Batas administrasi kawasan ini sebelah Utara yaitu Kecamatan Pasirwangi dan Desa Kepakan, Baratnya Kabupaten Bandung, Selatan Kecamatan Bungbulang dan Timurnya Kecamatan Cisurupan. Batas alam Gunung Papandayan yaitu Utara, Barat, Selatan dan Timurnya adalah Kawasan Perum Perhutani sebagai hutan produksi.
Dari kawasan ini ke Ibu Kota Kecamatan Cisurupan berjarak 9 km, dari Ibu Kota Kabupaten Garut berjarak 24 km, dari Ibu Kota Propinsi berjarak 84 km, dari Bandara Udara Husen Sastranegara berjarak 84 km, dari Pelabuhan Laut Santolo ( Pameungpeuk ) 80 km, dari terminal bus/angkot Guntur berjarak 24, dari Stasiun kereta api Cibatu berjarak 64 km dan dari akomodasi terdekat di Bayongbong berjarak 16 km yaitu Penginapan Kondang Sari.
Topografi Gunung Papandayan berada di ketinggian 2170 m di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahannya bergunung, berbukit, dataran dan lembah. Kemiringan lahannya yaitu curam di Cagar Alam, landai di Taman Wisata Alam ( TWA ) dan agak curam di Cagar Alam dan TWA serta kestabilan tanahnya baik yang berlokasi di Gunung Papandayan. Jenis material tanah ialah tanah pegunungan.
Penyinaran matahari rata - rata ialah sedang dan ada pengaruh musim, pada musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan. Kondisi lingkungan kawasan ini sebagai berikut kulaitas lingkungan, kebersihan / sanitasi dan bentang alamnya baik.
Gunung Papandayan tidak ada pencemaran udara dan pencemaran air, sedangkan untuk pencemaran bau ada yang berasal dari belerang di TWA. Sedangkan untuk pencemaran sampah ada berasal dari sampah pengunjung dan vandalisme di kawasan ini ada yang berasal dari ulah pengunjungnya.
Di Papandayan ada kios yang berjumlah 10 buah yang terletak di deket pintu masuk ( loket karcis ) yang melebar sepanjang lahan parkir ada 1 buah took cinderamata di antara kios tersebut. Tempat parkirnya memiliki luas 1 ha terletak di dekat pintu masuk yang dapat memuat 100 bus, 200 mobil dan motor yang jumlahnya sangat banyak.
Kondisi tempat parkir baik, lapisan permukaan beraspal, tanah, rumput dan krikil dengan vegetasi peneduhnya cukup. Terdapat 1 buah toilet umum dengan kebersihan / sanitasi cukup dan kondisi bangunannya cukup.
Ada sebuah shelter dengan kebersihan / sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Tempat sampah ada 3 buah terletak di dekat lokasi parkir dengan kondisi cukup yang berbentuk keranjang sampah. Bumi perkemahan ada 2 buah, yaitu Pondok Salada berjarak 3 km dari pintu masuk ke arah puncak dengan luas 2 Ha dan Camp David terletak di belakang parkiran dengan luas 1Ha.
Di bumi perkemahan tersedia fasilitas tempat api unggun dan lapangan upacara. Air bersih di Camp David dan TWA belum ada akibat gunung meletus sedangkan di Pondok Salada terdapat Sungai Cisalada yang berupa mata air. Tingkat kebersihan dan kondisi perkemahan di Gunung Papandayan cukup.
Interpretation center ada 1 buah dengan tingkat kebersihan dan kondisinya baik yang terletak di pos jaga atau loket. Terdapat pos jaga warna yang berfungsi juga sebgai pos jaga dengan tingkat kebersihan dan kondisinya baik.
Aksesbilitas di kawasan ini berupa jalan raya dari Garut Pameungpeuk yang jenisnya jalan Propinsi dengan panjang 80 km dan lebarnya 6m dengan kondisi cukup, jalan aksesnya termasuk dalam jenis jalan Kabupaten Cisurupan -TWA sepanjang 9 km dan lebar 5 km dengan kualitas jalannya cukup dan jalan setapak dari tempat parkir ke kawah sepanjang 1 km dan lebar jalannya bervariasi dengan kondisi kurang akibat dari longsor.
Jenis transportasi umum berupa bis pariwisata ( tidak terjadwal ), ada angkot yang khusus charteran bukan langsung ( tidak terjadwal ) angkutan tradisional ( pick up ) dari Cisurupan ke kawah dan ojeg dengan rute yang sama. Tarif yang berlaku dari Cisurupan ke TWA untuk ojeg Rp. 6000,- per orang dan angkutan tradisional Rp. 3000,- per orang.
Daya tarik Gunung Papandayan yang utama berupa kawah, panorama, pegunungan dan perkemahan, semuanya ini dapat dilakukan di TWA Daya tarik yang potensial berupa hutan terdapat di Cagar Alam ( CA ) yang sifatnya khusus untuk penelitian dan pendidikan ( dari ITB rutin dilakukan tiap tahun ) dan perkebunan terdapat di luar kawasan berupa kebun the milik PTPN8 Sedep, Bandung.
Aktivitas yang utama dapat dilakukan yaitu traking, hiking, fotografi dan rekreasi hutan yang semua ini dapat dilakukan di TWA. Sedangkan aktivitas penunjangnya ialah penelitian fauna dan flora di CA serta untuk piknik dan berkemah dapat di lakukan di TWA.
TWA memiliki flora yang dominan yaitu Suwagi dan Kiteke sedangkan fauna yang dominan yaitu babi hutan dan burung. Dalam CA flora yang dominan ialah Hiur, Puspa, Pasang Hura, Saninten, Jamaju dan Sega sedangkan untuk fauna dominan adalah babi hutan, jenis burung, macan kumbang dan tutul.
Untuk TWA, babi hutan merupakan hewan berbahaya dan untuk di CA berupa macan kumbang dan tutul. Flora langka di CA yaitu Saninten dan untuk faunanya rusa, elang Jawa, Lutung dan Surili. Kegiatan konservasi hewan dan tumbuhan dilakukan di CA.
ARTIKEL TERKAIT: