Anggara Prasetya. Copyright Belantara Indonesia |
Tetapi semua itu adalah pandangan aku sebagai manusia yang manusiawi. Mengagumi keindahan alam adalah keharusan bagi para pendaki gunung sepertiku.
Seterusnya adalah menjaga keindahan itu agar tetap bisa di kagumi terus menerus dan turun temurun. Setelahnya, kuteriakkan: Maha Besar Tuhan Dengan Segala Ciptaan - Nya!
Pelan, aku sadar setelah semua terjadi. Di sana di puncak gunung, ternyata memang benar, hanya ada aku dan Tuhan di sana.
Tak ada lagi yang lain yang pantas untuk di syukuri dan di kagumi. Dia - lah Tuhan Sang Pemilik Alam dan Sang Penciptanya.
Aku sanggup menggapai tempat tertinggi, di puncak gunung, semua karena ijin - Nya, semua karena Kuasa - Nya. Tak ada lagi yang lain. Bukan pula teman seperjalanan.
Kemudain apa yang kulakukan? Aku bersujud, bersimpuh mengucapkan syukur dan terima kasih pada - Nya.
Telah di berikan waktu dan kesempatan menggapai tempat tertingginya di Bumi, puncak - puncak gunung. Tidak ada gunanya sombong dan angkuh karena puncak tergapai.
Benar - benar hanya ada aku dan Tuhan di puncak gunung..!
ARTIKEL TERKAIT: