Pemandu gunung terkenal yang banyak kita ketahui adalah Sherpa Tenzing Norgay, yang memandu Sir Edmund Hillary menuju puncak Everest. Banyak pemandu gunung Indonesia yang bila mau jujur sering meneladani beliau.
Baik dari tehnik maupun nuraninya. Kemampuannya masih sulit tertandingi hingga saat ini. Itulah sang pemandu gunung sejati, Tenzing Norgay yang pada suatu tempat didekat puncak Everest, dia mempersilahkan Sir Edmund Hillary untuk didepan menginjakkan kaki di puncak, sehingga Sir Edmund Hillary lah yang berhak menyandang pendaki pertama di dunia yang menggapai puncak Everest.
Untuk pemandu gunung di Indonesia memang tidak sedikit jumlahnya, tetapi untuk kali ini, akan sedikit mencermati para pemandu gunung saat ini dan segala yang harus di miliki bagi seorang pemandu gunung ataupun yang ingin menjadi pemandu gunung di Indonesia. Semua ini berdasar pengalaman di alam bebas.
1. Kemampuan Atau Skill.
Pemandu gunung harus memiliki kemampuan di tengah alam bebas yang meliputi kemampuan survival, mengenal medan dan fasih membaca peta, karena hal ini akan mempengaruhi jalur perjalanan, tersesat atau tidak nantinya adalah tanggung jawab pemandu gunung. Pada intinya, dia bukan pertama kali menjejakkan kaki di gunung yang dia pandu bagi pendaki lain.
2. Kesehatan Jiwa Dan Raga.
Pemandu gunung haruslah sehat jiwa dan raga saat melakukan pemanduan. Karena tidak akan mungkin, seorang pemandu yang sakit - sakitan melakukan pemanduan, yang nantinya merepotkan pendaki yang dipandu. Atau jiwa terganggu, akan lebih mungkin, bila gerakan aneh akan membuat tawa membahana di seisi alam bebas. Mengganggu.
3. Berjiwa Pemimpin.
Pemandu gunung harus memiliki jiwa kepemimpinan. Karena dia yang memutuskan sesuatu hal yang mendadak di tengah rimba raya atau di jalur pendakian.
Akan aneh bila keadaan pendakian sulit atau tersesat, pemandu menyerahkan semua kepada yang di pandu, semisal dengan teriakkan: " cari jalan sendiri - sendiri, yang penting sampai disini! ", sementara dia sudah duduk di daerah tinggi, dan yang di pandu berada di bawah, terpisah curamnya tebing dan jurang. Tidak bisa memimpin dan tidak bertanggung jawab.
4. Sanggup Berkorban.
Contohlah Sherpa Tenzing Norgay di atas, beliau rela menyerahkan puncak Everest agar impian Sir Edmund Hillary terjadi. Pendaki pertama dunia yang mencapai puncak Everest. Banyak yang bisa dijadikan acuan untuk sanggup berkorban.
Misalnya, berikan makanan atau minuman perbekalan kita bila ada pendaki yang kita pandu membutuhkan ransum atau kehausan. Janganlah, bila ada yang membutuhkan air, pemandunya asyik minum teh botol memakai sedotan! Relakan bagi yang butuh.
5. Bisa Memberi Contoh Baik Dan Aman.
Pemandu gunung harus bisa memberi contoh baik bagi yang dipandu, semisal untuk safety, pemandu wajib memakai perlengkapan dan berpakaian outdoor, dimanapun itu selama di alam bebas. Agar yang di pandu pun akan menyadari pentingnya menjaga raga selama pendakian gunung.
Memberikan nuansa aman dan menentramkan yang perlu di garis bawahi. Teliti dan selalu melihat kondisi pendaki yang dipandu. Jangan bergaya Slonong Boys dengan terus di depan!
6. Pandai Memotivasi.
Pandai memotivasi pendaki yang dipandu, bahwa kita harus bisa melangkahkan kaki mendaki tingginya gunung. Bukan menakut - nakuti dengan cerita - cerita negatif dan menyeramkan!
7. Mencintai Alam.
Pendaki gunung dan pemandu gunung harus berjiwa konservatif. Itulah petualang sejati. Tidak merusak lingkungan di alam terbuka. Bila ada yang nekad merusak alam, pemandu harus bertindak tegas menegurnya.
Itulah tujuh dari beberapa lagi cara agar menjadi pemandu gunung sejati. Mungin masih banyak lagi yang anda ketahui. Silahkan di share kan. Karena kemampuan penulis juga terbatas. Terima kasih dan Salam Rimba Indonesia. Viva Belantara Indonesia!
Anda Membutuhkan Jasa Pemandu Gunung?
ARTIKEL TERKAIT:
