Secara ilmiah aku tak tahu apa yang terjadi dengan Merapi, yang jelas kini Merapi sedang terbatuk - batuk bersamaan dengan batuknya Semeru. Kompak amat ya? Kini sudah banyak yang mulai di ungsikan ke tempat yang lebih rendah dan jauh dari puncak Merapi. Jadi bagi yang bertempat tinggal di daerah yang berjarak 8 km dari puncak Merapi, wajib mengungsi kecuali Mbah Maridjan yang masih tetap berkeras tak mau mengungsi. Entah apa alasannya, aku tak tahu. Secara logika saja, lahar Merapi ya berbahaya, walau berkelas dukun pula. Longsornya Geger Boyo kesekian kalinya dari longsor - longsor terdahulu juga makin membuat merasa seram!
Sekarang, perubahan terasa dengan banyaknya gempa kecil dan sering dan cuaca serta suhu yang tak menentu. Hujan deras dan panas suhu yang tak terduga. Hanya doa sajalah yag bisa kita buat. Kembali, bahwa semua itu karena Allah Ta'alla yang tahu apa yang akan terjadi. Pernahkah membaca sabda Allah Swt? yang isinya :
"Dan apakah kamu kira gunung-gunung itu diam di tempat? Padahal gunung-gunung itu berjalan seperti jalannya awan..." (Q.S. an Naml : 88).
Gunung-gunung itu menempel di bumi, dalam hal ini benua. Jadi, benua pun berjalan atau bergeser. Ini kata Allah. Bagaimana kata ilmuwan? Sudah dibuktikan secara ilmiah, lempeng benua itu berjalan (bergeser) tiap tahun sejauh 10-15 cm. Klop khan? Subhanallah...
Inilah wujud kebesaran Allah Ta 'alla dengan kepunyaanNya. Bersabarlah saudara ku di bawah gunung - gunung aktif, baik Merapi dan Semeru yang sedang tak ramah. Akan selamat jika Allah Swt berkehendak. Doakan kami dan semua penduduk di kaki gunung Merapi dan Semeru ya kawan semua. Agar tak ada bencana yang membabi buta merugikan harta dan nyawa. Amin...
ARTIKEL TERKAIT:
