Wisata Bencana Merapi

Merapi setelah agak selesai marahnya, serta meninggalkan banyak kepiluan dan kesedihan, kini berubah pesona. Menjadi kawasan wisata bencana! Apa yang ada di pikiran kita semua? Ironis atau wajar?

Semua bisa menelaah lebih jauh, tetapi pada dasarnya bencana memang meninggalkan duka serta luka dan juga menghilangkan harta dunia para warga yang tertimpa bencana Merapi.

Kawasan yang tertimpa bencana yang lalu menciptakan lokasi - lokasi untuk wisata yang baru, setelah wisata bencana Merapi yang lain, yakni Kaliadem.  

Lokasi bencana letusan Merapi ternyata menarik perhatian sejumlah wisatawan lokal, baik dari dalam maupun luar daerah Yogyakarta.

Mereka ingin melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat muntahan material letusan gunung tersebut.

Di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, misalnya. Tampak sejumlah warga dan wisatawan sedang mengamati pemandangan di sekitar Jembatan Kali Kuning.

Jembatan yang menghubungkan Desa Umbulharjo dan Kaliurang itu tidak bisa lagi dilewati oleh kendaraan bermotor karena mengalami rusak parah.

Pagar pembatas yang berada di dua sisi jembatan itu juga patah akibat diterjang batang pohon - pohon besar yang tumbang terseret arus lahar dingin. Aliran mata air yang menyusuri Kali Kuning kini mengalir di atas permukaan jembatan.

Pohon - pohon jangkung yang masih berdiri di sekitar kali tertimbun pasir. Oleh sebab itu, warga dan para wisatawan itu pun tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengabadikan pemandangan tersebut dengan kamera.

Ada juga yang sekadar melihat - lihat saja. Mereka rata - rata datang ke tempat itu menggunakan sepeda motor. Dan nantinya pasti akan berfoto dengan pose layaknya di wisata lain.

 Wisata Bencana Merapi

 Wisata Bencana Merapi
El Fata, sahabat Belantara Indonesia berpose imut!

Wisata Rumah Mbah Maridjan
Rumah Mbah Maridjan di Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, luluh lantak disiram debu panas vulkanik pada erupsi Merapi pertama, 26 Oktober 2010.

Dusun asri sang juru kunci nyaris rata dengan tanah. Tak ada bangunan tersisa, kecuali masjid kampung yang masih berdiri.

Sekarang, saat Merapi berangsur tenang, Umbulharjo jadi daya tarik wisatawan. Orang - orang yang penasaran ingin pergi ke sana, menengok kampung halaman Mbah Maridjan.

Namun, itu tak gratis. Pengunjung mengaku harus membayar Rp 200 ribu kepada warga Desa Umbulharjo yang mereka sebut sebagai "biaya pengawalan".

Dengan imbalan sebesar itu, pengunjung akan diantar sampai rumah si Mbah Maridjan. Pengawalan konon diperlukan agar pengunjung tak jadi korban penjarahan atau tersesat di antara puing - puing bangunan.

Apalagi, Umbulharjo masih dinyatakan daerah rawan erupsi Merapi, malah jadi daerah wisata bencana Merapi

 Wisata Bencana Merapi

 Wisata Bencana Merapi

Memang para korban Merapi membutuhkan dana yang tak sedikit untuk memulai hidup yang baru, dan tak bisa 100 % disalahkan, tinggal kita saja yang berusaha untuk juga tak menyalahkan dan berpikir positif.

Jika tak mau mengeluarkan ongkos, ya lebih baik jangan dulu menuju kesana, atau jika ingin pergi kesana, kita berangkat bersama tim SAR, yang pastinya tak akan di tarik biaya pengawalan.

Tetaplah tunjukan duka mendalam bagi korban Merapi, hilangkan kesan wisata untuk bersenang - senang,  hingga kita tetap menjadi manusia yang berperikemanusiaan.  

Ingatlah susah di kala senang, niscaya menjadi manusia yang berguna.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×