Keindahan dan keunikan Gunung Rinjani menjadi daya tarik bagi wistawan mancanegara dan nusantara untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut. Ini memberikan berkah bagi masyarakat sekitarnya, karena terbuka peluang kerja dan berusaha.
Wisata pendakian Gunung Rinjani merupakan salah satu obyek wisata alam terbaik di Asia Tenggara. Kunjungan wisatawan ke obyek wisata minat khusus itu juga mengalami peningkatan setiap tahun.
Dengan kian berkembangnya obyek wisata pendakian membuka peluang berusaha bagi masyarakat sekitarnya. Ini terbukti pada awalnya jumlah Trekking Organizer ( TO ) terbilang minim, namun kini berkembang menjadi 18.
Demikian juga jumlah "porter" ( petugas pembawa peralatan dan barang pendaki ) jumlahnya mencapai 250 orang di pintu pendakian Senaru, Kabupaten Lombok Utara, dan 150 orang di Sembalun, Lombok Timur. Di Teres Genit, Kecamatan Bayan, juga terdapat 100 orang porter.
Berkembangnya wisata pendakian Gunung Rinjani juga memunculkan usaha baru, yakni pemandu wisata air terjun yang saat ini berjumlah 22 orang. Sementara jumlah pemandu perempuan yang sebelumnya hanya lima orang kini bertambah menjadi 32 orang.
Usaha akomodasi juga berkembang cukup pesat, saat ini berjumlah 25 homestay, yaitu 16 unit berada di Senaru dan sembilan unit di Sembalun.
Pemangku adat yang disebut "melokak" juga mendapat rezeki dari kehadiran para wisaatawan itu, yakni melayani jasa "sembek" yakni memberikan tanda di dahi wisatawan dengan kapur sirih dan kunyit.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, ini dimaksudkan agar tidak ada gangguan selama pendakian. Ini sekaligus sebagai salah satu upaya pelestarian budaya dan bisa dijadikan daya tarik wisata.
Dengan kian berkembangnya wisata pendakian Gunung Rinjani tersebut berdampak pula pada meningkatnya sampah di kawasan Gunung Rinjani. Hal itu disebabkan kurangnya kesadaran sebagian wisatawan terhadap pentingnya memelihara kebersihan. src
ARTIKEL TERKAIT: