Selain terkenal sebagai aktivis dan demonstran, Soe Hok Gie juga adalah pendiri Mahasiswa Pecinta Alam ( Mapala ) UI. Ia meninggal di usia 26 tahun akibat menghirup asap beracun di Puncak Mahameru, Gunung Semeru. Tak banyak yang tahu, porter yang waktu itu bersama Soe Hok Gie dan ikut mengevakuasi jenazahnya masih hidup sampai saat ini.
Dialah Pak Kasimin, akrab disapa Haji Amin, yang kini berusia 91 tahun yang tinggal di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dan juga Haji Amin adalah satu - satunya pendiri Desa Ranupani yang masih hidup. Saat mendirikan desa ini, Indonesia masih dijajah oleh Belanda.
"Kala itu Desa Ranupani masih sangat sederhana. Belum ada aliran listrik, belum ada posko SAR, dan bangunan untuk pendaki hanya berupa gubuk beratap daun," tutur Haji Amin.
Kematian Soe Hok Gie terjadi pada 1969. Dia bersama seorang teman yaitu Idhan Dhanvantari Lubis, keduanya meninggal dunia tak jauh dari Puncak Mahameru karena keracunan gas. Haji Amin adalah salah satu penduduk desa yang membantu proses evakuasi kedua jenazah.
Pak Kasimin Source Detik |
Jalur menuju Puncak Mahameru saat itu jauh lebih sulit ditempuh. Hutan masih lebat, jalur pendakian hanya berupa jalan setapak. Haji Amin mengangkat jenazah Soe Hok Gie sampai bawah, bergantian dengan warga lainnya. Di salah satu dinding rumahnya, terpampang piagam penghargaan yang diberikan oleh salah satu komunitas untuk mengenang jasa Haji Amin.
Rasanya akan menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa apabila Anda bisa bertemu dengan pendiri Desa Ranupani, sekaligus porter yang mengangkut jenazah aktivis Soe Hok Gie. Di usia yang renta itu, Haji Amin masih terlihat sehat. Nada suaranya menyiratkan semangat. src
ARTIKEL TERKAIT: