Aturan Dan Etika Mendaki Gunung

Dalam mendaki gunung, tak lepas kita harus memiliki aturan dan etika, yang apabila kita bisa menerapkan dengan baik, pendakian kita akan lebih aman dan nyaman. Tetapi dalam praktek di lapangan, aturan dan etika tersebut banyak di abaikan oleh kebanyakan pendaki. Contohnya, sampah masih dimana - mana, vandalisme membabi buta, dan apabila tindakan itu masih kita junjung tinggi, tak akan lama lagi keindahan alam gunung akan punah.


Berikut adalah beberapa aturan dasar dan etika yang perlu diingat sehingga akan menyenangkan setiap perjalanan dan menghindari siapapun untuk merusak lingkungan.

Sebelum mendaki gunung :
* Kesehatan seseorang adalah harga mutlak agar dalam melakukan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Jika seseorang melakukan pendakian dalam kondisi tubuh yang kurang fit, justru akan menyebabkan penyakitnya menjadi lebih parah saat di atas.

* Mendaki gunung merupakan olahraga yang membutuhkan persiapan yang bagus. Kondisi alam dengan hawa dingin, mengharuskan kita membawa pakaian hangat, jaket tebal.

* Mendaki gunung membutuhkan kerjasama yang baik dalam tim dan lebih dari sekedar kerjasama tim olahraga biasanya. Hindari mendaki gunung sendiri, karena ada kalanya kita tidak mampu menyelesaikan permasalahan dengan sendiri jika ada yang diperlukan. Sebagai contoh untuk melakukan belaying pada sebuah pemanjatan tebing yang nyaris bisa dilakukan sendiri.

* Tentang daerah yang menjadi tujuan, sebaiknya kita melakukan penelitian dan berdiskusi bersama orang - orang yang telah melakukannya terlebih dahulu. Kita bisa saja bergabung dengan tim ekspedisi lain. Sebaiknya kita memiliki peta daerah yang dituju dan mampu membaca peta itu sendiri.

* Tinggalkan pesan kepada orang terdekat berapa lama kita melakukan perjalanan, hal ini akan membantu mereka menemukan kita kalau saja kita tersesat ataupun mengalami musibah.

Selama mendaki gunung :
Di kalangan pendaki, statement di bawah ini cukup populer terdengar. Bahkan di organisasi pecinta alampun, setiap diklatsarnya selalu menanamkan ke alam bawah sadar adik - adik di bawahnya dengan doktrin statement ini.

Jangan ambil sesuatu kecuali gambar

Jangan meninggalkan sesuatu kecuali jejak

Jangan bunuh sesuatu selain waktu.

"Jangan ambil sesuatu kecuali gambar" maksudnya selama pendakian kita di larang membawa pulang apa - apa yang ada di alam. Biarkan tumbuhan tetap berada di sana tanpa pernah tercabut tangan - tangan kita. Terutama si bunga abadi, Edelweis. Biarkan hewan - hewan hidup di habitatnya tanpa pernah terancam karena kita buru.

Poin kedua, "jangan meninggalkan sesuatu kecuali jejak" di maksudkan sebagai rambu - rambu bahwa apa yang kita bawa saat pergi harus tetap terbawa saat kita pulang. Terutama sampah, masalah serius yang terjadi di gunung sehingga mengurangi keindahan.

Point ketiga, "jangan bunuh sesuatu kecuali waktu" tersirat pesan jangan kotori tanganmu dengan membunuh penghuni alam berupa tumbuhan dan binatang. Ingat, Anda sebagai tamu di habitat mereka, jadilah tamu yang baik.  source

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×