Mendaki gunung adalah salah satu bentuk olahraga. Dan olahraga seharusnya memakai pakaian olahraga bukan? Aneh rasanya jika kita bermain sepakbola memakai pakaian flanel dan celana jeans! Motivasi utama berpakaian tak sejalan dengan kegiatan tersebut adalah agar dipandang keren....Tetapi, nyamankah Anda?
Cobalah kita menganut layering system dalam berpakaian ketika melakukan kegiatan pendakian. Sistem pelapisan pakaian ini memungkinkan kita untuk mengatur temperatur tubuh kita dengan menyesuaikan lapisan yang dikenakan.
Ada tiga lapis yang perlu kita ketahui. Lapisan pertama ( Base layer ) yang langsung menyentuh kulit untuk mengatur kelembaban; lapisan kedua ( Insulating layer ) untuk melindungi dingin dan memberi kehangatan dan lapisan terakhir ( Shell layer ) adalah melindungi kita dari cuaca alam bebas.
1. Base Layer
Lapisan pertama ini tujuannya tak hanya untuk menyerap keringat, tetapi juga membuatnya menguap ke lapisan berikutnya. Makanya jangan memakai bahan katun karena hanya akan menyerap keringat, tapi tak bisa menguapkannya. Lebih lagi, bahun katun bisa meningkatkan resiko Hipotermia.
Untuk base layer ini, lebih baik memakai bahan seperti wol atau sintetis seperti polyster. Karena bahan - bahan ini tak hanya menyerap keringat, tapi juga mentransfernya ke lapisan luar baju. Hasilnya : badan kita lebih kering saat berkeringat, dan baju juga akan cepat kering setelah itu.
2. Insulating Layer
Insulating layer ini fungsinya buat “menjebak” udara panas di dekat tubuh sehingga kita akan tetap hangat. Untuk lapisan ini, saya menyukai bahan serat alami seperti sweater berbahan bulu angsa ( down ).
Bahannya sangat ringan dan kecil saat dipacking. Tapi hanya bisa dipakai saat keadaan kering. Bahan selain down yang populer ada fleece, di Indonesia umumnya disebut sebagai bahan ‘polar’. Polar ini sebetulnya adalah salah satu teknologi per - fleece - an. Tapi biasa, orang Indonesia suka menyebut brand sebagai nama benda tersebut.
Fleece juga ringan, menahan panas dengan baik, tetapi agak besar saat dipacking karena bahannya yang cenderung tebal. Jaket fleece biasanya jauh lebih murah daripada down. Untuk musim dingin, tinggal mengganti lapisan kedua ini dengan bahan down atau fleece yang lebih tebal.
3. Shell Layer
Lapisan terakhir ini sangat penting untuk cuaca di gunung yang tak bisa ditebak. Lapisan ini penting, karena mencegah air masih ke dua lapisan bawah. Jika air sudah masuk, maka hancur sudah fungsi layering ini.
Shell dapat berupa jaket windproof ( anti - angin ) biasa hingga jaket windproof - waterproof - breathable dengan teknologi macam - macam yang harganya cukup membuat dompet kita menyusut. Saat membeli jakcet shell, pastikan ukurannya pas saat kita memakai dua lapisan di bawahnya.
Lebih baik gunakan shell yang beritpe windproof / Waterproof / breathable. Teknologi seperti Gore - Tex masuk dalam kategori ini. Tipe ini menahan air, menahan angin, tetapi tetap bisa membuang uap keluar. Jadi saat memakainya di tengah terik Matahari pun tak akan terlalu gerah.
Ada juga tipe yang lebih murah seperti hanya windproof, atau windproof / waterproof. Tapi untuk kegiatan alam bebas yang tentunya tingkat pergerakannya tinggi, di sarankan tipe yang breathable agar lebih nyaman. source
ARTIKEL TERKAIT: