Kiamat, Mahakarya Hebat Manusia!

Kiamat, sebuah kata yang menyeramkan. Saat itu kita yakini semesta ini bergoyang dan kemudian luluh lantak tak lagi berbentuk. Termasuk rumah kecil kita, Bumi yang besarnya tidak seberapa di banding dengan alam semesta. Tetapi, yang perlu kita ketahui, kiamat nanti akan di mulai dari Bumi ini. Karena kiamat adalah mahakarya hebat manusia! Manusia seperti kitalah yang membuatnya.

www.belantaraindonesia.org

Pernahkah kita menanyakan harga Oksigen di apotik ? Jika belum tahu, +/- Rp 25 ribu / ltr. Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di apotik ? Jika belum tahu, +/- Rp 9950 ribu / ltr. Dalam sehari manusia menghirup 2880 ltr Oksigen dan 11.376 ltr Nitrogen dan jika harus dihargai dengan rupiah, maka Oksigen dan Nitrogen yang kita hirup akan mencapai Rp.170 Jutaan / hari / manusia.

Jika kita hitung kebutuhan kita sehari Rp.170 juta, maka sebulan Rp.5,1M / orang. Orang yang paling kaya pun tidak akan sanggup melunasi biaya nafas hidupnya, dan Tuhan memberikan kepada kita secara gratis !! Masihkah kita belum mau bersyukur?

 Nah sekarang apa yang tejadi ? banyak dari penduduk kini mulai meninggalkan kecintaan terhadap lingkungan, para pengusaha besar dan super kaya terlalu asyik merusak hutan dengan legalitas negara, dengan dokumen dokumen palsu tandatangan para kapitalis birokrat yang haus akan gaya hidup hedonisme namun malas bekerja keras, lebih suka berongkel kaki dan menghasilkan uang milyaran hanya dengan tanda tangan. 

Dengan bermodalkan dokumen negara para pengusaha ini mengeksploitasi hutan dan mengacuhkan bukti bukti historis penduduk asli di daerah tersebut sebagai pemilik sesungguhnya akan hutan di bagian wilayah suatu negara. Dan parahnya para kapitalis ini di bantu oleh dan aparat keamanan yang dibayar gajinya dari pajak penduduk untuk memaksa penduduk sekitar menyerahkan tanah leluhurnya.
 
Apa jadinya jika hutan kita ini selalu di tebang dan di jadikan kelapa sawit dan perkebunan apapun yang berorientasi bisnis dan profit tanpa batas ?

Hutan adalah kumpulan pohon pohon beragam yang berperan sebagai produsen oksigen. Tumbuhan hijau penghuni hutan akan menghasilkan oksigen melalui hasil proses Fotosintetis yang berlangsung di daun tumbuhan hijau tersebut, dengan jumlah pepohonan yang banyak tentunya akan menjamin suplay kebutuhan oksigen bagi kehidupan di muka Bumi ini.

Bisa kita bayangkan betapa tidak enaknya berada di dalam tempat yang kekurangan oksigen, jika berada di padang tandus yang tanpa pohon hijau pasti sesak yang amat menyiksa akan segara menghampiri tanpa ada tapal batas. Namun perbedaan suasana  yang amat kentara akan terasa jika kita berada di bawah pohon rindang yang tumbuh subur di halaman belakang rumah teman kita.

Selain itu daun daun pepohon akan menyerap karbon dioksida untuk keperluan potosintetis. Karbon dioksida adalah gas yang amat berbahaya jika di hirup berlebihan oleh manusia. Sebagai contoh ketika kita menghirup asap kendaaraan bermotor pada saat kemacetan di jalan raya pastinya sesak akan menghampiri Anda.

Nah masihkah kita akan menebang pepohonan ? itu adalah tindakan penghinaan maha besar bagi anak cucu kita kelak, sebuah penghianatan akan anugerah Tuhan hanya demi perkara  keinginan badan yang hedonisme, sebuah tindakan keji bagi generasi mendatang sebab membatasi kemungkinan bertahan hidup mereka. Sebuah pencurian terhadap panorama hijau bernafasakan estetika dunia.

Realitanya sekarang hutan semakin berkurang akibat perluasan lahan sawit demi tuntutan pasar global, kendaraan bermotor sebagai produsen karbon dioksida semakin merajalela jumlahnya di negara negara dunia ketiga dan negara maju.

Mau kiamat Bumi ini jika kegiatan diatas terus berlangsung Mari kita perbaiki sekarang ! Go green!!
Go penghijauan!!
  source

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×