Karena biasanya untuk yang baru akan mengawali pendakian, saat berada di lereng gunung menuju puncak, lelah raga seakan terlupakan, yang ada hanya suka dan terus memacu gerak.
Bisa terjadi karena pendakiannya semata hanya memburu senang, bukan melakukan suatu kegiatan, semisal ekspedisi. Inti dari kegiatan pendakian gunung untuk menikmati dan mensyukuri keindahan alam tanpa merusak dan menyakiti gunung itu sendiri dan diri sendiri sebagai pendaki.
Bagi seorang pemula pendakian gunung, bahaya yang peling berpotensi terjadi pada umumnya berasal dari bahaya subjektif yaitu bahaya yang terjadi di bawah kendali manusia ( pelaku kegiatan ).
Untuk itu hal utama yang perlu di perhatikan yaitu persiapan dan perilaku diri dalam melakukan pendakian.
Berikut ini tips bagi pendaki pemula
Perencanaan Pendakian
Lakukan perencanaan pendakian dengan matang. Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang musti dipersiapkan.
Jangan lupa untuk mendapatkan ijin resmi dari pihak - pihak terkait, semisal orang tua dan Tuhan.
Tentukan maksud yang jelas dari pendakian, apakah hanya ingin refresing, melakukan kegiatan ilmiah seperti penelitian atau pendataan flora fauna atau dalam rangka meningkatkan skill / wawasan tentang pendakian di gunung sehingga dapat menentukan tempat tujuan / lokasi yang sesuai sebagai langkah berikutnya.
Tentukan lokasi atau gunung yang akan di daki yang mana di sesuaikan dengan maksud pendakian kita. Untuk yang hanya ingin refresing, tentukan gunung - gunung wisata yang sudah banyak di daki orang dan memiliki tingkat kesulitan yang rendah, sedangkan untuk yang ingin melakukan peningkatan skill pada umumnya ada beberapa criteria gunung khusus dan tingkat kesulitannya lebih tinggi.
Kapan dan berapa lama? Kedua hal ini harus di rencanakan sebaik mungkin mengingat segala persiapan yang kita butuhkan memerlukan waktu tidak cukup sehari saja dan pilih waktu yang tepat sehingga dapat di pastikan gunung yang akan didaki tidak sedang di tutup oleh pihak pengelola dan dalam cuaca yang mendukung.
Selain itu juga kedua hal tersebut penting untuk dapat memperhitungkan jumlah konsumsi dan logistik yang akan dibawah, perlu diingat sebaiknya konsumsi dan logistik yang dibawah di lebihkan setidaknya untuk dua kali waktu makan, hal ini untuk mengatisipasi hal - hal yang buruk terjadi.
Sebaiknya melakukan olah raga rutin 2 minggu ( 3x1 minggu ) sebelum waktu pendakian. Sesuaikan porsi olah raga dengan medan pendakian yang akan di lalui dan tidak berlebihan atau terlalu di paksakan.
Persiapan peralatan dan perlengkapan standar untuk pendakian.
Banyak bertanya dengan orang yang sudah sering melakukan pendakian atau orang - orang yang memahami akan hal ini.
Gunakan peralatan dan perlengkapan yang dapat membantu merasa nyaman dan aman dalam pendakian. Contoh, pilihlah carrier dengan ukuran yang sesuai dan design yang nyaman, gunakan alas kaki dengan kondisa yang masih baik dan sebisa mungkin gunakan sepatu trekking, bawa selalu jas hujan / raincoat dan senter serta medis pribadi ( obat - obatan untuk penaganan penyakit yang kita derita dan medis standar untuk penyakit atau cidera yang biasa terjadi di gunung )
Bawalah konsumsi dengan kandungan gizi yang baik. Karena alasan tidak mau repot sehingga hanya makanan instan saja yang dibawa, jangan lakukan hal tersebut.
Ketahuilah bahwa saat melakukan pendakian, tubuh membutuhkan kalori yang cukup besar dan asupan makanan yang bergizi sehingga kondisi tubuh / fisik kita dapat tetap segar dan sehat.
Carilah informasi selengkap - lengkapnya tentang lokasi gunung yang akan kita daki dan sebaiknya dalam satu tim setidaknya ada salah seorang yang sudah pernah mendaki gunung tersebut sehingga ada penuntun.
Kiranya beberapa tips tersebut dapat berguna bagi kita yang mungkin baru pertama kali akan melakukan pendakian gunung. Dan satu hal yang harus kita ingat, yaitu berdoalah sebelum memulai kegiatan dan jagalah ucapan serta perilaku.
Tambahan:
Dalam memasukkan peralatan dalam carrier ( tas rangsel ) hendaknya dengan komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang lebih ringan di bagian bawah.
Pengaturan ini berguna agar pada saat ransel digunakan, beban terberat berada di pundak, bukan di pinggang hingga memudahkan kaki melangkah saat pendakian gunung.
Barang - barang bawaan sebelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan menggunakan kantong plastik. Tips ini untuk mencegah barang menjadi basah ( berfungsi sebagai lapisan anti air ) atau tercampur dengan peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah dipergunakan.
Bawalah makanan yang ringan, ringkas namun cukup mengandung kalori. Juga bahan makanan yang cepat dimasak.
Jangan membawa dan mengonsumsi minuman beralkohol karena meskipun hangat namun minuman beralkohol dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh.
ARTIKEL TERKAIT: