Menurut Sucipto, Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ), keputusan untuk membuka jalur pendakian Semeru dibahas dalam rapat pekan kemarin. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada pekan kedua bulan ini, sejumlah titik pendakian yang sebelumnya terhalang pohon tumbang kini sudah aman.
"Jalur sudah kami bersihkan, Sudah bisa dilewati," kata dia. Longsoran tanah di sejumlah titik jalur pendakian juga sudah dibersihkan dan bisa dilewati. "Cuacanya juga kondusif," ujarnya.
Namun, menurut Sucipto, pendakian hanya boleh dilakukan sampai Kalimati saja. Status aktivitas Gunung Semeru saat ini masih di level II ( waspada ). Pos pengamatan Gunung Api di Gunung Sawur atas persetujuan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi hanya merekomendasikan pendakian sampai Kalimati saja.
"Pendakian tidak boleh sampai puncak," katanya. Selain itu, untuk pendaki berkelompok hingga lebih dari 50 orang pemberitahuan serta administrasi harus dipenuhi jauh hari sebelumnya.
Kalau di bawah 50 orang, bisa diurus di Ranupane. Sedangkan untuk persyaratan lainnya, sama dengan persyaratan pendakian yang sebelumnya. Persoalan sampah juga menjadi perhatian pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Semeru pada 26 April 2013.
Ada sukarelawan yang akan membantu mengawasi dan mengecek logistik pendaki. Terutama logistik yang menimbulkan sampah.
Sukarelawan ini, nantinya akan mengaudit barang bawaan pendaki. Dengan mengetahui potensi sampah dari logistik yang dibawa, maka akan diketahui pendaki membuang sampah sembarangan atau tidak.
Seperti banyak diberitakan, pendakian Gunung Semeru ditutup sejak 8 Januari 2013 hingga 25 Maret 2013. Penutupan jalur pendakian kemudian diperpanjang hingga satu bulan karena cuaca buruk serta jalur pendakian yang belum siap untuk dilewati. src
ARTIKEL TERKAIT:
