Dalam segi lebih kecil, adalah watak dan tingkat inteligensia seseorang bisa di lihat dari komentar orang di suatu website. Banyak yang berkomentar asal tulis, tetapi tak mengerti isi dari artikel. Disayangkan. Lebih baik tak usah berkomentar jika tak mengerti materi. Mengerti materi berarti harus membacanya lebih dahulu, bukan hanya membaca paragraf terakhir atau paragraf awal lalu membuat kesimpulan sendiri, atau istilahnya meramal isi artikel.
Banyak juga yang berkomentar di suatu webblog, sekedar absen telah hadir mengunjungi, atau agar terlihat akrab, padahal tak tahu apa yang ada di artikel yang di komentari asal bunyi tadi. Kelihatan bodoh bukan? Banyak contoh komentar seperti itu, dan banyak yang bisa di jadikan pelajaran. tak juga hanya meramal tentang tingkat kecerdasan seseorang, tetapi jika berkomentar asal bunyi tanpa mengetahui isi artikel itu adalah tak cerdas alias bodoh.
Marilah kita belajar mengerti suatu masalah, kemudian berikan komentar yang membangun sesuai konten artikel, bila tak mengerti tentang topik artikelnya, lebih baik tak berkomentar dan tinggalkan web tersebut. Juga jika di lingkup lain, dalam pergaulan dunia nyata, biasakan memberi masukan sehat dan bukan asal bunyi agar orang lain lebih terisi dan mendapatkan pelajaran yang baik.
ARTIKEL TERKAIT: