Beberapa tahun berselang naik lagi ke Puncak Merapi,perubahan makin nyata,nampak menyolok adalah sampah yang menggunung di Puncak dan sepanjang pendakian..ahh...katanya Pencinta Alam? kenapa merusak alam? Katanya sesumbar bahwa alam harus di jaga, kenapa kau tinggalkan alam dengan sampah?...Kini ku akan coba lagi menyambangi Merapi untuk kesekian kalinya. Kurindukan suitan Badai merapi yang membuatku harus bertiarap berjam - jam,kurindukan Pasar Bubrah Merapi yang melegenda, kurindukan Puncak Garuda dengan latar belakang kawah menguning akibat belerang yang mengepul di iringi gemuruh suara lava panas...tapi..tak kurindukan sampah Merapi!..( buat kawan yang mengatas namakan Cinta Alam, mari yuk peduli dengan alam kita, termasuk gunung - gunung megah yang pernah kita daki ) Biarkan Gunung tetap angkuh berdiri, sesungguhnya dia tak butuh kita hadir dan mendakinya, kita yang telah di beri waktu dan "ijin" nya untuk menikmati indahnya dari dekat kenapa harus merusak dan mengotori?
Salam Lestari, Belantara Indonesia
ARTIKEL TERKAIT:
Perjalanan
- Ericks Rachmat, Pendaki 7 Puncak Tertinggi Indonesia
- Ada Kisah Di Penanggungan
- Menjejak Langkah Menggapai Jonggring Saloka
- Liburan Di Yogyakarta Puas Dan Hemat
- Mendaki Atapnya Yogyakarta
- Tabah Sampai Akhir
- Puncak Ama Dablam Di Gapai Pendaki Indonesia Lagi
- Mencumbu Lawu Dari Cemoro Sewu
- Ullen Sentalu Di Kaki Merapi
- Rinjani Akhirnya Tergapai Kembali
- Mendaki Rinjani, Jangan Terbatas Mimpi!
- Gunung Agung, Titik Tertinggi Menara Suci Di Bali
- Dakilah Rinjani Bersama Kami
- Mengunjungi Majapahit Di Gunung Lawu
- Kepercayaan Dalam Sebuah Persahabatan
- Dengan Anggunnya Merapi Menaklukanku
- Belantara Indonesia Road To Pamekasan
- Memburu Sang Fajar Di Puncak Papandayan
- Menggapai Mimpi Di Mahameru
- Sang Raja Gunung Menapak Puncak Mahameru
- Deru Debu Di Merapi
- Tips Menjadi Teman Perjalanan Yang Baik
- Menjelajah 41 Negara Dengan Cinta
- Dihadang Bukit Penyesalan
- Transportasi Menuju Gunung Rinjani