Pohon Cinta Di Tengah Sungai Musi

Di tengah - tengah Sungai Musi yang berada di kawasan Palembang terdapat suatu pulau yang dinamakan Kemaro atau Kemarau. Kemaro sendiri berasal dari bahasa Palembang yang berarti kemarau. Meski sungai musi terjadi peningkatan debit air, pulau ini akan tetap kering.

www.belantaraindonesia.org

Pulau ini merupakan tempat yang sangat spesial bagi etnis Cina lokal. Di pulau ini, terdapat pagoda serta kuil - kuil. Keberadaannya berkaitan erat dengan sebuah legenda yang mengatakan bahwa delta muncul sebagai bukti cinta Putri Siti Fatimah ( putri Raja Sriwijaya ) kepada kekasihnya. Kisahnya mirip dengan Romeo dan Juliet, atau Sampek Eng Tay.

Legenda ini dimulai pada akhir abad ke -14 ketika seorang pangeran dari Cina, Tan Bu An, datang ke Palembang untuk belajar. Setelah tinggal di sini selama beberapa waktu, ia jatuh cinta dengan putri Siti Fatimah. Dia kemudian datang ke istana untuk melamarnya. Orangtua Siti Fatimah memberikan persetujuan namun dengan satu syarat; Tan Bu An harus memberikan hadiah.

Tan Bu An kemudian mengutus bawahannya untuk kembali ke China dan meminta semacam hadiah dari ayahnya untuk diberikan kepada Raja. Segera setelah itu, utusan itu kembali dengan sayuran dan buah - buahan. Tan Bu An terkejut dan marah karena ia berharap ayahnya akan memberikan guci Cina, keramik serta uang.

Kemudian dia melemparkan muatan kapal tersebut ke dalam Sungai Musi. Dia tidak tahu kalau sebenarnya ayahnya telah memasukkan uang ke dalam sayuran serta buah - buahan tersebut. Karena malu setelah mengetahui tentang kesalahannya, ia mencoba mengumpulkan yang telah dibuangnya ke sungai. Semenjak saat itu, Tan Bu An tidak pernah kembali lagi karena ia tenggelam bersama dengan sayuran dan buah - buahannya tersebut.

Ketika Siti Fatimah mendengar tentang tragedi itu, dia berlari ke sungai dan menenggelamkan diri untuk mengikuti kekasihnya. Sebelum itu, dia meninggalkan pesan: "Jika Anda melihat sebuah pohon tumbuh di sebidang tanah di mana aku tenggelam, ini akan menjadi pohon cinta kita".

Sang putri pun tenggelam dan kemudian sebidang tanah muncul di permukaan sungai. Masyarakat setempat percaya bahwa ini adalah makam pasangan kekasih tersebut dan karena itu, mereka menyebutnya "Pulau Kemarau" yang berarti meskipun air pasang di Sungai Musi, pulau ini akan selalu kering.

Etnis Tionghoa setempat percaya bahwa nenek moyang mereka, Tan Bun An, tinggal di pulau ini. Oleh karena itu, daerah ini selalu ramai selama Tahun Baru Cina. Pada tahun 2006, pagoda dibangun sebagai tempat ibadah dan untuk acara lainnya.

Tak hanya legenda tersebut yang menjadikan pulau ini menarik dikunjungi wisatawan, namun di pulau ini masih terdapat sebuah Pohon yang dinamakan Pohon cinta. Konon, apabila seseorang menuliskan nama dan pasangannya di pohon tersebut, maka jalinan cinta mereka akan langgeng. Dan bagi mereka yang belum mempunyai pasangan, jika menuliskan namanya serta nama orang yang ia sayang, maka suatu saat nanti mereka akan menjadi sepasang kekasih.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×