Sifat tak baik dimanapun berada. Dan dalam hal ini hanya mengingatkan bagi para pendaki gunung perempuan terutama, agar lebih berhati - hati terhadap sifat seperti itu yang kadang bisa ditemui di lereng gunung.
Memang, hal ini sebenarnya jarang terjadi, tetapi tetap bisa terjadi. Seperti saat kami memandu pendakian di Gunung Merbabu beberapa tahun silam.
Saat itu tiba di Puncak Syarif Merbabu hari masih malam, dan pada akhirnya ada tawaran dari pendaki lain, 4 orang yang semuanya cowok untuk kami ikut menghangatkan badan di api unggun milik mereka.
Kami ber 5, dua dari kami, Belantara Indonesia, dan tiga cewek pendaki yang kami pandu setuju untuk bergabung dengan mereka. Kami pun larut dalam obrolan khas pendaki gunung.
Bersahabat dan diselingi canda serta tawa. Suasana yang mudah kita temui bila kita berada di alam bebas. Selang beberapa waktu, salah satu dari mereka menawarkan tenda dome bagi yang kami pandu, yakni 3 cewek tadi.
Singkat kata kami berdua dari Belantara Indonesia menolak karena kami mencium bau tak sedap dari tawaran tersebut, dengan rona wajah yang membiaskan ada akal curang dan mata yang berbinar karena birahi. Hidung belang, pikir kami.
Dunia lelaki yang akrab dengan kami berdua karena kami berdua kebetulan juga lelaki. ( normal tentunya, bukan gay..)
Setelah itu kami berlima memisahkan diri dengan mereka secara halus, dengan alasan hendak turun gunung. Singkatnya, kami selamat.
Sekedar berbagi cerita, bila anda pendaki perempuan, lebih baik jika hendak mendaki gunung, ajak kawan laki - laki yang anda kenal baik, agar bisa menjadi pelindung anda. Karena kejahatan terjadi sering karena ada niat buruk dari pelakunya.
Dan sebagai tambahan himbauan, sebaiknya saat berada di alam terbuka, hindari asusila atau berpacaran melebihi batas, karena sering timbul dampak yang merugikan, semisal tersesat dan tentunya jauh dari pantas bagi petualang sejati. Tentang hal ini pernah di ceritakan di artikel, Pendakian aneh di Merbabu
Tidak ada maksud membagikan hal negatif dan memandang pendaki itu selalu begitu, hanya sekedar waspada tanpa syak wasangka. Agar pendakian anda selamat hingga pulang menuju rumah kembali. Jadilah petualang sejati dan tegar menghadapi bermacam cobaan alam. Salam rimba Indonesia!
ARTIKEL TERKAIT: