Kaldera itu memang terlihat dari berbagai sudut. Tampak bagai kawah besar menganga di atas Gunung Batur. Tak jarang wisatawan yang mendaki Gunung Batur pada dini hari untuk melihat sunrise menawan.
Panorama Matahari terbit di Gunung Batur adalah salah satu yang terbaik di dunia berdasarkan situs Lonely Planet. Terlebih lagi, kalderanya masuk dalam Global Geopark Network ( GGN ) yang dicanangkan UNESCO.
Penetapan tersebut dilakukan pada acara Konferensi Geopark Eropa yang ke -11 di Geopark Auroca, Portugal. Selain Gunung Batur, ada 3 geopark lain yang masuk dalam GGN yaitu Balkony-Balaton Global Geopark di Hungaria, Central Catalonia Global Geopark di Sanyol, dan Sanqingshan Global Geopark di China. 4 Geopark ini menang di antara 11 geopark lain yang diajukan oleh 11 negara.
Kaldera Gunung Batur adalah satu dari 6 calon geopark yang diusulkan Indonesia ke UNESCO di samping Danau Toba, Merangin, Gunung Rinjani, Raja Ampat, dan kawasan karst Sewu. Satu keistimewaan kaldera Gunung Batur adalah adanya endapan surge berumur 5.000 tahun. Endapan ini jauh lebih kompleks dibanding endapan yang ada di Gunung Krakatau.
Dari kejauhan wisatawan sudah bisa melihat kaldera Gunung Batur. Ini adalah kawah vulkanik besar yang terbentuk sekitar 22 ribu tahun silam. Gunung Batur merupakan bagian dari Cincin Api ( Ring of Fire ) Pasifik yang kaya dengan elemen bentukan tanah vulkanik. Kalderanya berbentuk danau vulkanik yang dalam.
Dengan masuknya kaldera Gunung Batur dalam Global Geopark Network UNESCO, namanya sekarang menjadi Batur Global Geopark. Meski lanskapnya kering, wisatawan bisa mendaki gunung ini untuk melihat kaldera atau sekadar menunggu sunrise. src visit Ukraine
ARTIKEL TERKAIT: