Gunung Rinjani ternyata memiliki sisi lain. Yaitu para penghuni kaki Gunung Rinjani, suku Sasak tradisional, suku asli Pulau Lombok. Warga suku ini dikenal sebagai orang - orang yang mengenal baik situasi dan kondisi Rinjani. Karenanya banyak pendaki yang menggunakan jasa suku Sasak untuk memandu mereka bertualang di Gunung Rinjani.
Selain menjadi pemandu, sekitar 200 warga asli Lombok juga siap berfungsi untuk yang lainnya. Seperti menjadi porter ( tenaga angkut ) yang akan meringankan beban bawaan Anda, serta yang akan menyediakan segala sesuatunya yang Anda perlukan selama perjalanan, mulai dari membawakan barang bawaan Anda, menyediakan peralatan - peralatan yang akan Anda butuhkan selama pendakian gunung, hingga mereka jugalah yang tidak akan membiarkan Anda kelaparan di tengah perjalanan.
Di balik postur - postur mereka yang tangguh, mereka juga terlatih memasak dengan peralatan seadanya namun mampu menyajikan masakan - masakan sederhana yang lezat dan tentu mengenyangkan. Mulai dari sandwich segar, nasi goreng, mie goreng, salad, buah segar, dan bahkan kentang goreng.
Porter termuda berusia 14 tahun dan yang paling tua berusia 49 tahun, meski demikian mereka semua menunjukkan ketangguhan fisik dan mental seorang prajurit.
Meski barang bawaan banyak dan tidak ringan, dengan sigap mereka mendaki seperti tak ada beban. Walaupun hawa dingin menusuk hingga ke tulang, tak menjadi kendala pada kinerja mereka.
Mereka yang adalah suami dari para wanita desa Sembalun dan berkeluarga di sana itu umumnya tidak berhenti bergerak hingga tubuh mereka benar - benar merasa tidak bisa lagi menangani trek - trek yang mengharuskan menaiki batu - batuan curam.
Mereka juga hanya benar - benar mengistirahatkan diri mereka beberapa hari dalam sebulan. Umumnya jasa mereka dibayar hingga USD 250 - 300 ( Rp 2,1 - 2,5 juta ) oleh para wisatawan.
ARTIKEL TERKAIT: