Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Kisah berselimut mistis kian menebal dan menghangatkan Gunung Merapi di antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Cerita tentang keberadaan mahluk gaib penguni Merapi terus mengalir turun temurun dari dahulu kala hingga sekarang. Kisah tersebut berpadu dalam bahasa satir maupun pengalaman aneh yang di alami masyarakat.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Kisah tentang keberadaan seorang perempuan penghuni pintu masuk ke puncak Gunung Merapi di Watubolong. Konon di Watubolong, ada seorang perempuan cantik berwajah oval yang kulitnya putih.

Watubolong merupakan areal di pintu masuk menuju puncak Merapi yang sering menjadi tempat bermalam bagi para pendaki. Masyarakat setempat yang mendaki biasanya menyempatkan diri bermalam di sana.

Saat tidur mereka mimpi didatangi sesosok perempuan cantik yang tinggal di sana. Pakaiannya putih - putih, wajahnya cantik namun menunjukkan ekspresi diam yang kaku sehingga sedikit menakutkan. Mimpi yang sama ternyata dialami oleh para pendaki lain yang juga sempat bermalam di Watubolong.

Pengalaman unik sekaligus aneh berupa kesamaan mimpi tersebut membentuk keyakinan bahwa perempuan itu benar - benar penunggu di Watubolong. Anda boleh saja tidur di Watubolong jika ingin membuktikan kebenaran cerita ini.

Selain itu, mitos yang paling dikenal dan diceritakan berulang - ulang adalah tentang keberadaan penghuni Gunung BibiGunung Bibi yang terletak di sebelah tenggara Merapi menjadi penghalang bagi hembusan awan panas ketika Merapi meletus.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Ketika meletus, daerah Boyolali dan sebagian Klaten terlindung dari bencana Merapi atau paling tidak terkena dampak yang relatif ringan dibanding daerah lainnya karena letaknya terhalang Gunung Bibi.

Dampak letusan yang relatif ringan itu diyakini karena ada campur tangan makhluk gaib penghuni gunung Bibi yang disering disebut oleh masyarakat setempat, Mbah Bibi.

Erupsi dianggap warga seperti halnya manusia biasa yang sedang batuk kecil. Warga mempercayai adanya tanda - tanda kilat putih bila Merapi akan meletus.

Bagi mereka, sekalipun ada gemuruh cukup besar layaknya rombongan kontainer lewat dari arah Gunung Merapi, selama belum ada tanda kilatan putih keluar dari arah Gunung Merapi menuju arah Gunung Merbabu, warga belum akan mengungsi.

Kilatan putih yang keluar dari Gunung Merapi ke arah Gunung Merbabu sebanyak tiga kali diyakini warga sekitar merupakan suatu pertanda yang memang dipercaya warga dikeluarkan oleh penunggu Gunung Bibi yang letaknya berada di bawah Gunung Merapi.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Bagi masyarakat sekitar, Gunung Bibi dipercaya sebagai ibu dari Gunung Merapi. Sehingga kilatan putih yang keluar dari Gunung Marapi merupakan isarat yang dikirimkan penunggu Gunung Bibi bila erupsi besar akan terjadi.

Istilahnya kalau di manusia itu, ibunya sudah tidak sanggup lagi menenangkan kenakalan sang anak. Jadinya,kilatan putih itu merupakan bentuk teriakan ibunya ke anaknya yang terus membandel.

Konon ketika Merapi meletus, Mbah Bibi nyabetke kemben ( mengibaskan kain jarik ) sehingga hembusan awan panas yang seharusnya mengarah ke sebagian Klaten dan Boyolali terhalau ke arah lain.

Kibasan kain jarik tersebut memunculkan kilatan - kilatan cahaya seperti petir yang dapat dilihat oleh mata telanjang ketika kejadian.

Kisah mistis yang beredar di masyarakat sekitar mengenai gunung Bibi adalah adanya penghuni gaib yang senantiasa melindungi mereka dari bencana hembusan Merapi.

Meski secara ilmiah apa yang diyakini warga lereng Merapi bertolak belakang, namun selama mereka meyakininya, maka warga tidak akan terlalu lama berada di tempat pengungsian.

Selain keberadaan sesosok perempuan dan Mbah Bibi, masih banyak penghuni gaib lain di Merapi yang juga diyakini keberadaannya.

Beberapa penghuni gaib yang dikenal dan sering disebutkan namanya oleh masyarakat setempat antara lain: Mbah Petruk, Kiai Sapujagad, Kiai Bodronoyo, dan Mpu Marmadi atau Mpu Permadi.

Pada prinsipnya, masyarakat yang tinggal sangat dekat dengan Gunung Merapi meyakini adanya makhluk - makhluk gaib penghuni Merapi.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Namun keyakinan akan keberadaan makhluk lain di sekitar Merapi itu justru membuat masyarakat berhati - hati dan selalu menjaga Merapi. Misalnya, mereka merawat dan melestarikan pohon - pohon agar penghuninya senang dan tidak mengganggu.

Hubungan antara masyarakat dengan penghuni gaib Merapi dijaga agar selalu baik. Kepercayaan akan mitos yang mendasari sikap saling menghargai tersebut berdampak pada tindakan - tindakan yang sifatnya positif terhadap Merapi.

Meskipun asal - usulnya terlampau jauh, kepercayaan akan adanya makhluk - makhluk gaib masih hidup sampai hari ini. Cerita - cerita tersebut secara langsung menghasilkan fungsi laten sebagai pengerat hubungan sosial dalam masyarakat.

Masyarakat selalu menjaga lingkungan Merapi dengan membersihkan sampah yang tinggalkan oleh pendaki - pendaki yang sering membuang sampah sembarangan. Sikap dan tindakan itu merupakan salah satu wujud kesatuan antara kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

Itulah salah satu caa yang merupakan wujud dari rasa cinta mereka terhadap Merapi.  Yang tetap di yakini akan tercipta hukum timbal balik yang saling menguntungkan. Antara Merapi dan masyarakat di lerengnya.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×