Bocah 13 Tahun akan Taklukkan Gunung Everest

Jika anak berusia 13 tahun asal Amerika ini berhasil dalam upayanya mendaki Gunung Everest, dia memiliki ambisi sederhana yaitu mengambil potongan kecil batu dari puncak tertinggi di dunia dan menjadikannya sebagai kalung. “Saya tidak akan menjual benda itu, saya juga tidak akan memberikannya ke orang lain. ini adalah sesuatu dari diri saya sendiri yang menunjukkan ‘ini batu dari puncak’,” kata Jordan Romero dari California di Kathmandu. Dia mulai berangkat untuk mendaki pada Minggu ( 12/4 ). Jika sukses, Romero akan menjadi pendaki termuda yang berhasil sampai di puncak Everest dengan ketinggian 8.850 meter.

Sebelumnya, seorang bocah berusia 16 tahun asal Nepal, Tsheri Sherpa, memegang rekor pendaki Gunung Everest termuda di dunia. Namun Romero yang terlihat makan siang dengan orangtuanya di distrik turis Thamel di Kathmandu, mengatakan bahwa dirinya tidak berambisi memecahkan rekor pendakian. “Ini hanya target,” kata Romero dengan percaya diri. “Jika tidak berhasil, saya baik-baik saja. Saya akan mencoba lagi. ” Romero telah pernah mendaki Gunung Kilimanjaro di Afrika dan Gunung McKinley di Alaska serta beberapa yang lain. Romero dan ayahnya, Paul yang seorang, paramedis mengatakan anaknya telah siap untuk mendaki dan mengerti risiko dari pendakian gunung tertinggi ini. "Aku tahu itu membutuhkan banyak kesabaran dan aku akan tetap sabar. Aku ingin tetap aman dan membuat pilihan yang benar," kata Romero yang mendaki dengan menggunakan rute punggungan timur laut di sisi gunung China. Lebih dari 4.000 pendaki sudah mencapai puncak Gunung Everest sejak pendakian pertama oleh Sir Edmund Hillary asal Selandia Baru dan Tenzing Norgay Sherpa asal Nepal pada tahun 1953. Romero mengatakan berikutnya dia ingin mendaki gunung tertinggi di seluruh 50 negara bagian di Amerika Serikat. Berbekal kesiapan mental dan fisik, Jordan Romero meretas mimpi menjadi pendaki termuda puncak tertinggi di dunia, Everest. Kemarin ( 2/4 ) remaja 13 tahun itu sudah meninggalkan Kathmandu, ibu kota Nepal. Dia dijadwalkan tiba di base camp pendakian di kaki Pegunungan Himalaya yang masuk wilayah Tiongkok dalam waktu lima hari.

Di base camp itu, Romero akan beradaptasi selama hampir sebulan. Pendakiannya dijadwalkan berlangsung selama sepuluh hari, mulai 15-25 Mei mendatang. "Mungkin ini akan menjadi upaya pertama dari serangkaian percobaan pendakian saya berikutnya," ujar Romero dalam wawancara dengan Times Online sesaat sebelum meninggalkan Kathmandu.

Dia sadar sepenuhnya bahwa upaya pendakian pertamanya itu dibayang-bayangi kegagalan. Apalagi, usianya masih sangat belia. Tapi, dengan didampingi ayah dan ibunya, Romero optimistis pendakiannya akan berhasil.

Dalam pendakian perdananya, Romero memang didampingi tiga sherpa beserta Paul, sang ayah, dan Karen Lundgren, ibu tirinya. Paul yang berprofesi sebagai paramedis memang sudah berkali-kali mendaki gunung. Sedangkan Lundgren dikenal sebagai pendaki gunung yang cukup berpengalaman.

Kendati demikian, tetap saja, ambisi Romero menaklukkan puncak tertinggi di dunia itu memunculkan kontroversi. Tahun lalu pemerintah Belanda melarang pelayaran tunggal Laura Dekker.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×