Partner Your Adventure

Facebook Instagram

Pemandu

Pemandu gunung profesional dan Porter berpengalaman Membuat wisata gunungmu menyenangkan.

Baca

Guide

A mountain guide is a profession that is not easy in the waistband by climbers who are already poor...

Baca

Tetaplah Bertualang

Karena dengan bertualang, maka sejarah peradaban manusia akan terus berkembang.

Baca

Hymne

Hymne Belantara Indonesia silahkan anda semua miliki dan dengarkan nuansa pemujaan.

Baca

Showing posts with label konservasi. Show all posts
Showing posts with label konservasi. Show all posts

Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung

Masihkah kamu bangga dengan memperkenalkan diri sebagai pecinta alam jika masih suka membuang sampah sembarangan dan melakukan vandalisme di gunung yang kamu daki? Pertanyaan klasik tapi terlalu dalam maknanya.

Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung

Kita selalu tahu jika gunung - gunung di Indonesia pada masa sekarang telah banyak melahirkan pendaki - pendaki gunung baru. Tetapi sayangnya, kelahiran mereka juga dibarengi dengan menumpuknya sampah dan vandalisme di gunung.

Beberapa oknum pecinta alam ini meninggalkan sampah terutama di sekitar pos pendakian dan di setiap jalur yang dilalui pendaki.

Sampah ini makin lama makin banyak dan merajalela. Plastik, botol, kaleng dan aneka macam barang bawaan pendaki ditinggalkan begitu saja di sembarang tempat.

Tahukah kamu bahwa alam butuh berapa lama untuk menguraikan sampah - sampah itu?

Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung

Jangan hanya karena merasa sudah membayar biaya retribusi, maka kamu bisa dengan seenaknya membuang sampah dimanapun yang kamu suka. Tidak akan cukup berapapun petugas kebersihan yang diturunkan untuk mengatasi.

Vandalisme
Sudah jamak pula oknum pendaki di Indonesia melakukan vandalisme di gunung. Corat - coret bahkan pengrusakan fasilitas sering kali dilakukan tanpa dapat ditanggulangi. Bahkan beberapa malah merasa bangga jika dapat melakukan itu, aneh bukan?

Mengapa justru mereka tidak bangga jika mereka juga ikut andil untuk menjaga kelestarian alam? Mental perusak ini yang kadang malah bikin orang lain ikut menirukan.

Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung

Ada orang yang corat - coret batu, beberapa saat lainnya pasti akan lebih banyak lagi orang yang corat - coret di tempat itu.

Berikut beberapa kebiasaan baik yang harus kita latih dan pupuk agar konservasi alam tetap lestari:

1. Kurangi Bekal Yang Berbungkus Plastik, Botol Dan Kaleng
Dengan mengurangi bungkus yang susah terurai di alam maka kita juga ikut andil menyelamatkan alam kita. Barang yang kamu bawa berpotensi membuat polusi untuk alam.

2. Jangan Buang Sampah Di Jalur Pendakian
Jalur pendakian bukanlah tempat sampah. Simpanlah sampah yang kamu keluarkan dan kumpulkan dalam tempat tersendiri. Kamu dapat membuangnya di tempat sampah yang sudah tersedia di bawah.

3. Tidak Vandalisme
Corat - coret dan pengrusakan fasilitas memperburuk citra destinasi wisata yang kamu kunjungi.

4. Tegur Pendaki Lain Yang Nyampah Dan Vandalisme
Tindakan ini berguna untuk member edukasi dan kesadaran pada oknum yang mentalnya masih payah. Semoga dengan kesadaran mereka dapat pula malah menjadi agen - agen konservasi alam.

5. Ikut Dan Lakukan Bersih Gunung
Ikutlah kegiatan bersih gunung masal secara sukarela untuk mendukung kebersihan jalur pendakian.
Sebetulnya secara prinsip, alam akan tetap lestari jika tidak ada campur tangan manusia di dalamnya.

Sebuah destinasi wisata semakin dikenalkan ke umum, maka semakin banyak orang yang mendatanginya. Semakin banyak yang datang ke lokasi itu maka potensi kerusakan alam akan semakin besar pula.

Lebih baik kamu tidak mendaki gunung jika hanya untuk buang sampah dan vadalisme di gunung. Beban Bumi kita sudah terlalu berat. Tugas kita pula untuk mengurangi dan menyelamatkannya…surgapikiran

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh

Bunga Edelweiss atau Leontopodium Alpinum adalah tumbuhan endemik zona alpina / montana ( pegunungan ) yang berada di daerah - daerah pegunungan di Eropa seperti di Pegunungan Pirenia, Pegunungan Alpen, dan Pegunungan Carpathia.

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh

Asal Edelweiss ini sendiri adalah dari stepa - stepa ( padang rumput luas ) Mongolia. Setelah akhir dari zaman es terakhir beribu - ribu tahun yang lalu, Edelweiss baru dapat tumbuh di Alpen.

Nama Edelweiss adalah gabungan dari dua kata dalam bahasa Jerman, yaitu edel yang berarti “mulia/agung” dan weiss yang berarti “putih.”

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
Leontopodium Alpinum
Tumbuhan ini dapat ditemukan pada umumnya di tempat - tempat dengan ketinggian 1700 - 2700 meter, namun tentunya dengan jenis tanah tertentu.

Bagaimana Dengan Edelweiss Di Indonesia?
Edelweiss yang ditemukan di Indonesia sangat berbeda dari Edelweiss di pegunungan di Eropa. Edelweiss jenis ini mempunyai nama latin Anaphalis Javanica, atau lebih populer dengan nama Edelweiss Jawa.

Bunga – bunga Edelweiss, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga; lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu - kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.

Jika tumbuhan ini cabang - cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, Edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.

Jika kita lihat dari bentuknya saja sudah berbeda. Di Indonesia, kita bisa melihat Bunga Edelweiss di tempat-tempat seperti Plawangan Sembalun, Lembah Mandalawangi, Alun - alun Suryakencana, Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Kalimati, dan Tegal Alun.

Dijadikan Simbol
Bunga Edelweiss pegunungan Eropa, yang juga disebut The Queen Flower, telah lama dijadikan simbol nasional negara Swiss dan bunga Nasional negara Austria. Tidak hanya simbol, bunga ini juga dijadikan logo.

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
Uang koin 2 sen Austria yang bergambar Bunga Edelweiss
Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
Logo Croatian Mountain Rescue Service
Selain itu, bunga Edelweiss juga adalah bunga favorit Adolf Hitler dan dijadikan simbol Wehrmacht ( angkatan bersenjata Nazi - Jerman sejak tahun 1935 sampai 1945 ) dan Waffen-SS Gebirgsjäger.

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
Seorang anggota Gebirgsjäger dari 1. Gebirgsdivision. Perhatikan kancing di topinya yang bergambar Bunga Edelweiss
Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
Ada juga Edelweiss Air, sebuah maskapai asal Swiss.
Sementara di Indonesia, bunga Edelweiss Jawa pernah dijadikan gambar pada perangko oleh Pos Indonesia pada tahun 2003.

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh

Fakta Dan Mitos Bunga Edelweiss
Ada banyak fakta bunga Edelweis yang kurang diketahui oleh para pendaki. Para pendaki pada umumnya hanya tahu bahwa bunga Edelweis adalah bunga abadi, serta lambang mitos akan keabadian cinta. Inilah fakta - fakta tersebut:

1. Edelweiss Jawa sudah dinyatakan tumbuhan yang langka. Salah satu faktor penyebabnya adalah bagian - bagian Edelweiss sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan - alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang - kenangan oleh para pendaki.

Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini.

Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan - potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh

2. Di banyak negara, Bunga Edelweiss dijuluki sebagai Lion’s Foot, Beautiful Star, Glacier Star, Alpine Everlasting Flower, Glacier Queen serta bunga abadi di Indonesia. Masih belum jelas mengapa bunga ini disebut bunga abadi.

Beberapa sumber menjelaskan bunga ini disebut abadi karena di dalam bunga Edelweiss terkandung hormon etilen, yakni hormon yang berfungsi sebagai penekanan hormon sehingga bunganya tidak bisa gugur dan yang hebatnya lagi bunga ini dapat mekar sampai 10 tahun lamanya bila menyimpanan nya ditempat yang kering dan dengan suhu ruangan.

Sementara itu, sumber lainnya menjelaskan bunga ini abadi karena meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan tertentu.

Entah apakah itu Edelweiss Eropa ataukah Jawa yang menyandang gelar keabadian. Sebab, faktanya, Leontopodium alpinum ( Edelweiss Eropa ) sendiri adalah bunga yang berumur pendek ( menurut buku Seeds: The Ultimate Guide to Growing Successfully from Seed oleh Jekka McVicar ), dan kelopaknya hanya bertahan 1 hingga 3 hari sebelum terurai menjadi serbuk halus.

Bahkan, Edelweiss Jawa pun, seperti yang telah disebutkan tadi, biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, bukan sepanjang tahun.

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh

3. Menurut sejarah, bunga Edelweiss pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Karl Reinwardt pada tahun 1819 silam di lereng Gunung Gede. Kemudian diteliti lebih lanjut oleh oleh botanis asal Jerman lainnya bernama Carl Heinrich Schutz.

4Ada lagu tentang bunga Edelweiss, yang pernah dinyanyikan pada film The Sound of Music pada tahun 1965.

5. Dahulu masih banyak pos pendakian yang merazia tas carrier pendaki, gunanya untuk menemukan bunga Edelweiss di dalam carrier, untuk kemudian dikembalikan kembali ke lokasi semula oleh pendaki yang ketahuan tersebut. Sekarang sepertinya sudah mulai jarang pos pendakian yang memberlakukan kembali hal tersebut.

6. Pada wisata daerah tinggi, seperti di Dieng, bunga Edelweiss yang diperjual belikan adalah hasil budidaya petani Edelweiss. Warna yang beraneka ragam selain warna putih kecoklatan adalah hasil pewarnaan buatan.

Bunga hasil budidaya akan telihat lebih gemuk dan subur daripada Eelweiss di alam bebas. Bunga Edelweiss yang dijual pada tempat wisata tersebut, ketika kita simpan pada suhu ruangan akan mengembang ketika musim hujan dan akan sedikit menyusut ketika musim kemarau.

Sementara itu, bunga Edelweiss dikaitkan dengan mitos tertentu. Di Eropa, Edelweiss dilambangkan sebagai bukti cinta yang mendalam.

Pria yang dapat mendaki pegunungan yang terjal dan memetik setangkai bunga Edelweiss untuk sang wanita berarti telah membuktikan cinta dan pengabdiannya.

Sementara di Indonesia, jika seorang pria / wanita yang memberikan bunga Edelweiss pada kekasihnya, maka hubungan mereka akan abadi, sebab di Indonesia bunga ini dijuluki bunga keabadian.

Mitos Yang Mengancam Keberadaan Edelweiss. Mengapa?
Karena sudah terbukti bahwa banyak dari mereka yang memetik bunga Edelweiss ( baik itu Edelweiss Jawa atau Eropa ) adalah orang - orang yang ingin menghadiahkan bunga ini pada kekasihnya.

Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh

Padahal mitos hanyalah mitos, maka janganlah jadikan mitos yang tidak benar menjadi alasan untuk memetik bunga Edelweiss dengan serakahnya, apalagi banyak dari tumbuhan ini ditemukan telah dirusak.

Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah dinyatakan punah, dan jika ini berlanjut ke tempat - tempat lainnya di Indonesia dan dunia, maka kita dan generasi selanjutnya tidak akan bisa melihat kecantikan bunga ini lagi.

Buktikan cinta sejatimu dengan apa yang kamu miliki, bukan dengan bunga Edelweiss.. source

 

Ranu Kumbolo, Surga Yang Tak Lagi Dirindukan

Mungkin karena efek kepintaran dalam memamerkan kegiatan mendaki Gunung Semeru di media sosial atau bisa jadi keberhasilan tayangan film 5Cm, pengunjung Semeru yang melintasi Ranu Kumbolo hampir tak terbendung. Semakin padat.

Ranu Kumbolo, Surga Yang Tak Lagi Dirindukan

Penutupan jalur pendakian pasca tahun baru hingga beberapa saat mungkin masih menjadi solusi terbaik untuk pemulihan ekosistem walaupun hanya bertahan beberapa bulan saja. Setelah jalur pendakian kembali dibuka maka tetap saja ekosistem kembali terancam.

Tidak semua pendaki paham bagaimana air bisa mengalir dan bertahan di Ranu Kumbolo, sehingga masih banyak yang belum tahu cara menjaga kebersihan di sekitaran Ranu Kumbolo.  

Semakin banyak manusia yang mengujungi ke suatu tempat, maka semakin terancamlah tempat tersebut. Sayangnya Ranu Kumbolo hanyalah sebuah danau yang menyajikan keindahan serta ketersediaan air untuk para pendaki. 

Ranu Kumbolo, Surga Yang Tak Lagi Dirindukan

Andaikan saja Ranu Kumbolo menyajikan free WiFi, mungkin semua sebagian besar pendaki akan merawatnya.

Semoga kedepannya Ranu Kumbolo akan tetap dan semakin lestari dengan beragam kebijakan dari pihak pengelola TNBTS dan semakin banyak para pendaki Gunung Semeru yang semakin sadar akan kebersihan dan kelestarian alam.   phinemo

Salam Rimba Indonesia!

Pentingnya Hutan Bagi Kehidupan

Pentingnya hutan bagi kehidupan. Mengapa? Hutan menutup sekitar sepertiga permukaan Bumi dan menjadi rumah bagi dua pertiga spesies darat di seluruh dunia. Maka itu wajar jika kemudian hutan disebut sebagai gudangnya keanekaragaman hayati bagi planet Bumi.

Pentingnya Hutan Bagi Kehidupan

Terdorong oleh arti penting hutan, PBB mendeklarasikan tanggal 21 Maret sebagai Hari Hutan Sedunia. Ini merupakan salah satu upaya global untuk menyebarluaskan pada publik tentang pentingnya hutan dan nasib hutan di seluruh dunia.

Pabrik Oksigen
Pohon - pohon yang ada di hutan memproduksi oksigen yang kita perlukan untuk bernafas dan menyerap karbondioksida yang kita keluarkan.

Satu pohon dewasa dapan memproduksi oksigen yang cukup untuk bernafas 10 orang selama setahun. Plankton juga produktif menyediakan setengah oksigen Bumi, tapi hutan masih merupakan sumber utama oksigen bagi kita.

Rumah Bagi Biodiversitas
Hampir setengah dari semua spesies yang dikenal hidup di hutan, termasuk 80 persen dari keanekaragaman hayati di darat.

Hutan hujan tropis terutama menjadi rumah yang nyaman bagi berbagai burung langka dan orangutan yang terancam punah.

Hutan penuh dengan kehidupan, serangga dan cacing bekerja menutrisi tanah, lebah dan burung - burung menyebarkan serbuk sari dan benih - benih, spesies kunci seperti serigala dan kucing besar menjaga agar populasi herbivora tetap terkendali.

Menjaga Bumi Tetap Sejuk
Pohon juga memiliki cara lain untuk mengalahkan panas: menyerap CO2 yang merupakan bahan bakar pemanasan global. Tanaman selalu membutuhkan CO2 untuk fotosintesis.

Untuk memerangi pemanasan global, yang perlu dilakukan tanaman hanya berfotosintesis. CO2 disimpan dalam kayu, daun dan tanah, selama berabad - abad.

Mencegah Banjir Dan Erosi
Akar - akar pohon berperan penting saat hujan deras, terutama bagi daerah dataran rendah seperti sepadan sungai.

Mereka membantu menyerap air hujan dan menahan agar tanah tidak hanyut karena erosi dengan memperlambat aliran air.

Menahan Angin
Pertanian di dekat hutan memiliki banyak keuntungan. Kelelawar dan burung akan memakan serangga pengganggu tanaman.

Hama tikus pun tak ada lagi karena habis diserbu burung hantu. Hutan juga berfungsi sebagai penahan angin, menghalangi angin agar tidak menghantam tanaman pertanian yang tak begitu kokoh.

Sedikit angin juga membuat lebah lebih mudah melakukan penyerbukan.

Membersihkan Tanah Yang Kotor
Selain menahan tanah dari erosi dan banjir, hutan juga dapat menggunakan fitoremediasi untuk membersihkan polutan tertentu.

Pohon dapat menyerap racun atau mengurangi bahaya racun. Menjaga hutan berarti membiarkan pohon menyerap limbah - limbah beracun di tanah.

Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Menurut data PBB, lebih dari 1,6 miliar orang di dunia bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka.

Sekitar 10 juta orang secara langsung dipekerjakan dalam pengelolaan dan konservasi hutan. Hutan juga berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan melalui produksi kayu dan produk non kayu.

Membersihkan Udara Dari Polusi
Meski kita mengandalkan tanaman hias untuk mengurangi polusi udara, tetapi jangan lupa peran hutan. Hutan dapat membersihkan polusi udara pada skala yang jauh lebih besar, dan bukan hanya CO2 saja.

Pohon menangkap dan menyerap berbagai polutan udara, termasuk karbon monoksida, sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.

Memenuhi Kebutuhan Pokok Kita
Hutan memberikan bahan makanan bagi kita. Tidak hanya buah - buahan, kacang - kacangan, biji - bijian dan getah, mereka juga memberikan kita makanan lain seperti jamur - jamuran, buah - buah beri, dan madu, hingga hewan - hewan yang lebih besar seperti rusa, kalkun, kelinci dan ikan.

Selain sumber makanan, hutan juga menjadi sumber kebutuhan kita yang lain, seperti tanaman obat - obatan, kayu, rotan, dll.

Tempat Menjelajah Dan Bersantai
Hutan menyimpan banyak misteri yang belum terungkap. Ada berbagai spesies yang belum teridentifikasi tersembunyi di hutan, menunggu untuk ditemukan.

Hutan menjadi laboratorium alam bagi kita, manusia yang haus akan ilmu pengetahuan.

Keindahannya juga menjadi salah satu manfaat hutan bagi kita. Campuran warna abstrak, pemandangan hijau yang menyegarkan mata, aktivitas dan ketenangan di dalamnya menajdi salah satu manfaat hutan yang bisa kita nikmati.

Ketertarikan bawaan manusia terhadap hutan merupakan bagian dari fenomena yang disebut “biofilia”. Biofilia merupakan ketertarikan terhadap air, pepohonan dan pemandangan alam lain.

Berbagai penelitian juga telah menunjukkan bahwa berjalan - jalan di hutan dapat meningkatkan kreativitas, menekan mempercepat pemulihan ADHD, dan membantu meditasi serta menyegarkan pikiran. Bahkan mungkin membantu kita hidup lebih lama.

Masih ada banyak manfaat keberadaan hutan yang membuat kita harus tetap menjaga kelestarian hutan di Bumi.

Tanpa hutan, kita akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Pada akhirnya, menyelamatkan hutan sama artinya dengan menyelamatkan kehidupan di Buminationalgeographic

 

Inilah Ancaman Hukum Bagi Perusak Satwa Liar Yang Dilindungi

Sedang ramai berbagai perangai pengguna media sosial Facebook untuk mempopulerkan diri mereka sendiri lewat jalan yang salah. Mereka mempertontonkan pembantaian Kucing hutan ( Felis bengalensis ) dan dengan bangganya mereka mengunggahnya tanpa rasa bersalah. Padahal ancaman hukum bagi mereka tidaklah ringan.

www.belantaraindonesia.org

Kucing hutan ( Felis bengalensis ) termasuk satwa liar yang dilindungi oleh  undang - undang. Jenis kucing lain yang dilindungi seperti  ketentuan dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999 adalah Felis marmorota ( Kuwuk ), Felis planiceps  ( Kucing dampak ), Felis temmincki ( Kucing emas ), dan Felis viverrinus  ( Kucing bakau ).

Kucing ini  memakan burung, kelelawar, tikus, ular, kadal dan juga kancil.  Di Indonesia, kucing ini  bisa ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.

Adapun ketentuan Undang - Undang No. 5 Tahun 1990  sebagai berikut:

Pasal 21 Ayat 2 ( a )  dan  Pasal 40
Barangsiapa dengan sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup diancam dengan pidana penjara paling lama 5 ( lima ) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 ( seratus juta rupiah ).

Pasal 40 Ayat 2 ( b ) dan Pasal 40 :
Barang siapa dengan sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati diancam dengan pidana penjara paling lama 5 ( lima ) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 ( seratus juta rupiah ). src

Menjadi Artis Di Medsos Dengan Membunuh Kucing Hutan!

Masih ingat dengan nama Ida Tris Susanti, perempuan asal Jember Jawa Timur yang menyantap Kucing Hutan ( Felis bengalensis ) yang akhirnya di tangkap pihak Kepolisian? Kini muncul lagi seorang artis medsos dengan membunuh Kucing Hutan yang ditengarai berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur dengan akun Facebooknya dengan nama Ahmad Yusuf.

www.belantaraindonesia.org

Dalam akun Facebook-nya, ia mengunggah tiga gambar. Dari tiga gambar itu, foto pertama menampilkan dua ekor kucing hutan direbahkan miring dalam keadaan terbujur kaku. Sedangkan, gambar kedua dan ketiga memajang gambar dirinya memegang leher dua kucing hutan dari sisi yang berbeda.

Salah satu foto yang ditampilkan dalam akun itu terdapat caption, yang kutipan aslinya berbunyi, "Berburu gadis dan janda..dpetnya mlah rase dan mcan rembah..gppa drpda gk dapet hahaHa,” demikian akun Achmad Yusuf menuliskan komentarnya, pada Rabu, 14 Oktober 2015.

Macan rembah yang dimaksud Yusuf adalah jenis kucing liar yang banyak hidup di wilayah Indonesia. Jenis kucing kecil ini memiliki banyak nama, seperti Blacan, Macan Rembah, Kucing Emas, Kucing Batu, Kucing Bakau, Meong Congkok, dan Macan Akar.

Berbeda dengan dua akun pelaku yang memajang foto kucing hutan sebelumnya, akun sosial media milik Achmad Yusuf hingga kini masih bisa diakses oleh netizen. Hal itu membuat banyak netizen terus menyampaikan pendapatnya pada halaman Facebook milik Yusuf.

www.belantaraindonesia.org

Tindakan Achmad Yusuf sontak mendapat reaksi beragam dari netizen. Hingga kini, sudah 83 komentar, yang mayoritas mengecam aksi lelaki ini dan disebar sebanyak 1.038 kali. Tujuan para netizen ialah agar polisi segera mengambil tindakan atas masalah ini.

Adapun Ida Tri Susanti, yang mengunggah foto sedang memamerkan aksi pembunuhan terhadap sejumlah kucing hutan di Facebook, akhirnya diperiksa polisi pada Minggu, 18 Oktober 2015. Foto pembunuhan kucing hutan yang dilindungi undang - undang itu diunggah di akun Facebook-nya pada 12 September 2015.

www.belantaraindonesia.org

Ketika foto pembunuhan kucing hutan itu diunggah kembali di halaman Facebook Profauna Indonesia, kecaman keras langsung datang dari netizen. Hingga Senin, 19 Oktober 2015, informasi itu sudah disebar 3.535 kali. Netizen mengecam aksi mahasiswi Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember itu.

Begitu mendapat informasi dugaan perburuan dan pembunuhan kucing hutan, Lembaga Protection of Forest & Fauna langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( KSDA ) Jember. Tim KSDA dan Kepolisian Resor Jember merespons cepat informasi itu. Hanya dalam hitungan jam, Ida Tri Susanti sudah dimintai keterangan di Polres Jember.

"Berburu dan memperdagangkan kucing hutan itu melanggar hukum, dan pelakunya terancam pidana hukuman penjara maksimum 5 tahun," kata Swasti Prawidya Mukti, juru kampanye Profauna dalam pernyataannya yang diunggah di laman resmi Profauna.

www.belantaraindonesia.org
Pemuda asal Makassar yang mengunggah foto pembantaian kucing hutan. Facebook.com
Setelah aksi sadis Ida Tri, foto pembunuhan kucing hutan kembali beredar di dunia maya. Kali ini, foto mengerikan tersebut diunggah akun Aghaa Karebaa Sandall Jepidswallo. Pemuda asal Makassar itu mengunggah foto pembantaian kucing hutan pada Selasa, 29 September 2015.

Dalam foto tersebut, tampak dua pemuda hendak memotong leher kucing hutan. Pada gambar lain, seorang pemuda memegang kucing yang sudah dimutilasi. Satu tangan memegang tubuh kucing yang sudah disayat, sementara tangan lain memegang isi perut si kucing malang.

Perlakuan tak kalah sadis juga dilakukan akun Rrahhmmatt Budiimann. Pemuda asal Bengkulu ini mengunggah foto pembantaian pada 15 Oktober 2015, sehari setelah perayaan Tahun Baru 1437 Hijriah.

Di dalam foto itu, tampak ia bersama rekan - rekannya menguliti seekor kucing hutan. Foto itu dia beri keterangan "Sambut 1 Muharram dengan ini". Pembunuhan, yang cenderung menjadi pembantaian tersebut, sontak membuat netizen marah.

Meski akun dua pemuda itu sudah nonaktif, netizen sempat meng-capture laman Facebook mereka sehingga foto itu beredar.  src 

Karena Menyantap Kucing Hutan, Mahasiswi Jember Ini Di Bekuk Polisi

Seorang Mahasiswi asal Jember Jawa Timur bernama Ida Tri Susanti di bekuk Polisi karena mengunggah foto di media sosial Facebook sedang menyantap Kucing Hutan, salah satu hewan liar yang dilindungi ulah undang - undang di Indonesia. Sebuah pelajaran berharga bagaimana menghargai dan menghormati flora dan dan fauna.

www.belantaraindonesia.org

Ida Tri Susanti, mahasiswi pengunggah foto dengan kucing hutan, mengaku bahwa kucing hutan itu bukan hasil buruannya. Pengakuan itu dia sampaikan usai diperiksa Polres Jember.

"Sebenarnya itu ada 3 ekor ( kucing hutan ), tapi bukan hasil buruan. Saya hanya dikasih saudara saya namanya Mas Dwi. Tapi Mas Dwi sendiri mengaku itu dibeli dari temannya," ungkap Ida di Mapolres Jember, Minggu 18 Oktober 2015.

Yang cukup mengejutkan, Ida mengaku memasak 3 ekor kucing hutan itu kemudian dimakan bersama keluarganya. "Saya nggak tahu kalau itu hewan dilindungi. Saya kira itu hewan yang biasa makan hewan ternak ayam. Makanya, kucing itu dimasak ibu saya kemudian kita makan bersama," kata Ida, sambil tertunduk menyesal.

Ida melanjutkan, bahwa sebelum kucing hutan itu dimasak, dia sengaja berpose dengan kucing hutan yang sudah mati di tangannya. Kemudian, dia memposting foto itu di akun Facebooknya. "Sebenarnya saya memposting foto itu tidak ada niatan apa - apa, hanya iseng saja," jelas Ida.

www.belantaraindonesia.org

Belakangan, postingan itu menuai kecaman dari kalangan netizen termasuk dari pecinta hewan. Menyadari ulah isengnya itu menuai kecaman, Sabtu kemarin Ida langsung menghapus foto itu dari akun Facebooknya.

"Awalnya saya nggak tahu kalau itu mendapat kecaman dari orang - orang. Saya dikabari teman - teman dan akhirnya saya menghapus foto itu," pungkas Ida.

Sebelumnya, Ida Tri Susanti diamankan petugas Polres Jember karena memposting foto dengan 2 ekor kucing hutan yang sudah mati. Foto oleh pemilik akun diberi keterangan 'Hasil berburu hari ini Nyam...nyam...'.

Belakangan, postingan ini menuai kecaman dari pengguna media sosial. Bahkan, postingan foto ini dicapture kemudian disebarkan secara berantai melalui BBM, sambil berharap pelaku dalam foto ini ditangkap.  src
 

Inilah 10 Negara Yang Ikut Menyumbang Rusaknya Bumi

Iklim dan cuaca di Bumi yang semakin tak menentu, isu global warming yang semakin meninggi, menandakan bahwa Bumi tempat tinggal kita telah benar - benar rusak. Pencemaran lingkungan, penebangan hutan, sampah yang menggunung menjadi luka yang teramat menganga dan menyakitkan bagi Bumi. Dampak dari itu semua bisa kita rasakan sekarang ini.

www.belantaraindonesia.org

Banyak orang yang mengeluh karena ekstrim nya cuaca dan banyak orang yang kelaparan karena hilangnya air bersih dalam tanah. Bumi yang sekarang memang berbeda dengan Bumi yang ada di masa lalu. Salah satu penyebab rusaknya Bumi ini adalah perkembangan teknologi serta pembangunan yang merajalela. Hutan hijau pun mulai banyak di gunduli untuk dijadikan sebuah pemukiman bagi banyak orang.

Padahal kita tahu hutan hijau adalah paru paru dunia yang sangat kita butuhkan. Terlepas dari itu kesadaran akan pentingnya kelestarian alam memang belum disadari banyak orang. Hanya karena kepuasan pribadi banyak orang rela membakar hutan dan membuang limbah sembarangan. Seperti yang dilakukan oleh negara - negara berikut ini, dimana demi kelangsungan hidup negaranya hutan hijau pun mereka hancurkan.

Inilah 10 negara yang ikut menyumbang rusaknya Bumi :

1. Amerika Serikat 
 Meskipun Amerika menempati peringkat 211 terbaik untuk konversi tempat tinggal dan menghormati alam. Namun banyak perilaku buruknya yang melampaui negara - negara lain. Dalam hal ini Amerika adalah pengguna terbesar dalam penggunaan pupuk dan nitrogen, fosfor dan potassium ( NPK ).

Penggunaan pupuk yang berlebihan mengakibatkan pencemaran bahan kimia ke dalam air tanah, bahkan mengubah atau menghancurkan habitat alam. Amerika Serikat juga berada pada peringkat 1 untuk emisi CO2, peringkat 2 sebagai tempat polusi air, tempat ke - 3 untuk penangkapan ikan di laut, dan 9 tempat untuk spesies terancam. Tidak semua orang amerika bangga menjadi orang Amerika saat ini.

2.  Brazil
Walau diberkati alam hijau yang luas nyatanya Brasil termasuk negara penyumbang kerusakan terbesar di Bumi, kecuali penangkapan ikan dilaut. Bukannya memanfaatkan hutan hujannya negara ini malah merusaknya.

www.belantaraindonesia.org

Negara yang dikatakan sebagai negara sepak bola ini menduduki Peringkat 1 untuk kehilangan hutan alam, tempat ke - 3 untuk menggunakan pupuk, posisi ke - 4 untuk spesies terancam, posisi ke - 4 untuk emisi CO2, dan tempat ke 8 untuk polusi air. Untuk apakah perusakan lingkungan yang luar biasa ini ditujukan?

Sebagian besar kerusakan hutan di Brasil terkait erat dengan hutan hujan Amazon yang luas serta pembukaan lahan untuk Pastureland oleh kepentingan komersial dan spekulatif, kebijakan pemerintah salah arah, tidak sesuai proyek Bank Dunia. Ditambah eksploitasi komersial sumber daya hutan menjadi lahan Kedelai dan tanaman kakao dan peternakan.

3. Indonesia
Menurut Global Forest Watch, Indonesia adalah wilayah padat hutan pada tahun 1950, namun 40 % dari hutan yang ada pada tahun 1950 tersebut telah hilang hanya dalam waktu 50 tahun berikutnya. Jika dibulatkan, Hutan hujan tropis di Indonesia jumlahnya jatuh dari 162 juta ha menjadi hanya 98 juta ha2 saja .

Untuk ini, Indonesia menempati peringkat 2 di hilangnya hutan alam, efek ini menyebabkan indonesia menempati peringkat 3 tempat untuk spesies terancam. Indonesia menempati peringkat ke - 3 untuk emisi CO2, 6 untuk penangkapan di laut, 6 untuk penggunaan pupuk, dan 7 untuk pencemaran air.

4. Tiongkok
Perairan pesisir Tiongkok semakin tercemar oleh segala sesuatu mulai dari minyak, pestisida, dan air limbah. Pencemaran ini membuat Tiongkok mendapatkan peringkat 1 untuk pencemaran air di dunia.


www.belantaraindonesia.org

Di Tiongkok, 20 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum bersih; lebih dari 70 persen dari danau dan sungai tercemar, dan insiden polusi besar terjadi di dekat rumah - rumah. Organisasi Kesehatan Dunia baru - baru ini memperkirakan bahwa hampir 100.000 orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang bersumber dari polusi air.

Di Tiongkok, kepentingan pembangunan ekonomi selalu lebih dimenangkan atas usaha penjagaan dan perlindungan lingkungan.

5. Mexico
Meksiko memiliki lebih banyak spesies tanaman dan hewan dari hampir semua negara lain seperti 450 mamalia ( Brasil, yang lebih dari dua kali ukuran Meksiko hanya memiliki 394 mamalia ); sekitar 1000 burung, 693 reptil, 285 amfibi, dan lebih dari 2000 ikan.  Pada pertengahan 1990 - an, banyak spesies yang diketahui sudah terancam: 64 mamalia, 36 burung, 18 reptil, 3 amfibi, dan sekitar 85 ikan.

Meksiko tidak bergabung dengan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka ( CITES ), perjanjian internasional utama untuk menghentikan perdagangan flora fauna terancam dan hampir punah , yang berlaku sejak tahun 1975, hingga tahun 1991. Hal ini menjadikan Mexico menempati peringkat 1 untuk spesies terancam. Juga peringkat ke 9 pada tingkat kehilangan hutan alam paling banyak di dunia.

6. Jepang
Jepang sangat dikenal dengan perbuatan penangkapan ikan yang berlebihan di lautan. Pada tahun 2004, jumlah tuna sirip biru Atlantik dewasa yang berada pada umur pemijahan telah turun menjadi sekitar 19 persen dibandingkan pada tahun 1975, yang memiliki seperempat dari pasokan dunia dari lima besar spesies ikan tuna: Sirip biru, Sirip biru selatan, Bigeye, Madidihang dan Albacore.

www.belantaraindonesia.org

Setelah moratorium penangkapan ikan paus komersial pada tahun 1986, pemerintah Jepang mulai lagi dengan “penangkapan ikan paus untuk tujuan penelitian” pada tahun berikutnya, penelitian ini didokumentasikan dengan berakhirnya daging ikan paus tersebut di piring - piring Sashimi. Jepang menempati peringkat 5 untuk konversi habitat alam dan pencemaran air, dan ke 6 untuk emisi CO2.

7. India
India berada pada peringkat ke - 3 dunia untuk pencemaran air. Hal ini terjadi sebagai dampak meningkatnya persaingan air di berbagai sektor, termasuk pertanian, industri, domestik, minum, pembangkit energi dan lain - lain.

Persaingan ini menyebabkan sumber daya alam berharga menjadi cepat habis. Polusi air pada negara ini juga menyebabkan penghancuran habitat satwa liar yang hidup di perairan. India menempati peringkat 8 untuk tiga bidang: Spesies terancam, penangkapan liar di laut dan emisi CO2.

8. Australia
Sekarang sekitar 11.5 persen dari total lahan tanah di Australia kini telah dilindungi oleh pemerintah, lahan ini adalah tempat tumbuhnya banyak pepohonan. Meskipun bertempat di padang pasir gersang Lahan ini dilindungi pemerintah demi mengendalikan tingkat konversi lahan yang mulai tak terkendali.

Australia menempati peringkat ke 7 terburuk dalam hal penggunaan lahan menjadi tempat tinggal, peringkat ke 9 untuk penggunaan pupuk, dan ke 10 untuk kehilangan hutan alam.

www.belantaraindonesia.org

9.  Rusia
Hanya kurang dari separuh penduduk Rusia memiliki yang akses terhadap air minum yang aman. Limbah kota dam kontaminasi nuklir menambah masalah besar pada sumber air utama. Rusia di posisi ke - 4 untuk pencemaran air terburuk.

Peringkat 5 terburuk pada kualitas udara emisi CO2 , kualitas udara sama buruknya dengan kualitas air. Ada lebih dari 200 kota yang sering melebihi batas polusi Rusia. Peringkat 7 untuk penangkapan liar di laut.     

10. Peru
Negara Amerika Selatan ini menempati peringkat nomor 10 dari seluruh negara pencipta dampak negatif terhadap lingkungan di dunia. Dari 179 negara, Peru menempati peringkat 2 untuk penangkapan liar di laut dan peringkat ke 7 untuk penangkapan ilegal spesies yang terancam punah. Penangkapan yang berlebihan dan perdagangan spesies terlarang menjadi penyebab utamanya.

Nah pertanyaannya sampai kapan perbuatan dan perilaku buruk manusia ini akan terus berlanjut? Apakah mereka tidak peduli dengan kesehatan Bumi yang telah menjadi rumah bagi miliaran makhluk hidup?

Semoga semua kegiatan yang berhubungan dengan perusakan Bumi sudah dikurangi, atau bahkan tidak terjadi lagi. Sayangi Bumi kita, sayangi hijaunya alam kita, jangan sampai cucu anak kita kelak tidak bisa merasakan bagaimana indahnya alam bagaimana hijaunya gunung - gunung src

Pak Sadiman, Sang Penyelamat Hutan Negara

Kita sebagai penghuni Bumi dan alam ini berkewajiban untuk menjaga agar alam ini tetap lestari tanpa terkecuali. Mulai dari hal kecil hingga besar, dari teori hingga praktek. Karena pada dasarnya sejak kita kecil kita sudah tahu apa saja yang tidak boleh dilakukan yang menyebabkan kerusakan alam. Tetapi hanya sedikit orang yang mau benar - benar mengambil tindakan untuk menjaga keseimbangan alam. Pak Sadiman salah satunya.

www.belantaraindonesia.org
Pak Sadiman sendirian menanam pohon di Hutan Gendul  source
Jika sedang tidak bekerja di sawah, ia akan pergi menjelajahi hutan dan mengurus pohon - pohon beringin yang ia tanam sendiri di hutan Gendol. Kegiatan ini sudah dilakukannya sejak awal tahun 1990an. Di saat orang lain sudah tidak terlalu memikirkan apa yang mungkin bisa dilakukan untuk menyelamatkan alam, Pak Sadiman justru bertindak dengan terus menanam bibit pohon dan merawat pohon - pohon yang ia tanam.

Hutan Gendol sendiri sebenarnya adalah hutan negara. Sampai saat ini Pak Sadiman setidaknya sudah menanam 11 ribu pohon di hutan tersebut dan 4 ribu di antaranya adalah pohon beringin. Oleh karena itu, Pak Sadiman akhirnya menjadi satu - satunya orang yang memiliki izin untuk menanami pohon yang dikelola Perhutani tersebut.

Kebakaran dan penebangan pohon yang pernah melanda hutan ini membuat Hutan Gendol kehilangan banyak pohon. Akibatnya, mata air jadi mati sehingga penduduk desa Geneng dan Conto jadi kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba. Pak Sadiman kemudian berniat untuk menghidupkan sumber air di gunung yang sudah lama kering. Karena itu pertama kali ia menanami beringin karena pohon tersebut mampu menyimpan cadangan air tanah.

Untuk membeli pohon bibit pohon beringin dengan harga sekitar 50 ribu hingga 100 ribu rupiah untuk satu bibit pohon, Pak Sadiman harus merogoh kantongnya sendiri. Tentu saja harga tersebut cukup mahal bagi pria berusia 61 tahun yang hanya bekerja sebagai petani dan pencari rumput untuk ternak. Akhirnya ia mengembangkan usaha menjual bibit cengkih di rumahnya. Dari 10 bibit cengkeh yang terjual, ia bisa membeli 1 bibit pohon beringin.

www.belantaraindonesia.org
Pohon yang ditanam tumbuh besar dan berhasil memperbaiki mata air  src
Berkat usahanya, keadaan semakin membaik dengan mengalirnya beberapa mata air yang bersumber di Gunung Gendol. Mata air yang kembali mengalir tersebut mampu menghidupi sedikitnya 3 ribu jiwa. Di saat musim kemarau pun desa tempat tinggal Pak Sadiman akhirnya bebas dari krisis air.

Menanam pohon memang merupakan usaha jangka panjang. Butuh kesabaran dan waktu yang tidak sebentar untuk bisa memperbaiki alam. Namun, usaha penghijauan tidak akan pernah sia - sia. Kini penduduk desa sudah melihat sendiri hasil dari perjuangan keras Pak Sadiman dengan melimpahnya air bersih untuk warga dua desa.

Apa yang dilakukan Pak Sadiman bukan untuk mendapatkan penghargaan. Bahkan sumbangan yang diberikan oleh aparat setempat sebagai ucapan terimakasih dan pengahargaan atas usahanya justru ia gunakan untuk membeli lebih banyak bibit pohon lagi. Tujuannya adalah untuk kembali menghijaukan hutan agar masyarakat memiliki sumber air yang cukup.

Apa yang dilakukan Pak Sadiman merupakan bentuk mencintai lingkungan dan negerinya. Cukup dengan menjaga dan merawat lingkungan, kita semua bisa menciptakan tempat tinggal yang lebih baik dan layak.

Mencintai lingkungan bisa dimulai dari diri sendiri. Bapak yang berusia 61 tahun saja masih bisa bekerja keras untuk membuat lingkungannya menjadi lebih baik, masak kamu tidak bisa? Jangan hanya bisa merengek dan menunggu bantuan datang, karena jika kamu mau berusaha keras dan bertindak, kamu juga bisa menjadi agen perubahan.    bombastis

 

Inilah Cara Tumbuhan Bertunas Setelah Kebakaran Di Alam

Dalam kebakaran di tengah alam, tumbuhan akan ikut bertumbangan hancur. Dan hal tersebut akan nampak menyedihkan. Tetapi tumbuhan memiliki cara untuk bertunas kembali setelah api merenggutnya. Bagian dari sejumlah tumbuhan biasanya berada di dalam tanah, mulai dari batang hingga akar yang terkubur. Nah dari sanalah tunas berproses. Juga, biji yang terbakar sering menumbuhkan anakan baru.

www.belantaraindonesia.org

Jenis tertentu bahkan harus terkena panas dahsyat supaya bijinya dapat tumbuh. Kebakaran cenderung "menyiangi" tumbuhan tertentu dan mendukung tumbuhan lain, terutama rumput, yang rumpunnya akan menekan tumbuhnya semak dan pohon.

Biji Yang Suka Panas
Kebakaran kerap kali mendorong biji yang tertidur untuk bertunas. Panas itu penting bagi perkembangbiakan banyak jenis tanaman, termasuk semanggi Lespedeza, Pueraria perambat, dan semak Rhus javanica, yang bijinya tidak hanya bereaksi terhadap air, tetapi juga terhadap api.

Contoh  yang terkenal ialah tusam tiang di Amerika Serikat: buah runjung jenis ini hanya dapat terbuka setelah kebakaran yang kemudian menebarkan bijinya di tanah sekitarnya dan biasanya hanya mendapat sedikit saingan dari tanaman lain.  Di Afrika Selatan, satu jenis lili bola api tumbuh dari umbinya hanya setelah kebakaran, yang kemudian menghasilkan bunga merah cerah.

Tumbuhan Yang Dirusak Api
Kebakaran padang rumput dapat mencapai suhu 760° Celcius. Tetapi, suhu tanah tetap di bawah kira - kira 200° Celcius pada permukaan tanah dan 50° Celcius tepat di bawah permukaan. Beberapa sentimeter di bawahnya lagi, api hampir tidak berpengaruh.

Meski begitu, ada beberapa tumbuhan yang tidak dapat bertahan hidup dan hanya meninggalkan bijinya saja. Salah satunya adalah pohon - pohon runjung. Termasuk rusam merah Jepang, tidak dapat pulih dengan menumbuhkan tunas baru dari akarnya. Kebakaran membunuh pohon dewasa, tetapi bijinya dapat bertahan hidup

Tumbuhan Yang Tahan Api
Rumput tahunan Eutalia dapat mengeluarkan tunas segar dari batang bawah tanah, sekalipun daunnya telah terbakar. Sesudah kebakaranm Eutalia tumbuh menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.

Tumbuhan jenis lainnya adalah semak berduri Rubus crataegifolius. Kalau terbakar, semak berduri Rubus crataegifolius menghasilkan geragih di bawah tanah yang menumbuhkan tumbuhan baru.

Salah satu lagi jenis tumbuhan yang tahan api, yakni Semak Weigela. Semak Weigela tahan kebakaran dengan menghasilkan tunas dari batang kayu. Dengan demikian, semak ini dengan cepat pulih kembali menjadi sebesar semula.  NGO

Apa Yang Menyebabkan Kebakaran Di Hutan?

Kebakaran di hutan adalah sebuah kerugian besar bagi ekosistem penghuninya dan bagi lingkungan sekitar hutan yang banyak menggunakan hutan sebagai penopang kehidupan. Setiap tahunnya ribuan hektar hutan di Indonesia terjadi kebakaran dan itu juga kerugian bagi Indonesia karena kita tak bisa memanfaatkan hutan yang terbakar tersebut. Kemudian apa yang menyebabkan kebakaran hutan?

www.belantaraindonesia.org

Aktifitas Vulkanik
Salah satu penyebab kebakaran hutan adalah karena aktivitas vulkanik dari gunung berapi seperti hutan yang terbakar karena terkena aliran lahar atau hawa panas ( wedus gembel ) letusan gunung merapi. Berdasarkan pengalaman yang ada kebakaran seperti ini sulit untuk diantisipasi, tetapi mungkin bisa diminimaliasir.

Sambaran Petir
Sambaran petir juga bisa menjadi sebab terjadinya kebakaran hutan, terlebih ketika musim kemarau. Kita semua tahu bahwa musim kemarau hutan - hutan akan menjadi kering dan keringnya hutan ini akan memudahnya terjadinya kebakaran ketika petir datang menyambar. Hal ini bisa diminimalisir dengan menyiramnya.

Ulah Manusia
Salah satu yang menyebabkan terbakarnya hutan adalah karena ulah manusia seperti membersihkan lahan pertanian, membuka lahan pertanian bahkan hingga tindakan vandalisme dari segelintir atau sekelompok orang. Tindakan - tindakan seperti ini harus segera dihentikan dengan sosialiasi kepada masyarakat.

Kecerobohan Manusia
Kebakaran hutan yang disebabkan manusia tidak hanya yang sifanya disengaja seperti yang telah dijelaskan di atas sebelumnya, melainkan juga karena ketidaksengajaan atau kecerobohan manusia. Tindakan dari kecerobohan manusia tersebut antara lain membuang puntung rokok dan lupa mematikan api unggun.

Kemudian apa dampak dari kebakaran hutan tersebut?

-Menghasilkan gas emisi garbon dioksida penyebab utama global warming.
-Mematikan berbagai jenis flora dan fauna yang ada didalam hutan tersebut.
-Dapat menyebabkan banjir ( musim hujan ) dan kekeringan ( musim kemarau ).
-Kekeringan yang terjadi bisa menyebabkan gagal panen dan kelaparan.
-Kekeringan juga bisa menyebabkan tidak beroperasinya PLTA.
-Hilangnya potensi keuntungan yang digunakan sebagai sumber pendapatan.
-Bisa menyebabkan semakin banyaknya orang - orang yang menderita ISPA.
-Dapat merusak sarana dan prasarana seperti banguna, rumah, mobil, dll.
-Menyebabkan gangguan dalam pekerjaan seperti penundaan penerbangan.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi kemungkinan atau terjadinya kebakaran hutan.

-Membuat menara pengamat yang tinggi berikut alat telekomunikasi.
-Melakukan patroli keliling hutan secara rutin untuk mengatasi kemungkinan kebakaran.
-Menyediakan sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.
-Melakukan pemotretan citra secara berkala, terutama di musim kemarau untuk memantau wilayah hutan dengan titik api cukup tinggi yang merupakan rawan kebakaran.

Apabila terjadi kebakaran hutan maka cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan adalah sebagai berikut.

-Melakukan penyemprotan air secara langsung apabila kebakaran hutan bersekala kecil.
-Jika api dari kebakaran bersekala luas dan besar, kita dapat melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar kebakaran dan mengarahkan api ke pusat pembakaran, yaitu umumnya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api seperti sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.
-Melakukan penyemprotan air secara merata dari udara dengna menggunakan helikopter atau pesawat udara.
-Membuat hujan buatan.

Hutan itu penting dan alangkah baiknya kita ikut andil menjaganya. Cintai alam sepenuh hati agar Bumi bernafas kembali! 

 

Sampah Di Gunung - Gunung Indonesia Semakin Mengkhawatirkan

Tingkat kesadaran pendaki gunung yang semakin melemah dan juga sarana dan prasarana yang sangat kurang membuat gunung - gunung di Indonesia menjadi tempat pembuangan sampah. Tentu hal ini sangat tidak layak. Apakah karena sudah tak ada lagi tempat membuang sampah di perkotaan kemudian berpindah ke gunung? Atau memang itu hanya mental pengunjungnya?

Sampah Di Gunung - Gunung Indonesia Semakin Mengkhawatirkan

Botol plastik dan bungkus plastik mi instan tampak berserakan di salah satu sudut tepian Danau Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Jawa Timur. Sampah itu ditinggalkan begitu saja oleh para pendaki dan pengunjung gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, tanpa ada yang berinisiatif membawanya ke tempat pembuangan di bagian bawah gunung.

Data Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menunjukkan setiap pengunjung membuang sekitar 0,5 kilogram sampah di Gunung Semeru. Padahal, setiap hari gunung tersebut disambangi 200 hingga 500 pendaki. Artinya, di Gunung Semeru ada sekitar 250 kilogram sampah per hari!

Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Gunung Semeru. Sejumlah aktivis lingkungan mengatakan tumpukan sampah di taman nasional dan gunung di Indonesia menjadi panorama umum. Kebersihannya memprihatinkan, bahkan sudah dalam taraf mengkhawatirkan.

Sampah Di Gunung - Gunung Indonesia Semakin Mengkhawatirkan

Berdasarkan pemantauan selama beberapa tahun terakhir, kesadaran para pengunjung dan pendaki untuk membuang sampah di tempat yang sudah dialokasikan sangat rendah.

Di samping itu, kita juga melihat manajemen taman nasional yang ingin mengembangkan wisata dengan meningkatkan kuota pengunjung per hari, namun tidak diimbangi dengan kesiapan mengolah sampah.

Terbatasnya kemampuan pengelola gunung dan taman nasional untuk menangani sampah diakui Khairunissa, humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Menurutnya, pengelola Gunung Semeru hanya memiliki anggaran menyewa truk untuk mengeluarkan sampah setiap pekan. “Nggak mungkin setiap hari, kita nggak punya anggaran untuk itu.”

Gunung Semeru juga mengandalkan empat personel untuk menjaga pintu jalur pendakian Ranu Pani. Bila ditambah dengan tenaga upah, ada 10 orang yang berjaga di sana.

Sampah Di Gunung - Gunung Indonesia Semakin Mengkhawatirkan

Mereka harus melayani ratusan pengunjung, menjaga keamanan, lalu mengurus kebersihan. Jelas secara personel kita tidak mampu ( menangani sampah ),” ujarnya.

Yang paling utama adalah perubahan mental dan perilaku pendakinya. Aksi penurunan sampah tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan pemberian pemahaman dan pengawasan.

Yang efektif adalah mencegah sampah - sampah itu berada di atas gunung. Apabila kita hanya fokus mengangkut sampah dari atas gunung, siklusnya akan berputar tanpa henti.

Dan masalah sampah di gunung Indonesia tidak pernah selesai jika diserahkan kepada para insinyur. Karena tehnologi itu mudah.

Kini sudah ada plastik yang bisa terurai, lalu ada daur ulang yang canggih. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah selama masyarakat Indonesia masih tidak terdidik membuang sampah dengan benar. Ahli agama, pendidikan, psikologi, komunikasi, harus kerja keras memberi pendidikan tentang membuang sampah.  NG

Benarkah Harimau Jawa Telah Punah?

Benarkah Harimau Jawa ( Panthera tigris javanica ) telah punah? Robert dalam tulisan etnografisnya berjudul The Last Tiger in East Java yang dimuat dalam Asian Folklore Studies,volume 54, 1995, menyebutkan Macan Jawa yang terakhir, tewas ditembak. Mereka yang menembak diduga salah satu dari tiga pejabat paling penting demi perkembangan peradaban modern, yaitu Pangeran, Raja, dan Presiden.

www.belantaraindonesia.org
Sejumlah pejabat kolonial bersama masyarakat jawa berfoto memegang Harimau Jawa yang telah mati dibunuh.  ( Tropen MuseumDody Handoko )
Harimau Jawa sejak 1996 sudah dinyatakan punah dalam rapat Convention on International Trade in Endangered Species di Florida, Amerika Serikat. Tapi ada sebagian orang yang percaya bahwa harimau jawa belum punah.

Didik Raharyono, peneliti Harimau Jawa yang tergabung di Peduli Karnivor Jawa ( PJK ) pada 1996 melakukan riset di beberapa lokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Mereka  menemukan jejak rambut Harimau Jawa. Hasil temuan mereka dipaparkan di  website www.javantiger.or.id

Dari studi di sejumlah titik seperti Meru Betiri, Raung, Alas Purwo, Wilis, Wijen, Gunung Slamet dan tempat lain, diperkirakan masih ada antara 15 - 20 Harimau Jawa yang masih hidup.
 


www.belantaraindonesia.org
Detil cakaran Harimau Jawa pada 1997 dalam buku "Berkawan Harimau Bersama Alam" karya Didik Raharyono. ( VIVA.co.id/Dody Handoko )
Hasil survei  dari berbagai habitat di Jawa menemukan jejak kaki ( 28×26 cm ), feses berdiameter 7 cm, garutan di pohon ( luka tertinggi 252 cm ), bahkan rambut Harimau Jawa.
 
Dari studi - studi itu, berhasil diketahui bahwa Harimau Jawa tidak hanya di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur, karena mereka juga menemukan rambut Harimau Jawa di Jawa Tengah yang berjarak lebih dari 600 kilometer dari habitat terakhirnya. Akhirnya diambil kesimpulan bahwa habitat terakhir Harimau Jawa adalah Pulau Jawa, bukan hanya TN Meru Betiri.

Dalam Buku Berkawan Harimau Bersama Alam terbitan  2002, Didik membeberkan fakta - fakta tentang keberadaan Harimau Jawa.
 


www.belantaraindonesia.org
Buku "Berkawan Harimau Bersama Alam" terbitan  2002, karya Didik Raharyono. Buku ini mengulas keberadaan Harimau Jawa. ( VIVA.co.id/Dody Handoko )

Dia menemukan bekas cakaran Harimau Jawa di batang pohon di Taman Nasional Meru Betiri. Pencakaran merupakan sebuah perilaku Harimau untuk menandai kawasan yang menjadi teritorinya.

Tahun 1997, kami berhasil menemukan bekas indikasi kehidupan Harimau Jawa. Tepatnya November,” kata Didi seperti yang tertulis di dalam bukunya.  Viva

Tangisan Rinjani Karena Pendakinya

Gunung Rinjani kini jadi perhatian banyak pendaki. Bukan karena cantiknya pemandangan, melainkan karena gunungan sampah yang dibuang oleh para pendaki. Sebenarnya siapa yang paling banyak nyampah di sana? Jangan kaget atau heran jika yang paling banyak membuang sampah di Gunung Rinjani adalah para pendaki lokal. Pendaki asing justru lebih tertib dalam membuang sampah saat naik gunung.

http://www.belantaraindonesia.org/

Menurut Rudi, Kasi Umum Taman Nasional Gunung Rinjani, "Pendaki mancanegara justru lebih tertib dalam membuang sampah. Ya, yang paling banyak dari lokal. Mereka asalnya dari Jakarta dan daerah lainnya," tuturnya.

Perilaku membuang sampah sembarangan dari para pendaki lokal ini sangat berbanding terbalik dengan perilaku pendaki mancanegara. Dalam rombongan kecil saja mereka membuang sampah, bisa dibayangkan jumlah sampahnya jika mereka datang dalam rombongan besar.

Banyaknya sampah di Gunung Rinjani memang menjadi perhatian tersendiri di kalangan para pendaki. Semuanya menyayangkan kejadian tersebut dan mengharapkan adanya sanksi tegas berupa denda kepada para pendaki yang buang sampah sembarangan.

Pihak Taman Nasional Gunung Rinjani berharap timbul kesadaran dari para pendaki lokal untuk tidak membuang sampah sembarangan di Gunung Rinjani. Atau setidaknya, sampah yang dibawa naik agar dibawa turun kembali.

Dari sekian banyak sampah yang tersebar di Gunung Rinjani, ada satu yang paling terlihat. Bungkus bekas Madurasa terlihat paling banyak berserakan. Tak heran, karena madu sachet ini sumber energi favorit para pendaki.

http://www.belantaraindonesia.org/

Alam yang tadinya begitu cantik, kini tak beda dengan area pembuangan sampah. Salah satu yang paling banyak terlihat adalah bungkus Madurasa.  Tak hanya di pendakian, sampah Madurasa juga ditemukan sampai di Puncak Rinjani.

Mengapa Madurasa? Karena dianggap pengganti paling praktis dibanding mengkonsumsi potongan gula merah. Madurasa yang manis dan mengandung karbohidrat bisa menambah tenaga saat mendaki. Tak heran jika banyak yang mengkonsumsi.

Selain Madurasa, sampah terbanyak lainnya adalah coklat Choki Choki. Yang memang fungsinya sedikit banyak mirip dengan potongan gula merah.  Sampah lainnya itu ya cangkang telur dan sampah plastik seperti bungkus mie instan dan sejenisnya.

Sampah ini sering ditemui di area kemping karena di sanalah para pendaki memasak. Padahal, di dekat area Segara Anak sudah disediakan tempat sampah, setidaknya untuk sampah organik.

Kagetnya, sampah makanan itu suka ditinggal begitu saja oleh porter yang biasa memasak. Kita mau bilang apa?

Hobby Bagus Berubah Konyol
Satu gaya foto yang sedang digandrungi oleh pendaki muda adalah berfoto dengan kertas yang ditulis ucapan. Menarik memang, tapi sayang kenyataan tak selamanya semanis itu.  Saat ini, sedang banyak dilakukan foto dengan kertas ucapan di puncak gunung termasuk di Rinjani. Sayangnya pendaki lupa membawa pulang kertas sehingga menumpuk di Puncak Rinjani. Ampun!

http://www.belantaraindonesia.org/

Tidak semuanya kertas tapi ada yang lebih parah. Bayangkan saja, ada yang melaminating kertas ucapan dan setelah berfoto, ia meninggalkannya begitu saja. Kalau laminating kan plastik ya, tak bisa diurai.

Foto boleh jadi hasilnya indah dan keren. Tapi apa kerennya jika sampahnya dibuang begitu saja di puncak. Jangan mengaku pecinta alam jika masih senang menyiksa alam.

BAB Sembarangan di Jalur Pendakian Rinjani 
Memang, tidak ada toilet di area pegunungan. Tapi bukan berarti para pendaki bisa seenaknya buang hajat. Gunung Rinjani yang didera sampah, diperparah lagi dengan kotoran manusia di tepi jalur pendakian!

Membayangkannya saja sudah jijik, apalagi melihat atau membauinya langsung. Tapi inilah kenyataan yang telah terjadi selama bertahun - tahun. Pendaki buang air besar tanpa tahu bagaimana cara yang baik dan benar.

http://www.belantaraindonesia.org/

Bisa dibilang, area dari Pelawangan Sembalun ke Danau Segara Anak jadi area "WC umum" para pendaki. Tapi, sekarang makin parah karena sudah sampai di dekat jalan pendakian.  Saat ini, sisa kotoran manusia makin banyak ditemui di area tersebut. Makin parah, karena banyak yang tidak peduli pendaki lain dan asal membuang kotoran di jalur pendakian.

Ini adalah hal mendasar yang harus diketahui setiap pendaki. Bagaimana cara membuang air besar yang baik dan benar selama naik gunung. Hanya menggali, dan kemudian menutupnya lagi dengan tanah atau pasir.

Bahwa setiap pendaki harus punya kemampuan dan pengetahuan naik gunung. Mengetahui cara buang air besar di gunung pun harus dikuasai.

Secara tidak langsung, pendaki yang tak bertanggung jawab ini sudah melakukan polusi udara. Selain bau yang tak sedap, kotoran yang dibiarkan begitu saja juga bisa jadi sumber penyakit.

Cara terbaik menikmati alam adalah dengan berbagi bersama orang lain. Tingkatkan pengetahuan dan toleransi, jadilah pendaki yang cerdas.

Mendaki gunung adalah hak semua orang. Tapi ada juga kewajiban yang harus dipenuhi yaitu menjaga keamanan dan kelestarian alam yang didatangi. Gunung bukan hanya milikmu, ada banyak makhluk lain yang juga butuh alam ini.  sc

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×