Pendaki Everest Masuk Rumah Sakit Jiwa

Clara Sumarwati, wanita Indonesia pertama yang mencapai puncak Everest, menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Saat ini kondisi Clara mulai membaik. Menurut Clara, dirinya masih memimpikan mendaki 4 puncak gunung tertinggi lainnya yang belum keluar izinnya.

Keempat puncak gunung itu adalah di Gunung Elbrus (Rusia), Gunung Vincon Massive (Antartika), Gunung Denali (Amerika), dan Pegunungan Kilimanjaro (Afrika Selatan). Clara sangat ingin bisa menaklukan keempat puncak gunung tertinggi di dunia itu.

"Kalau sudah keluar saya ingin tetap mendaki kembali. Saya memimpikan itu. Sempat saya rencanakan pada tahun 2006, tetapi batal karena tidak ada yang mengawal saya dan izinnya tidak keluar," ujar Clara di Wisma Drupadi, Kompleks RSJ Prof dr Soerojo Jalan Ahmad Yani, Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/10).

Wanita lajang kelahiran Yogyakarta 6 Juli 1967 itu mengaku, saat itu dirinya sudah sempat menghadap Presiden SBY di Jakarta. Namun tetap saja dirinya tersandung masalah perizinan.

"Saya masih inget Pak SBY saat itu minta foto saya saat di puncak dan foto bersama di istana negara," ungkap Clara.

Menurut Clara, dirinya sulit mendapatkan izin karena proses birokrasi yang berbelit-belit. Kondisi ini berbeda dengan saat dirinya mengurus berbagai keperluan untuk pendakian sebelumnya.

"Kita sudah siap, cuma di Menpora suratnya untuk menjelaskan bahwa saya benar-benar orang Indonesia susah keluar. Sebab kalau ada apa-apa government to government susah. Suratnya kayak semacam jaminan," tegas Clara.

Diakui Clara, permasalah ini membuat dirinya jengkel dan stres. Dia sangat menyesalkan mengapa pemerintah tidak mengeluarkan izin untuk mendaki 4 puncak gunung tersebut.

"Saya sudah mengajukan dana sebesar Rp 17 miliar karena akan mendaki 5 puncak. Dana yang dibutuhkan memang sangat banyak sebab untuk biaya pendekomuntasian sebagai bukti," jelas Clara.

Buka Toko

Obsesi Clara tidak hanya ingin mendaki semua puncak gunung tertinggi di dunia. Dia juga punya angan-angan membuka toko perlengkapan mendaki gunung jika pensiun nanti.

"Bila mimpi saya tidak tercapai sampai tahun 2010, maka saya akan membuka usaha alat-alat pendakian," ungkap Clara.

Clara juga mengaku sempat ditawari PT Gramedia untuk menyusun buku tentang pendidikan dan pengalamanya di bidang pendakian. Namun sampai sekarang belum berhasil karena PT Gramedia merasa kesulitan mencari editor buku soal pendakian.

"Saya sempat dipanggil Gramedia ke Jakarta untuk menyusun buku. Tapi gramedia kesulitan mencari editornya belum ketemu," aku Clara.

Clara Sumarwati, wanita Indonesia pertama yang mendaki puncak Everest, pernah dinyatakan sembuh setelah dirawat di RSJ Prof Soerojo pada tahun 2000.  Namun keluarga dan tetangganya menolak kepulangan Clara.

"Alasanya mereka takut bila sewaktu-waktu pulang dan di rumah kondisi Clara akan memburuk dan kumat lagi," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSJ Prof dr Soerojo Magelang, Bella Patrijaya, di kantornya, Senin.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×