Jika di ujung barat pulau Jawa mempunyai Taman Nasional Ujung Kulon, maka di timur Jawa juga terdapat wisata ujung timur Pulau Jawa. Dan jika di dunia mempunyai 7 keajaiban dunia, maka di ujung timur pulau Jawa juga mempunyai 7 keajaiban ujung timur Pulau Jawa atau 7 Wonders Of East Java.
Disebut demikian karena keindahan alamnya memang dapat membuat kita takjub dan pantas menyebutnya sebagai keajaiban karya Tuhan yang diturunkan di Ujung Timur Jawa. Apa saja itu?
1. Gunung Semeru
Siapa yang tidak kenal dengan gunung ini? Gunung yang nama puncaknya Mahameru ini adalah gunung tertinggi di Jawa dengan ketinggian 3676 Mdpl yang juga merupakan gunung favorit para pendaki, karena masuk dalam 7 puncak tertinggi di Indonesia.
Gunung yang juga disebut sebagai puncak tertinggi para dewa ini masuk dalam 2 wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Lumajang, termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ).
Gunung ini juga memiliki surga tersendiri bagi para penjamahnya, seperti Ranu Kumbolo danau yang terletak di ketinggian 2400 Mdpl ini adalah shelter atau tempat istirahat ( camp ) favorit pendaki ketika melakukan pendakian ke Semeru. Danau ini terkenal dengan Tanjakan Cinta dan pemandangan sunrise - nya yang sangat indah.
2. Gunung Bromo
Masih dalam kawan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, siapa yang tidak kenal dengan keindahan Bromo. Dari berbagai hasil penelitian dan pengamatan baik dari media online maupun tingkat kunjungan pariwisata dapat disimpulkan bahwa 90% tujuan utama dan destinasi favorit wisatawan domestik dan asing ke Jawa Timur adalah ke Gunung Bromo.
Gunung yang mempunyai pemandangan Golden Sunrise ( bila cuaca bersahabat ) ini memiliki ketinggian 2392 Mdpl dan mempunyai kawah dengan diameter 800 meter ( dari Utara ke Selatan ) dan 600 meter ( dari Barat ke Timur ).
Bukan hanya Golden Sunrise saja yang disuguhkan di Bromo ini, tapi juga ada sabana yang biasa disebut dengan Bukit Teletubies, Pasir Berbisik ( tempat pengambilan gambar film Dian Sastro untuk film Pasir Berbisik ) dan lautan pasir yang tepat berada di sekeliling gunung Bromo.
Di lautan pasir ini juga terdapat tempat peribadatan berupa Pura untuk agama Hindu bagi masyarakat Tengger yang biasa digunakan dalam upacara Kasada tiap tahunnya.
3. Air Terjun Madakaripura
Masih di dekat Bromo, sekitar 1,5 jam turun dari Cemoro Lawang menuju Probolinggo kita akan tiba di Air Terjun Madakaripura. Madakaripura tidak termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger, ini yang masih menjadi kerancuan di kalangan masyarakat.
Air terjun yang masuk dalam salah satu air terjun tertinggi di Jawa ini konon adalah salah satu petilasan dari patih kerajaan terbesar di Indonesia di masa lalu, yaitu Patih Gajah Mada yang merupakan patih dari Kerajaan Majapahit. Keistimewaan dari air terjun ini dibanding dengan yang lain adalah akses menuju air terjun utama yang berbentuk ceruk meliuk - liuk dengan tirai airnya yang begitu indah.
4. Kawah Ijen Gunung Ijen
Kawah yang biasa disebut dengan Kawah Ijen ini belakangan mulai didatangi oleh wisawatan lokal karena aksesnya yang telah diperbaiki. Kawah Ijen masuk dalam wilayah administrasi Kab. Bondowoso dan Kab. Banyuwangi. Gunung yang memiliki ketinggian 2443 Mdpl ini merupakan gunung yang masih aktif hingga sekarang dengan dinding kaldera setinggi 300 – 500 meter.
Gunung ini menjadi sumber ekonomi bagi masyrakat sekitar karena gunung ini menghasilkan belerang yang dapat diproduksi menjadi bahan baku alat kecantikan. Kawah dari Gunung Ijen merupakan pusat kawah terbesar di dunia dengan luas sekitar 5.466 ha yang merupakan kawah yang berbahaya tapi memiliki sisi eksotis. Kawah yang memiliki danau berwarna hijau toska ini memiliki derajat keasaman ( Ph ) 0, bandingkan dengan Ph normal sekitar 7.
Kawah Ijen mempunyai kedalaman 200 meter dan dapat mengeluarkan api biru yang dapat dilihat ketika hari mulai gelap hingga menjelang pagi hari. Api biru atau Blue Fire yang keluar secara ilmiah ini cuma ada dua di dunia ( satu lagi terdapat di Islandia ).
Selain itu jika kita beruntung kita ketika kita turun dari kembali ke pos Paltidung ( pos perijinan ) kita akan menemui sekumpulan monyet berbulu emas dan hitam.
5. Taman Nasional Baluran
Taman Nasional yang berada di perbatasan Kab. Situbondo dan Bondowoso ini adalah salah satu taman nasional yang mudah diakses, karena pintu masuknya ada di pinggir jalan raya utama Surabaya – Banyuwangi.
Taman Nasional yang memiliki luas 25 ribu ha ini menawarkan ekosistem lengkap dari sebuah hutan. Mulai dari hutan hujan tropis, hutan evergreen, sabana, ekosistem rawa, hingga pantai.
Taman Nasional Baluran terkenal dengan sebutannya Africa Van Java, karena memiliki 5 ribu ha sabana yang mirip dengan daratan Afrika yang disebut dengan Savana Bekol yang akan mengering berwarna kecoklatan ketika musim kemarau.
Berbagai macam satwa liar seperti monyet ekor panjang, rusa, burung laut , ular, merak dan banteng mendominasi satwa yang ada di taman nasional ini. Bertemu dengan tiga satwa terakhir adalah keberuntungan, jika dapat mengambil gambarnya maka Anda orang yang dipilih Tuhan.
Tidak hanya menawarkan sabana saja, di Taman Nasional Baluran juga menawarkan pemandangan pantai. Pantai Bama adalah spot yang bisa kita kunjungi ketika ke Baluran. Pantai landai yang menawarkan ketenangan khas pantai utara pada umumnya ini dapat kita nikmati hingga Matahari terbenam.
6. Taman Nasional Meru Betiri
Taman Nasional Meru Betiri, belum banyak orang yang mengetahui. Taman Nasional yang terletak di perbatasan Kab. Jember dan Kab Banyuwangi ini merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang masih memiliki hutan “perawan”. Konon Taman Nasional ini merupakan habitat terakhir Harimau Jawa ( Panthera tigris sondaica ) yang merupakan sepsies harimau terbesar di kelasnya.
Nama Taman Nasional Meru Betiri jarang di dengar orang, bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahuinya, atau juga mungkin karena kalah pamor dengan taman nasional tetangganya, yaitu Taman Nasional Alas Purwo.
Wisata alam yang disajikan di Taman Nasional ini terdiri dari berbagai macam. Untuk pecinta petualangan ekstrim dapat mencoba untuk melakukan perjalanan panjang trans Bandealit ( pintu masuk dari arah Jember ) ke Pantai Rajagwesi ( pintu masuk dari arah Banyuwangi ) selama kurang lebih 5 - 6 hari dengan memasuki medan hutan “perawan”.
7. Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah adalah salah satu pantai selatan yang ada di Kab. Banyuwangi, tepatnya berada di Kec Pesanggran. Belum banyak yang mengetahui pantai ini kecuali masyarakat lokal Banyuwangi, hingga pada tahun 2013 digunakan sebagai tempat untuk International Surfing Competition.
Pantai ini dikenal dengan sebutan Pulau Merah karena bukit hijau kecil bertanah merah yang terletak di dekat bibir pantai. Pantai yang mulai berbenah ini memiliki keeksotisan tersendiri ketika Matahari tenggelam. src
ARTIKEL TERKAIT: