Itu apabila cinta yang melanda adalah sebuah cinta terhadap seseorang yang diharapkan menjadi kekasih hati antara lelaki dan perempuan maupun sebaliknya.
Tetapi bila aku mencintai seorang pecinta alam? Apa yang akan aku rasakan kini dan nanti? Semoga hal berikut ini bisa Anda mengerti dan pandai mengatur ritme sebagai seorang pecinta dan yang mencintai.
” Bila yang kau cintai adalah seorang pecinta alam, persiapkan hatimu untuk mencemburui gunung, hutan, tebing, jurang, burung - burung, Edelweiss, nyanyian dedaunan, dan masih banyak lagi yang butuh kau cemburui.”
Tetapi entah apakah “dia” memang seorang pecinta alam atau hanya memiliki predikat pecinta alam alias penikmat alam.
Memang kehidupannya layaknya seorang pecinta alam yang jauh dari kesan “bersih” dan urakan, tapi apakah jiwanya memang seorang pecinta alam?
“Para pecinta alam adalah mereka yang senang berpetualang, senang meneriakkan anti perusakan lingkungan dalam rangka pelestarian alam, senang meneriakkan “konservasi atau mati”, senang memanfaatkan Sumber Daya Alam sesuai dengan batas kebutuhan, juga senang menikmati keindahan.”Apapun versi pecinta alam, saat itu aku masih belum memerdulikannya. Dulu aku mengenalnya tak memandang dia seorang pecinta alam atau bukan, tapi karena persahabatan kami dibawah atap yang sama.
“Bila kau perempuan dan lelakimu adalah seorang pecinta alam. Beri segenggam kepercayaan pada mereka untuk tidur merdeka di rerumputan sambil menggigit bunga rumput. Ingat ya, segenggam saja jangan banyak banyak. Kabarnya, hati lelaki memang tak berkaki, tapi bersayap.”Ternyata aku merusaknya, persahabatan kami dibawah atap yang sama. Kehangatan sebuah keluarga, aku rusak dengan keegoisannku yang tidak lagi karena persahabatan kami.
Itulah manusia, yang mengakunya seorang Pecinta alam, ternyata hanyalah seorang penikmat alam yang tidak bisa menjaga alamnya.
“Jika yang kau cintai adalah seorang pecinta alam, bersiap siaplah untuk bahagia. Karena mereka bisa survive walau hanya dengan makan bersayur rumput, mie instan murahan, kentang bakar, ikan pindang, nasi tadi malam, soto, bakso sayur, tempe yang digoreng tipis - tipis, pecel, lalapan sambal mentah dan kerupuk kemarin. Ya ya ya, walau hanya dengan itu.“Bersiap - siaplah untuk menikmati hari - hari yang menyenangkan”. Sampai detik ini, aku tak pernah menyesal mengenalnya yang seorang Pecinta alam.
Karena memang dia telah memberikan hari - hari yang menyenangkan dan berkesan seumur hidupku. Sehingga aku bisa bercengkerama dengan alam, menikmati indahnya karunia Tuhan. src Essay Editing
ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya