Pantangan Bagi Pendaki Gunung Slamet

Gunung Slamet 3.428 Mdpl merupakan gunung tertinggi kedua di wilayah Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur. Gunung ini luas, besar dan tinggi sehingga menarik minat para pendaki gunung baik lokal maupun internasional untuk mencoba bisa menggapai puncaknya.

Pantangan Bagi Pendaki Gunung Slamet

Namun, tidak sedikit para pendaki yang hilang, tewas atau terjatuh. Mereka yang tewas, biasanya karena terjatuh dari ketinggian, ada juga yang  hilang dan tidak ditemukan sampai saat ini.

Juru Kunci Gunung Slamet, Warjono ( 78 ), memberikan nasihat bagi para pendaki. Menurutnya, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh para pendaki. 

Antara lain, dilarang kencing atau buang air besar di sekitar gunung. Mereka yang ingin buang air kecil atau besar, harus menyediakan kantung untuk kemudian dibuang di luar jalur pendakian.

Selain itu, dilarang berbicara kasar, membawa minuman keras dan juga bercumbu di sekitar lokasi pendakian.

Dia menceritakan, tahun 1990, ada 15 pendaki asal Bandung yang akan mendaki Gunung Slamet, namun, mereka tidak izin kepada petugas penjaga, sehingga 3 orang dari mereka hilang dan tidak ditemukan sampai sekarang.

Pantangan Bagi Pendaki Gunung Slamet
Juru Kunci Gunung Slamet, Warjono
"Semua tergantung niat, kalau niatnya buruk maka akan celaka. Yang  penting sopan dan izin dulu kalau mau naik," tutur Warjono.

Ketika sedang mendaki gunung, kemudian di tengah jalan menemukan barang seperti emas, cincin, permata atau benda berharga lainnya, jangan sekali - kali untuk mengambil dan membawanya pulang. Karena hal itu sangat membahayakan dan mengancam keselamatannya. Walauhualam....

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×