Si anak laki - laki tersebut merasa kasihan pada kupu - kupu tersebut dan berpikir cara untuk membantu si kupu - kupu agar bisa keluar dgn mudah. Akhirnya si anak laki - laki tadi menemukan ide dan segera mengambil gunting, membantu memotong kepompong agar kupu - kupu bisa segera keluar dari sana.
Alangkah senang dan leganya si anak laki - laki tersebut. Tetapi apa yang terjadi? Si kupu - kupu memang bisa keluar dari sana, tetapi kupu - kupu tersebut tidak dapat terbang, hanya dapat merayap. Mengapa?
Ternyata bagi seekor kupu - kupu yang sedang berjuang dari kepompongnya tersebut, yaitu pada saat dia mengerahkan seluruh tenaganya, ada suatu cairan didalam tubuhnya yang mengalir dengan kuat keseluruh tubuhnya yang membuat sayapnya bisa mengembang sehingga ia dapat terbang, tetapi karena tidak ada lagi perjuangan tersebut, maka sayapnya tidak dapat mengembang sehingga jadilah ia seekor kupu - kupu yang hanya dapat merayap.
Kadangkala, niat baik kita belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik. Sama seperti pada saat kita mengajar anak kita. Kadangkala kita sering membantu mereka karena kasihan / rasa sayang, tapi sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri. Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang. Mematikan kreativitas, karena kita tidak tega melihat mereka mengalami kesulitan, yang sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya, mereka justru menjadi kuat.
Demikian juga pada saat kita sedang harus berjuang menghadapi sesuatu, jangan mengharapkan bantuan orang lain , berjuanglah dahulu dengan mengerahkan segala kemampuanmu. Justru itu akan membuatmu kuat.
Hidup penuh dengan perjuangan yang harus kita lewati, supaya “Sayap” kita bisa terkembang dengan sempurna, untuk kita gunakan “Terbang” melewati masalah kita. Ingat ! Bersama Tuhan kita sanggup melalui masalah - masalah yang besar. Tuhan ada bersama kita.
ARTIKEL TERKAIT: