Beberapa peneliti mengatakan bahwa Gunung Patuha masih aktif, sehingga ditemukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak. didekat tempat ini pula ditemukan sebuah goa sedalam 5 meter yang pernah dipakai sebagai tambang belerang. tak heran jika beberapa kawah tiba - tiba beruap banyak, dan pengunjung didapati terbatuk - batuk akibat menghirup hawa belerang yang berbau sangat tajam.
Berbagai jenis flora dan fauna turut memperkaya keberadaan tempat wisata ini. Beberapa jenis flora antara lain Cantigi, Lemo ( konon berbau seperti minyak lawang dan dapat digunakan untuk mengusir ular ), Vaccinium ( tanaman khas yang hidup didaerah kawah ), serta Edelweis yang tumbuh di puncak gunung. Sedangkan jenis fauna yang kerap muncul antara lain elang, monyet, kancil, babi hutan, macan kumbang dan macan tutul.
Masyarakat menganggap Gunung Patuha merupakan kawasan yang angker, mereka menganggap puncak Gunung Patuha dahulu merupakan tempat pertemuan para leluhur Bandung Selatan. Tetapi, misteri yang sudah menjadi turun – temurun itu mulai punah setelah terungkap oleh seorang ilmuwan Belanda peranakan Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghun, yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam pada tahun 1837. Kondisi lembah Gunung Patuha pada waktu itu masih berupa hutan lebat, dipenuhi pohon - pohon kayu jenis lokal, seperti rasamala, saninten, huru, samida, dan lain sebagainya. Karena rasa penasaran dan ketidakpercayaannya, Junghun terus menembus lebatnya hutan Gunung Patuha. Dan akhirnya dia menemukan suatu danau kawah yang terlihat sangat eksotik, dan sangat indah. Meski sudah ditemukan pada 1837, tapi kawasan ini baru menjadi objek wisata pada 1987 setelah dikembangkan oleh PT Perhutani ( Persero ) Unit III Jabar dan Banten.
Setelah memasuki area kawah putih, bukan rasa takut yang akan anda alami, tetapi anda pasti akan terpaku dan terpana begitu melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana menakjubkannya genangan air yang berwarna putih disertai asap yang mengepul diatasnya. Warna air di danau kawah putih tidak selalu berwarna putih, warna putih kawah merupakan warna yang paling ditemui saat berkunjung, terkadang air berwarna hijau apel dan kebiru - biruan, bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu.
Yang kurang menyenangkan di kawasan ini adalah, seperti tulisan di atas, bau belerang yang bagi sebagian orang bisa menyebabkan batuk – batuk karena mencium baunya, bahkan tidak jauh dari kawasan wisata kawah putih terdapat goa buatan sedalam 5 meter yang katanya dulu pernah dijadikan sebagai tambang belerang. Bila anda melewati goa tersebut anda pasti akan mencium bau belerang yang sangat menyengat. Karena kandungan belerang yang sangat tinggi itulah, pada jaman dulu sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining Kawah Putih.
Lokasi kawah putih dapat ditempuh melalui perjalanan sejauh 46 km atau 2,5 jam ke arah selatan kota Bandung. dari pintu masuk, masih ada sekitar 5 km yang harus dilalui. sepanjang perjalanan tersebut kita bisa menemui hutan hujan tropis dan Eucalyptus. Pulang dari kawah putih anda bisa meneruskan perjalanan ke Situ Patengan atau berkemah ke Ranca Upas, yang juga merupakan tempat penangkaran rusa, dan jangan lupa singgah di perkebunan strawberry di kawasan Rancabali, disana anda bisa memetik sendiri buahnya untuk dibawa pulang.
Wisata Kawah Putih yang terletak kurang lebih 46 km dari kota Bandung bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Bila anda menggunakan kendaraan umum anda tidak perlu khawatir, disana terdapat angkutan yang akan mengantar anda sampai ke area wisata Kawah Putih. Atau anda juga bisa berkonvoi dengan menggunakan sepeda motor bersama teman – teman anda.
ARTIKEL TERKAIT: