From GREENPEACE:
Minggu kemarin saya sempatkan mengunjungi Rainbow Warrior. Salah seorang relawan memberikan stiker pada anak saya. Stikernya memang untuk anak-anak, bergambar jam pasir dimana bagian atasnya bergambar hutan, aneka satwa yang sedang diubah menjadi uang. Para satwa membentangkan sebuah poster protes yang berisikan ajakan untuk membalik posisi jam yang artinya mengubah uang untuk melestarikan alam. Bisakah ? Saya pikir, anak saya yang paling besarpun tidak akan mengerti pesan-pesan yang ingin disampaikan pembuat stiker ini karena memang terlalu sulit untuk dimengerti oleh anak-anak.
Tetapi dibalik seriusnya pesan dalam stiker pesan dalam stiker ini sangatlah nyata, dimana kekayaan alam, hutan, aneka satwa bahkan kawasan-kawasan yang harusnya dilindungi untuk menyelamatkan kehidupan manusia itu sendiri, sedang ramai-ramai diubah menjadi uang. Nggak percaya? Pembalakan liar, pengrusakan lereng-lereng gunung adalah contoh paling nyata yang terjadi diseputar kita. Akibatnya? Manusia sendiri yang merasakannya.
Seorang kawan pencinta lingkungan pernah berpesan seperti ini, ” pada saatnya nanti uang kita tidak ada harganya lagi yaitu saat uang kita tidak lagi mampu membeli sesuatu yang sudah tidak ada atau punah.” Membumbungnya harga minyak dunia sebagai salah satu contohnya. Bukannya minyak makin mahal tetapi uang kita makin tidak berharga. Uang memang berharga karena orang menyepakati nilainya tetapi jangan salah, sesungguhnya uang hanya selembar kertas dengan cantuman nominalnya. Ia tidak lebih dari itu. Paradigma kitalah yang membuat uang kemudian menjadi begitu berharga sampai-sampai kekayaan alam, flora fauna, ramai-ramai kita jual untuk mendapatkan sejumlah uang yang makin hari makin tidak berharga nilainya.
Saatnya sekarang kita mengkampanyekan untuk menjaga alam kita dari upaya segelintir orang yang teriming-iming sejumlah uang. Saatnya kita sambut uluran tangan kawan-kawan di Green peace untuk sama-sama menjabat tangan, bekerja sama untuk menjadikan bumi nyaman bagi semua mahkluknya.
Jogjakarta Medio November 2009,
Best Regards: BELANTARA INDONESIA CAMP.
ARTIKEL TERKAIT:
