Dampak Buruk Pendakian Solo

Pendakian solo bukanlah pendaki yang tinggal di Solo, tetapi ialah pendaki yang dalam melakukan kegiatan pendakiannya selalu sendiri tanpa rekan dan termasuk mempersiapkan hingga menerapkan barang bawaan juga dilakukan sendiri. Memang bagi sebagian pendaki solo, metode atau gaya seperti itu di pandang lebih membanggakan, karena dengan sendiri, hampir tanpa bantuan rekan pendaki lain, bisa menapak puncak tinggi. Tetapi benarkah tidak ada dampak yang merugikan? Tentu ada.

Untuk masa sekarang ini, pendakian solo relatif harus dipikirkan uang, bila anda ingin melakukannya. Bahaya klasik mudah menghadang.

1. Perampokan di sepanjang jalur pendakian mudah terjadi. Otomatis tak ada rekan yang membantu dan menjaga perjalanan kita. Untuk sekarang ini banyak terjadi di gunung - gunung yang sering untuk pendakian.

2. Bia fisik kita melemah kemudian sakit, tentu repot dan membahayakan.

3. Pengenalan medan akan lebih mudah bila kita bersama rekan lain. Karena alam sering tidak mudah ditebak apa maunya. Terkadang sering di jumpai jalur yang berubah letak maupun arah.

4. Kesepian di perjalanan jelas mengganggu. Badan mudah lelah karena tidak ada hal yang bisa membuat kita sedikit melupakan rasa lelah, yakni obrolan dan candaan.

5. Saksi hidup petualangan kita terkadang sulit terbaca bila tanpa teman yang menyaksikan perjalanan kita.

6. Beban bawaan akan semakin berat dalam pendakian. Tanpa ada yang menolong.

Dan lain - lainnya silahkan di rasakan sendiri bila anda mencoba menjadi pendaki solo. Dampak baiknya, hanya kita yang tahu dan kita yang merasakan, bahwa alam indah ini milik kita dan kita nikmati seorang diri, tanpa ada yang lain. Memuaskan bagi diri sendiri. Selamat bertualang..

BELANTARA INDONESIA

Dampak Buruk Pendakian Solo

"Salam Rimba Indonesia"