Yaftebbi mengatakan, ekspedisi yang terdiri dari enam pendaki terbaik Wanadri ini dinamai dengan "Wanadri Untuk Indonesia di Atap - Atap Dunia". Ketujuh puncak gunung tertinggi dunia yang akan menjadi target ekspedisi Wanadri itu antara lain Puncak Carstenz Pyramid di Papua, Kilimanjaro di Afrika, Elbrus di Eropa, Aconcagua di Amerika Selatan, Mc Kinley di Amerika Serikat, Vinsson Massif di Antartika, serta puncak tertinggi di dunia, Gunung Everest, di pegunungan Himalaya, di Asia Selatan. "Pendakian ini akan diawali dari Carstenz Pyramid dan diakhiri dengan ekspedisi penaklukan Mount Everest," kata Yaftebbi. Pendakian selama tiga tahun tersebut akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan persiapan tim yang dilakukan secara matang. "Ekspedisi itu dilakukan cukup panjang, yakni tiga tahun, karena tidak semua gunung bisa didaki setiap saat sehingga harus disesuaikan dengan kondisi," katanya. Yaftebbi mengatakan, ekspedisi tujuh puncak tertinggi dunia itu dilakukan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa dan negara di mata dunia internasional.
Dia menyebutkan, dari 245 negara di dunia, tercatat baru 23 negara yang para pendakinya telah menaklukan ketujuh puncak gunung tertinggi di dunia itu. "Salah satunya Singapura, tetangga kita yang tidak punya gunung itu merupakan salah satu dari 23 negara tersebut. Jadi, kenapa kita yang punya puncak tertinggi ( Carstenz Pyramid ) tidak bisa melakukannya? Wanadri siap melakukannya," katanya. Yaftebbi mengakui, untuk melakukan ekspedisi tersebut membutuhkan dana tidak sedikit, yakni sekitar Rp 7 hingga Rp 8 miliar. Namun demikian, lanjut dia, hal itu tidak masalah dan pihaknya siap menggalang dana untuk ekspedisi ini, termasuk menggandeng pemerintah dan menggaet sponsor secara profesional. "Dari serangkaian ekspedisi pendakian itu, biaya terbesar ada pada pendakian terakhir di Mount Everest," tambahnya
ARTIKEL TERKAIT: