Candi - Candi Di Penanggungan

Candi - candi di Penanggungan adalah bentuk keberadaan unsur teknologi masa lalu manusia. Keberadaan peninggalan bersejarah sangat penting untuk diketahui masyarakat masa sekarang, karena itu wujud keberadaan dan proses perkembangan jaman. Candi di masa lalu adalah rumah bagi penguasa atau raja yang proses pembuatannya memanfaatkan kekayaan alam sekitar. Yang utama adalah batu yang tersembunyi di lebatnya pepohonan.


Jika menyelusuri lereng Gunung Penanggungan akan menemukan beberapa candi. Waktu yang diperlukan kira - kira 2 hari untuk menemukan candi - candi tersebut. Karena lokasi dan letak yang berpencar. Apalagi posisi yang tertutup oleh rimbunan pohon atau semak menyulitkan kita untuk mencarinya. Ada beberapa candi yang berada di jalur pendakian. Ini mudah kita temukan. Tetapi ada juga yang berada tersembunyi, sehingga kadang - kadang perlu memanjat pohon yang tinggi lalu mencari dengan memanfaatkan binokuler.

BEBERAPA CANDI DI PENANGGUNGAN

Candi Jolotundo.
Merupakan candi yang paling besar dan memiliki sumber air yang besar dibandingkan candi - candi yang lain. Menuju candi ini sangat mudah. Mobil bisa sampai dipelataran pakir candi ini. Biasanya banyak orang berkunjung kesini untuk mengambil air atau mandi yang mengalir dari batu - batu candi. Menurut mereka bisa membuat awet muda. Candi ini memiliki 2 tingkatan kolam. 2 kolam kecil untuk mandi ditingkatan atas. Satu kolam di sebelah kiri untuk tempat mandi wanita dan satu kolam lagi dikanan untuk mandi pria. Dan memiliki kolam besar, ditingkatan bawah yang berisi ikan - ikan yang kecil hingga besar. Ikan - ikan ini tidak boleh diambil. Menurut cerita, ikan - ikan tersebut adalah para dayang - dayang. Biasanya di malam Jum’at legi, banyak para pengunjung datang kesana untuk mandi. Dengan suasana yang gelap gulita. Setelah mandi ada yang melanjutkan ritual bersemedi ada juga yang tidur di pendopo disana. Candi ini sudah menjadi obyek wisata, sehingga banyak juga warung - warung permanen di luar kawasan candi ( dibatasi pagar ). Jika kita lupa membawa tempat untuk membawa airnya, warung - warung tersebut menjual jerigen - jerigen air, selain menjual teh, kopi dan makanan.

* Candi Putri, Menuju candi ini memerlukan waktu ± 1,5 jam dari candi Jolotundo. Kondisi candi ini masih terawat. Tetapi disini tidak ditemui air seperti candi Jolotundo. Candi ini terdiri dari susunan batu. Candi ini akan ditemukan pada jalur pendakian menuju puncak.
* Candi Pure, Posisi candi ini tidak terlalu jauh dari candi Putri. Dan ditemui pada jalur pendakian menuju puncak.
* Candi Sinto, Ditemui pada jalur pendakian menuju puncak. Bentuknya tidak jauh berbeda dengan candi putri, hanya lebih kecil.
* Candi Gentong, Ditemui pada jalur pendakian menuju puncak. Berbentuk seperti gentong air . kalau zaman sekarang gentong air terbuat dari tanah liat sedangkan candi tersebut terbuat dari batu.
* Candi Lurah, Ditemui pada jalur pendakian menuju puncak
* Candi Guru, Ditemui pada jalur pendakian menuju puncak
* Candi Wisnu, Candi ini berada paling tinggi, Hampir mendekati puncak. Setelah itu turun kembali ke candi guru untuk menemukan candi yang lain.
* Candi Carik, Menuju candi ini, dari candi Guru turun ke arah kiri. Maka akan menemukan jalur candi - candi yang lain. Jika ke puncak Gunung Penanggungan melalui candi Jolotundo, tidak menemui candi ini.
* Candi Naga, Jika ke puncak Gunung Penanggungan melalui candi Jolotundo, tidak menemui candi ini
* Candi Bayi, Jika ke puncak Gunung Penanggungan melalui candi Jolotundo, tidak menemui candi ini
* Candi Selokelir, Posisi candi ini berada di dekat perumahan penduduk. Keberadaan candi ini sangat mengkhawatirkan. Karena batu - batu penyusun candi banyak yang sudah rusak dan juga dijadikan jalan bagi masyarakat. Relief pada candi ini ada bergambar bunga.
* Candi Siwa, Candi ini posisi tersembunyi. Dengan ukuran tidak terlalu besar, berada dirimbunan tanaman Kaliandra.


Sebenarnya, masih ada candi - candi yang lain. Tetapi sudah tertimbun oleh tanah dan akar - akar tanaman. Dan ini sempat ditemukan, diantara akar tanaman yang rimbun. Berbekal tangan dan kayu, kami menggali tanah untuk menemukan potongan - potongan batu yang lain. Lalu potongan itu disusun membentuk sebuah istana mungil, diabadikan kamera, lalu di timbun lagi di tempat yang sama. Batu - batu yang ditemukan berwarna seperti genteng dan berbentuk pipih bermotif bunga dan ukiran, berbeda dengan batu candi - candi yang sudah disebutkan diatas seperti berasal dari batu - batu kali besar yang dipahat.

RUTE JALUR


Jalur Jolotundo.
Jika naik angkutan umum, dari Surabaya, mengambil bis jurusan Surabaya – Malang, berhenti di Japanan. Dari Japanan, naik bis lebih kecil berwarna kuning menuju mojokerto dan berhenti di Ngoro Industri. Dari Ngoro Industri naik ojek ke Candi Jolotundo. Jika dari Malang, mengambil bis jurusan Malang – Surabaya , berhenti di Japanan. Dari Japanan, naik bis lebih kecil berwarna kuning menuju mojokerto dan berhenti di Ngoro Industri. Dari Ngoro Industri naik ojek ke Candi Jolotundo. Atau dari Malang, mengambil bis jurusan Malang – Surabaya berhenti di Pandaan. Lalu naik mobil L300 menuju Trawas. Dari Trawas ojek ke candi Jolotundo.

Jalur dari desa Kedung Udi.
Melalui jalur ini akan menemukan candi pertama yaitu selokelir. Tetapi jalur ini jarang digunakan, karena posisinya terpencil diantara candi - candi yang lain. Untuk ke desa Kedung Udi, dari Surabaya, mengambil bis jurusan Surabaya – Malang, berhenti di Japanan. Dari Japanan, naik bis lebih kecil berwarna kuning menuju Mojokerto dan berhenti di Ngoro Industri. Dari Ngoro Industri naik ojek ke desa Kedung udi. Dari Malang mengambil bis jurusan Malang – Surabaya , berhenti di Japanan. Dari Japanan, naik bis lebih kecil berwarna kuning menuju Mojokerto dan berhenti di Ngoro Industri. Dari Ngoro Industri naik ojek ke desa Kedung Udi. Atau dari Malang, mengambil bis jurusan Malang – Surabaya berhenti di Pandaan. Lalu naik mobil L300 menuju Trawas. Dari Trawas ojek ke desa Kedung Udi.

Source: Khatulistiwa

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×