Partner Your Adventure

Facebook Instagram

Pemandu

Pemandu gunung profesional dan Porter berpengalaman Membuat wisata gunungmu menyenangkan.

Baca

Guide

A mountain guide is a profession that is not easy in the waistband by climbers who are already poor...

Baca

Tetaplah Bertualang

Karena dengan bertualang, maka sejarah peradaban manusia akan terus berkembang.

Baca

Hymne

Hymne Belantara Indonesia silahkan anda semua miliki dan dengarkan nuansa pemujaan.

Baca

Gunung Everest Terlarang Bagi Pendaki Pemula

Masih ingat dengan protes para pendaki gunung dunia pada sekitar tahun 2014 karena puncak Gunung Everest terlalu penuh dengan orang? Karena hal itu membuat pendaki gunung merasa tak nyaman dan berbahaya saat mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut.

Gunung Everest Terlarang Bagi Pendaki Pemula

Junko Tabei, menjadi perempuan pertama yang berhasil menggapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1975, mengekspresikan kekhawatirannya dan perhatiannya terhadap orang yang ingin mendaki Everest tiap tahunnya.

"Mengizinkan banyak pendaki untuk mendaki dalam waktu bersamaan akan meningkatkan risiko buruk bagi lingkungan dan juga pendaki," kata Tabei kepada Himalayan Times, dikutip dari Huffington Post.

"Pemerintah harus mengatur jumlah pendaki."

Imbauan ini tampaknya jadi masukan serius untuk pemerintah Nepal. Pemerintah Nepal mengumumkan rencana untuk membatasi jumlah pemula yang mendaki Everest.

Tujuannya untuk mengurai padatnya pendaki di puncak dan meningkatkan keamanan. Larangan ini juga berlaku untuk orang - orang disabilitas, orang lanjut usia, dan orang yang masih sangat muda.

Menurut laporan, Nepal hanya akan memberikan izin pendakian ke Everest kepada pendaki yang berusia 18 - 75 tahun.

Mereka juga harus bisa membuktikan bahwa mereka sudah pernah mendaki gunung yang lebih tinggi dari 6500 meter, di mana ketinggian Everest mencapai 8848 meter.

"Kami tidak bisa membiarkan banyak orang pergi ke Everest kemudian mati. Jika mereka tidak siap fisik dan mental melakukan hal ini bisa jadi bunuh diri," kata Kripasur Sherpa, Menteri Pariwisata Nepal.

Gunung Everest Terlarang Bagi Pendaki Pemula

"Orang disabilitas dan tunanetra membutuhkan orang lain untuk membantu mereka, ini bukanlah petualangan. Hanya orang yang bisa pergi dengan kemampuan mereka sendiri yang akan diberikan izin."

Menurut catatan, Nepal berusaha untuk membatasi jumlah pendaki di Everest. Sampai tahun 1985, misalnya, hanya satu pendaki yang diizinkan ada di satu rute dalam satu waktu.

Namun, sekarang ini, kembali tak ada aturan keras yang berlaku. Ratusan pendaki mulai mendaki Everest setiap tahunnya. Di tahun 2013, ada sekitar 658 pendaki yang ada di puncak.

Hanya saja Ang Tshering Sherpa, President of Nepal Mountaineering Association, kepada The Guardian, mengaku bahwa dia ragu aturan baru ini akan bisa diimplementasikan.

Sudah banyak aturan yang didiskusikan di masa lalu. "Aturan terakhir hanya sebuah rencana yang akhirnya dibatalkan karena adanya tekanan dari organisasi HAM dan kedutaan asing."

Selain banyak orang yang memang ingin memanjat puncak ini, Nepal juga bisa menghasilkan jutaan dolar setiap tahunnya dari 'industri Everest' ini.

Bahaya Gunung Ramai 
'Lalu lintas' gunung yang ramai bisa menyebabkan berbagai masalah dan kecelakaan. Celaka mungkin masih bisa dibilang untung, pasalnya bahaya di gunung ini bisa menyebabkan kematian.

Setiap tahun, banyak orang meninggal saat mendaki. Di tahun 2012, sekitar 10 orang pendaki dinyatakan tewas.

Di tahun itu juga seorang pria Korea Selatan mengaku jadi buta karena salju, delirium dan hipotermia. Penderitaan ini dialaminya karena dia harus menunggu berjam - jam untuk mendaki sampai ke puncak. Salah satu temannya bahkan meninggal saat pendakian.

"Sangat banyak orang saat itu," kata Song Young-il. "Ada sekitar 300 - 400 orang yang ada di puncak dan kami terjebak kemacetan ( karena pendaki ). Kami harus menunggu 200 meter dari puncak, dan akibatnya kami jadi buta karena salju. Kami tak bisa melihat.cnn

Eksotisme Lembah Kasih

Lembah Mandalawangi terletak sekitar 100 meter dari Puncak Pangrango yang berada di ketinggian 3.019 Mdpl. Lembah seluas sekitar 5 hektar ini merupakan satu dari dua padang bunga edelweis ( Anaphalis javanica ) di areal Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ( TNGGP ), selain Alun - alun Suryakencana di dekat Puncak Gunung Gede.

Eksotisme Lembah Kasih

Keindahan Mandalawangi menjawab rindu para pendaki akan kesunyian dan ketenangan alam. Meski mereka berdekatan, tak ada perbincangan yang terucap. Mereka seolah tersihir pesona Mandalawangi yang begitu menenteramkan hati.

Aroma air hujan yang berbaur dengan hutan hujan tropis melekat di indera penciuman. Angin lembah yang membelai dedaunan membawa hawa dingin yang cukup menusuk.

Soe Hok Gie
Mandalawangi sudah sejak lama menjadi buah bibir para pendaki karena eksotismenya. Bahkan, lembah ini juga menjadi lokasi favorit mendiang Soe Hok Gie.

Pada puisi berjudul ”Sebuah Tanya” di buku Catatan Seorang Demonstran, Gie mengutarakan kekagumannya terhadap hamparan padang edelweis yang dia sebut Lembah Kasih Mendalawangi.

Anggota Mapala Universitas Indonesia yang juga aktivis ini meninggal tepat sehari sebelum usia 27 tahun saat mendaki Gunung Semeru pada 16 Desember 1969.

Merujuk pada buku Soe Hok Gie…Sekali Lagi yang disusun Rudy Badil, Luki Sutrisno Bekti, dan Nessy Luntungan, abu Soe Hok Gie ditaburkan di Lembah Mandalawangi, tempat yang dia kagumi semasa hidup, enam tahun berselang setelah kematiannya.

Lembah Kasih
Menyusuri bentang alam Gunung Gede Pangrango bak menjelajah salah satu laboratorium alam terlengkap di Pulau Jawa. Dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya, kawasan ini biasa dijadikan lokasi penelitian.

Eksotisme Lembah Kasih

Berdasarkan informasi dari situs resmi TNGGP, kawasan Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai taman nasional pada 1980.

Dengan luas 22.851,03 hektar, TNGGP ditutupi hutan hujan tropis pegunungan dan menjadi rumah bagi 251 jenis burung dan lebih dari 100 spesies mamalia.

Sejumlah satwa yang hampir punah, seperti owa jawa, surili, lutung, dan elang jawa, pun berhabitat di kawasan ini.

Terdapat tiga jalur utama pendakian di TNGGP, yakni Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana. Namun, jika ingin menggapai puncak Gunung Pangrango dan Lembah Mandalawangi, jalur Cibodas di Cianjur merupakan yang terdekat, dengan waktu tempuh 6 - 10 jam berjalan kaki.

Pihak taman nasional membatasi jumlah pendaki yang hendak berkunjung ke TNGGP dengan kuota 600 orang per hari. Kuota pendakian itu terbagi atas 300 orang di jalur Cibodas, 200 pendaki di Gunung Putri, dan 100 orang di Selabintana.

Jika ingin mendaki Gunung Gede ataupun Pangrango di akhir pekan, sebaiknya mendaftar secara daring sebulan sebelumnya.

Mengingat jarak yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, hanya sekitar 100 kilometer, kawasan TNGGP menjadi tempat mendaki gunung favorit bagi warga Jabodetabek. Kuota pendakian sebanyak 600 orang hampir selalu terisi para pendaki di akhir pekan.

Aneka Panorama
Jauh sebelum Mandalawangi yang ada di dekat puncak Pangrangro, terdapat beragam panorama di areal TNGGP.

Eksotisme Lembah Kasih

Begitu memasuki kawasan taman nasional dari jalur Cibodas, misalnya, terdapat danau berukuran 5 hektar yang dinamakan telaga biru. Telaga yang tertutup ganggang biru ini tampak biru saat diterpa cahaya matahari.

Selang 45 menit berjalan, ada Air Terjun Cibeureum setinggi 50 meter yang juga menjadi salah satu tujuan wisata.

Berjarak sekitar 5 kilometer dari Cibodas, ada mata air panas yang mengalir dari tebing bebatuan di sisi jalur pendakian.

Di atas lokasi ini, terdapat tanah lapang untuk berkemah yang dinamakan Pos Kandang Badak di ketinggian 2.220 meter.

Medan pendakian hingga Kandang Badak cukup bersahabat bagi pemula. Pos ini juga sebagai penanda persimpangan yang memisahkan jalur pendakian ke Gede dan Pangrango.

Dari Kandang Badak menuju Pangrango, medan tanah liat yang terjal dan licin menanti. Ditambah banyaknya bekas pohon tumbang dan akar pohon yang malang - melintang di tengah jalur membuat para pendaki lebih berhati - hati.

Mendaki Gunung Pangrango pada pengujung tahun membutuhkan tenaga dan kesabaran ekstra karena hujan deras berikut angin kencang dapat datang sewaktu - waktu.

Tak pelak, Gunung Pangrango tidak hanya menghadirkan ketenangan jiwa lewat Mandalawangi, tetapi juga merefleksikan keberanian hidup kala mengarungi medan terjal hingga tiba di puncak. src

Gunung Pangonan, Destinasi Baru Kawasan Dieng

Gunung Pangonan, destinasi pendakian baru di kawasan Dieng mewarnai wisata unggulan di Jawa Tengah ini. Dieng yang terkenal dengan Gunung Prau, Bukit Sikunir dengan Golden Sunrise-nya kini telah dibuka untuk umum destinasi unggulan lain, Gunung Pangonan.

Gunung Pangonan, Destinasi Baru Kawasan Dieng
Diengbackpacker.com
Gunung ini patut menjadi perhatian, karena pos pendakian atau bascamp Gunung berketinggian 2300 Mdpl ini telah resmi dibuka sejak Kamis18 Februari 2016 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bersamaan dengan perayaan Tawur Agung Umat Hindu di Kawah Sikidang.

Pos pendakian Gunung Pangonan berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Pos ditandai dengan bangunan rumah kayu permanen, disertai tempat parkir kendaraan yang amat luas, berada tepat di awal jalur pendakian.

Pos ini cocok menjadi tempat persiapan naik ke gunung, serta melepas dahaga sejenak dari perjalanan dari rumah. Gunung Pangonan cocok untuk semua pendaki.

Para pendaki pemula juga bisa menaiki, lantaran jalan yang dilalui tidak cukup terjal. Jika cuaca terang, puncak gunung juga telah kelihatan dari pos pertama ini.

Namun jarak tempuh bisa berbeda jauh tergantung dengan kondisi pendaki itu sendiri. Gunung Pangonan mempunyai keunikan dibanding gunung lain yang ada di Dieng.

Gunung Pangonan, Destinasi Baru Kawasan Dieng
eventbanjarnegara.com
Jika Gunung Prau bisa menikmati puncak yang luas dan panorama yang indah, sementara Sikunir bisa menikmati pemandangan sunrise yang cantik, Gunung Pangonan menawarkan pengalaman berbeda.

Selain bisa menikmati sunrise dan sunset di atas puncak gunung, Anda juga bisa menikmati sebuah pemandangan panjang berupa padang sabana. Seperti lazimnya padang, di atas Gunung Pangonan, rumput - rumput tumbuh liar nan luas di atas gunung.

Ketika musim kemarau tiba, rumput terlihat makin indah karena makin menguning. Pemandangan rumput kuning tambah menarik ketika diabadikan dalam foto, bahkan tidak sedikit yang berfoto "selfie" di padang sabana ini.

Jika Anda tak bisa mengunjungi Gunung Semeru yang ada padang sabana terkenal itu, cukuplah Anda lihat panorama sabana dari gunung ini.

Gunung Pangonan ini tepat berada di atas kompleks wisata Candi Arjuna. Saat Anda beberapa langkah menaiki gunung, Anda bisa melihat dengan jelas candi legendaris warisan umat Hindu tersebut.

Bahkan, ketika turun, Anda dimanjakan dengan panorama alam Kawah Sikidang. Anda tertarik? Silahkan coba mendaki.  src
 

Pendaki Lebay Merepotkan Tim SAR

Pendaki yang tak mempersiapkan diri dengan mental, fisik, dan perbekalan yang memadai disarankan untuk tak memaksakan diri melakukan pendakian gunung agar nantinya tak merepotkan. Karena dunia pendakian gunung bukanlah taman bermain yang hanya untuk coba - coba.

Pendaki Lebay Merepotkan Tim SAR

Sebagaimana diceritakan Komandan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, Rabu 17 Februari 2016.  Pada Selasa 16 Februari 2016 belasan pendaki asal wilayah Bantul, Yogyakarta, melakukan pendakian Gunung Merbabu melalui pintu masuk Selo.

Pada Selasa malam, pihaknya mendapat kabar dari Tim SAR Bantul jika ada pendaki di Merbabu yang memanggil tim SAR sebab diinformasikan ada anggota rombongan yang sakit dan membutuhkan pertolongan.

Tim SAR dari BPBD Boyolali bersama dengan relawan lalu melakukan penyisiran di sepanjang jalur pendakian Merbabu untuk mencari kelompok pendaki yang katanya meminta evakuasi.

Pada Rabu sekitar pukul tiga dinihari, tim pencari menemukan kelompok pendaki tersebut di kawasan Sabana I dalam kondisi selamat tak kurang suatu apapun.

Saat ditemukan, mereka tak ada yang sakit. Kemungkinan mereka meminta tolong karena kedinginan dan belum berpengalaman di gunung sehingga ketakutan dan panik.

Namun yang lebih menjengkelkan, setelah ditemukan, rombongan pendaki tersebut ternyata menolak saat diajak turun dan memilih meneruskan pendakian ke puncak.

Hal itu sangat disesalkan mengingat sebelumnya mereka yang meminta tolong kepada tim SAR. Berdasarkan informasi, kelompok pendaki tersebut juga tak melaporkan aktivitas mereka ke pos pendakian.

Kalau tidak siap fisik dan mental mending tidak usah mendaki dululah,” kata Fajar.

Agar kejadian tersebut tak terulang dan aktivitas pendakian malah merepotkan serta membuat khawatir banyak pihak, ia 'mewanti - wanti' kepada siapapun yang ingin mendaki agar mempersiapkan mental dan fisik terlebih dulu.  krjogja
 

Tips Menjadi Pemandu Gunung

Pendakian gunung pada sekarang ini mulai banyak dijadikan kegiatan favorit. Menikmati pesona alam dan menghirup udara segar di tengah alam bebas akan membuat pikiran fresh dan nyaman kembali setelah rutinitas hidup sehari - hari.

Tips Menjadi Pemandu Gunung

Karena hal ini, banyak pendaki pemula tumbuh berkembang dalam kegiatan tersebut. Dan alangkah baknya apabila bagi pemula yang belum banyak memiliki pengalaman mendaki gunung, mengambil wisata ini dengan didampingi oleh tim ahli.

Dengan menggunakan jasa pemandu gunung, dapat meminimalisir terjadinya kemungkinan buruk yang tidak diinginkan sebab mereka sudah memiliki pengalaman dan teknik serta didukung dengan sejumlah alat pengaman yang mumpuni yang tentunya akan banyak membantu kenyamanan wisatawan.

Untuk kenyamanan dan kepercayaan para pengguna pemandu gunung, sebaiknya pemandu gunung juga memiliki etos kerja yang baik dan benar. Tips berikut ini semoga membantu.

Mempunyai Pengalaman Mendaki Gunung
Untuk menjadi seorang pemandu, Anda harus memiliki banyak pengalaman mendaki terlebih dahulu pada gunung yang akan dipilih sebagai lokasi dengan harus banyak mengenal segala hal mengenai gunung tersebut.

Seorang pemandu tak akan laku dipasaran atau tak akan dipilih oleh para pelancong andai mereka sendiri belum memiliki pengalaman yang mumpuni dalam mendaki.

Mengutamakan Keselamatan
Keselamatan harus menjadi acuan utama baik untuk diri sendiri atau rombongan. Pemandu bertindak sebagai pimpinan kelompok dimana harus selalu mengontrol keselamatan anggota sebelum, selama hingga selesai pendakian.

Anda harus tegas dalam menentukan sikap dan jangan mengambil resiko berbahaya dengan harus memperhatikan peraturan gunung yang akan dituju.

Peralatan Lengkap
Seorang pemandu wajib memiliki semua peralatan pendukung dalam pendakian gunung. Hal itu akan mempermudah dalam pekerjaan sekaligus mengontrol semua anggota rombongan.

Salah satu hal yang tak boleh dilewatkan adalah harus menyediakan alat kesehatan ada pada bawaan. Selain itu seorang pemandu juga harus dilengkapi dengan peralatan lain yang diperlukan untuk pendakian semacam kompas, tali, peta jalur pendakian, dan lain - lain.

Maka, alangkah lucunya jika seorang pemandu hanya memakai sandal jepit dan bercelana kolor pendek saat memandu pendakian gunung.

Ramah
Pemandu harus bisa membuat tamu nyaman yaitu dengan perilaku ramah dan bersahabat. Kepuasan dan kenyamanan salah satunya dapat dinilai dari keramahan Anda saat memandu pendakian serta harus mampu berkata cakap dengan bahasa yang baik ketika memberikan penjelasan saat memimpin perjalanan.

Sediakan Paket Pendakian
Tamu datang dari berbagai golongan, oleh karena itu sediakan beberapa paket pilihan untuk jasa Anda dimana Anda harus bisa menentukan fasilitas yang akan diberikan nantinya.

Promosi
Sediakan laman di website atau dunia media sosial tentang jasa Anda. Yang paling baik adalah dari mulut ke mulut. Dengan kemampuan dan pengalaman Anda menjadi pemandu pendakian dan konsumen puas, maka iklan gratis tersebut akan meluas jaringannya.

Anda Membutuhkan Jasa Pemandu Gunung?

 

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Kisah berselimut mistis kian menebal dan menghangatkan Gunung Merapi di antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Cerita tentang keberadaan mahluk gaib penguni Merapi terus mengalir turun temurun dari dahulu kala hingga sekarang. Kisah tersebut berpadu dalam bahasa satir maupun pengalaman aneh yang di alami masyarakat.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Kisah tentang keberadaan seorang perempuan penghuni pintu masuk ke puncak Gunung Merapi di Watubolong. Konon di Watubolong, ada seorang perempuan cantik berwajah oval yang kulitnya putih.

Watubolong merupakan areal di pintu masuk menuju puncak Merapi yang sering menjadi tempat bermalam bagi para pendaki. Masyarakat setempat yang mendaki biasanya menyempatkan diri bermalam di sana.

Saat tidur mereka mimpi didatangi sesosok perempuan cantik yang tinggal di sana. Pakaiannya putih - putih, wajahnya cantik namun menunjukkan ekspresi diam yang kaku sehingga sedikit menakutkan. Mimpi yang sama ternyata dialami oleh para pendaki lain yang juga sempat bermalam di Watubolong.

Pengalaman unik sekaligus aneh berupa kesamaan mimpi tersebut membentuk keyakinan bahwa perempuan itu benar - benar penunggu di Watubolong. Anda boleh saja tidur di Watubolong jika ingin membuktikan kebenaran cerita ini.

Selain itu, mitos yang paling dikenal dan diceritakan berulang - ulang adalah tentang keberadaan penghuni Gunung BibiGunung Bibi yang terletak di sebelah tenggara Merapi menjadi penghalang bagi hembusan awan panas ketika Merapi meletus.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Ketika meletus, daerah Boyolali dan sebagian Klaten terlindung dari bencana Merapi atau paling tidak terkena dampak yang relatif ringan dibanding daerah lainnya karena letaknya terhalang Gunung Bibi.

Dampak letusan yang relatif ringan itu diyakini karena ada campur tangan makhluk gaib penghuni gunung Bibi yang disering disebut oleh masyarakat setempat, Mbah Bibi.

Erupsi dianggap warga seperti halnya manusia biasa yang sedang batuk kecil. Warga mempercayai adanya tanda - tanda kilat putih bila Merapi akan meletus.

Bagi mereka, sekalipun ada gemuruh cukup besar layaknya rombongan kontainer lewat dari arah Gunung Merapi, selama belum ada tanda kilatan putih keluar dari arah Gunung Merapi menuju arah Gunung Merbabu, warga belum akan mengungsi.

Kilatan putih yang keluar dari Gunung Merapi ke arah Gunung Merbabu sebanyak tiga kali diyakini warga sekitar merupakan suatu pertanda yang memang dipercaya warga dikeluarkan oleh penunggu Gunung Bibi yang letaknya berada di bawah Gunung Merapi.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Bagi masyarakat sekitar, Gunung Bibi dipercaya sebagai ibu dari Gunung Merapi. Sehingga kilatan putih yang keluar dari Gunung Marapi merupakan isarat yang dikirimkan penunggu Gunung Bibi bila erupsi besar akan terjadi.

Istilahnya kalau di manusia itu, ibunya sudah tidak sanggup lagi menenangkan kenakalan sang anak. Jadinya,kilatan putih itu merupakan bentuk teriakan ibunya ke anaknya yang terus membandel.

Konon ketika Merapi meletus, Mbah Bibi nyabetke kemben ( mengibaskan kain jarik ) sehingga hembusan awan panas yang seharusnya mengarah ke sebagian Klaten dan Boyolali terhalau ke arah lain.

Kibasan kain jarik tersebut memunculkan kilatan - kilatan cahaya seperti petir yang dapat dilihat oleh mata telanjang ketika kejadian.

Kisah mistis yang beredar di masyarakat sekitar mengenai gunung Bibi adalah adanya penghuni gaib yang senantiasa melindungi mereka dari bencana hembusan Merapi.

Meski secara ilmiah apa yang diyakini warga lereng Merapi bertolak belakang, namun selama mereka meyakininya, maka warga tidak akan terlalu lama berada di tempat pengungsian.

Selain keberadaan sesosok perempuan dan Mbah Bibi, masih banyak penghuni gaib lain di Merapi yang juga diyakini keberadaannya.

Beberapa penghuni gaib yang dikenal dan sering disebutkan namanya oleh masyarakat setempat antara lain: Mbah Petruk, Kiai Sapujagad, Kiai Bodronoyo, dan Mpu Marmadi atau Mpu Permadi.

Pada prinsipnya, masyarakat yang tinggal sangat dekat dengan Gunung Merapi meyakini adanya makhluk - makhluk gaib penghuni Merapi.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Namun keyakinan akan keberadaan makhluk lain di sekitar Merapi itu justru membuat masyarakat berhati - hati dan selalu menjaga Merapi. Misalnya, mereka merawat dan melestarikan pohon - pohon agar penghuninya senang dan tidak mengganggu.

Hubungan antara masyarakat dengan penghuni gaib Merapi dijaga agar selalu baik. Kepercayaan akan mitos yang mendasari sikap saling menghargai tersebut berdampak pada tindakan - tindakan yang sifatnya positif terhadap Merapi.

Meskipun asal - usulnya terlampau jauh, kepercayaan akan adanya makhluk - makhluk gaib masih hidup sampai hari ini. Cerita - cerita tersebut secara langsung menghasilkan fungsi laten sebagai pengerat hubungan sosial dalam masyarakat.

Masyarakat selalu menjaga lingkungan Merapi dengan membersihkan sampah yang tinggalkan oleh pendaki - pendaki yang sering membuang sampah sembarangan. Sikap dan tindakan itu merupakan salah satu wujud kesatuan antara kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

Itulah salah satu caa yang merupakan wujud dari rasa cinta mereka terhadap Merapi.  Yang tetap di yakini akan tercipta hukum timbal balik yang saling menguntungkan. Antara Merapi dan masyarakat di lerengnya.

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×