Contoh: Suatu pagi Andi memutuskan untuk menghadap ke Pak Joko, direktur personalia dan setelah saling mengucap salam maka Andi segera dengan bersemangat menyampaikan maksud hati dan segala uneg - unegnya kepada Pak Joko untuk meminta kenaikan gaji.
Pak Joko setelah menatapnya beberapa saat kemudian tertawa, mempersilahkannya untuk duduk dan berkata, “Ha ha ha, dengar kawan, anda itu bahkan belum bekerja untuk perusahaan ini meskipun satu hari..! masa sekarang mau minta naik gaji?” Tentu saja Andi sangat terkejut mendengar hal itu namun pak Joko segera meneruskan,
Joko: “Coba katakan ada berapa hari dalam setahun?”
Andi: “365 hari dan kadang - kadang 366 hari.”
Joko: “Betul, sekarang ada berapa jam dalam sehari?”
Andi: “24 jam.”
Joko: “Berapa jam kamu bekerja dalam sehari?”
Andi: “Dari jam 08:00 s / d 16:00 jadi 8 jam sehari.”
Joko: “Jadi, berapa bagian dari harimu yang kamu pakai bekerja?”
Andi: “( mulai ngitung dalam hati…..8 / 24 jam = 1/3 )….sepertiga! ”
Joko: “Wah pinter kamu!, Sekarang berapakah 1 / 3 dari 366 hari?”
Andi: “122 ( 1 / 3×366 = 122 hari )”
Joko: “Apakah kamu bekerja pada hari Sabtu dan Minggu?”
Andi: “Tidak Pak!”
Joko: “Berapa jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun?”
Andi: “52 Sabtu ditambah 52 Minggu = 104 hari.”
Joko: “Nah, kalau kamu kurangkan 104 hari dari 122 hari, berapa yang tinggal?”
Andi: “18 hari.”
Joko: “Nah, saya sudah kasih kamu 12 hari cuti tiap tahun. Sekarang kurangkan 12 hari dari 18 hari yang tersisa itu berapa hari yang tinggal?”
Andi: “6 hari.”
Joko: “Di hari Natal dan Tahun Baru apakah kamu bekerja?”
Andi: “Tidak pak!”
Joko: “Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?”
Andi: “4 hari.”
Joko: “Di hari Idul Fitri dan Idul Adha apakah kamu bekerja?”
Andi: “Tidak pak!”
Joko: “Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?”
Andi: “2 hari.”
Joko: “Sekarang sisa tersebut kurangi dengan Libur Waisak, Imlek, Nyepi, 1 Muharram, Maulid Nabi, Isra’ Mikraj, Wafat Yesus, Kenaikan Isa al masih, Proklamasi.. ………, berapa hari yang tersisa?”
Andi: “…???….. ….gak ada sisa pak.”
Joko: “Jadi sekarang anda mau menuntut apa?”
Andi: “Saya mengerti pak, sekarang saya sadar bahwa selama ini saya sudah makan gaji buta dan telah mencuri uang perusahaan dengan tidak bekerja sedikitpun. Saya minta maaf”
Joko: “ya sudah, keluar sana!”
ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya