Hasil yang sedikit berbeda diungkapkan oleh pemerintah China yang menyatakan tinggi Everest hanya 8.843 meter, karena mereka tidak menghitung lapisan es di puncak gunung tersebut. Di sisi lain, US National Geographic Society, yang mengukur ketinggian Everest pada tahun 1999 menggunakan GPS menyatakan, tinggi gunung itu 8.849 meter.
Kini, Nepal, negara yang bersama dengan China, yang sama - sama memiliki sebagian kawasan gunung tersebut, meminta bantuan dunia internasional untuk mengukur ketinggian pasti Gunung Everest. Bantuan yang diperlukan berupa dana dan pengetahuan dari donor internasional, dan juga komunitas ilmiah global.
“Ini merupakan bagian dari proyek berjangka waktu tiga tahun milik pemerintah Nepal untuk memastikan tinggi gunung itu. Tetapi kami tidak punya kemampuan ilmiah ataupun sumber daya untuk menuntaskan misi tersebut,” kata Krishna Raj BC, Director General Survey Department, lembaga survei milik pemerintah Nepal.
Kepastian tinggi gunung ini sendiri penting bagi negara - negara terkait seperti Nepal dan China yang saling berbagi perbatasan di puncak gunung itu. Sayangnya, ketinggian pasti gunung itu sendiri tidak dapat disepakati jika kedua negara belum setuju apakah lapisan salju di puncak gunung akan dihitung atau tidak.
Yang pasti, satu hal penting yang harus dipertimbangkan adalah, lempeng tektonik sub kontinen India merupakan lempeng yang aktif dan terus menghantam lempeng Himalaya. Proses yang telah berlangsung selama jutaan tahun ini merupakan fenomena yang memunculkan gunung tersebut.
Kalaupun angka pasti ketinggian gunung Everest sudah ditemukan, kemungkinan, dalam seribu tahun ke depan, ketinggian gunung itu perlu diukur ulang. src
ARTIKEL TERKAIT: