Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut. Gunung Merbabu mempunyai kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Ada beberapa jalur menuju ke gunung Merbabu, salah satu yang sering dipilih adalah Kopeng - Chuntel. Kopeng sendiri adalah area wisata yang terletak di kaki gunung Merbabu. Suhunya amat sejuk dan pemandangannya juga indah.
Untuk mencapai desa Chuntel Anda bisa menggunakan mini bus jurusan Salatiga - Magelang baru kemudian turun di Kopeng. Baru setelah itu para pendaki akan memulai perjalanan pendakiannya dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak berbatu sekitar 2,5 km. Di sebelah kiri nantinya akan ditemukan Bumi Perkemahan Umbul Songo. Dan berikutnya Anda akan menemukan area yang indah yaitu hutan pinus yang luas. Untuk menuju desa Cuntel Anda harus berjalan mengikuti jalan berbatu sampai ke ujungnya. Banyak tanda penunjuk arah baik di sekitar desa maupun di jalur pendakian. Di sini ada basecamp bagi para pendaki untuk beristirahat dan mengisi persediaan air. Pendaki juga dapat membeli berbagai barang - barang kenangan berupa stiker maupun kaos.
Nah, setelah meninggalkan perkampungan desa Cuntel, perjalanan dilanjutkan dengan melintasi perkebunan penduduk. Jalur sudah mulai menanjak mendaki perbukitan yang banyak ditumbuhi pohon pinus. Setelah berjalan sekitar 30 menit dengan menyusuri bukit yang berliku - liku pendaki akan sampai pos yang disebut pos Bayangan I. Di sini pendaki bisa berteduh dari sengatan matahari maupun air hujan. Dengan melintasi jalur serupa yakni menyusuri jalan yang diselingi pohon - pohon pinus, sekitar 30 menit maka akan sampai ke Pos Bayangan II. Di pos ini juga ada bangunan beratap untuk beristirahat.
Pos berikutnya adalah pos Pemancar yang sering juga di sebut gunung Watu Tulis yang berada di ketinggian 2.896 mdpl dan dapat ditemukan stasiun pemancar di puncaknya. Di pos ini banyak terdapat batu-batu besar sehingga dapat digunakan untuk berlindung dari angin kencang. Namun angin kencang kadang datang dari bawah membawa debu-debu yang beterbangan. Pendakian di siang hari akan terasa sangat panas. Dari lokasi ini pemandangan ke arah bawah sangat indah, tampak di kejauhan Gn.Sumbing dan Gn.Sundoro, tampak Gn.Ungaran di belakang Gn. Telomoyo.
Jalur selanjutnya berupa turunan menuju Pos Helipad, suasana dan pemandangan di sekitar Pos Helipad ini sungguh sangat luar biasa. Di sebelah kanan terbentang Gn. Kukusan yang di puncaknya berwarna putih seperti muntahan belerang yang telah mengering. Di depan mata terbentang kawah yang berwarna keputihan. Di sebelah kanan di dekat kawah terdapat sebuah mata air, pendaki harus dapat membedakan antara air minum dan air belerang.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta jurang disisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan. Kemudian pendaki akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif ( Gunung Pregodalem ) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung Kenteng Songo) yang memanjang.
Dari puncak Kenteng Songo Anda dapat memandang Gn.Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan indah, seolah - olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu dengan puncaknya yang memanjang.
ARTIKEL TERKAIT:
