Racun Polutan Di Puncak ACONCAGUA

Puncak - puncak tertinggi dunia berpeluang memerangkap racun kimia yang menyebar di atmosfer. Itulah dugaan awal dari para ilmuwan yang sewindu terakhir mengambil sampel salju dari pegunungan di Eropa, Amerika, Kanada, dan Kutub Utara. Jejak polutan manusia berupa racun polychlorinated biphenyls i PCB mereka temukan pada salju - salju yang belum terjamah di kawasan Pegunungan Andes, salah satunya di Gunung Aconcagua dekat perbatasan Cile - Argentina.


Roberto Quiroz, seperti dikutip situs Livesdence, mengatakan salju di kawasan tersebut memang tidak seputih dan semurni dulu. Bersama timnya, dia menemukan kandungan PCB. Secara keseluruhan, tingkatnya cukup rendah. Sampel dari berbagai ketinggian mulai lereng setinggi 3.500 meter hingga 6.200 meter menunjukkan konsentrasi PCB kurang dari 0,5 nanogram per liter ( nanogram setara dengan 1 / 1 miliar gram ).

Sebagai pembanding, tingkat PCB pada wilayah Alpen Italia empat kali lebih tinggi. Toh, temuan PCB tetap menarik minat ilmuwan. Mereka heran bagaimana kontaminan tersebut melayang ke belahan bumi selatan. Padahal menurut Ricardo Barra dari University of Concepcion di Cile, polutan PCB kebanyakan diproduksi di belahan bumi utara.

Bahaya PCB 
PCB ialah kimia organik buatan manusia yang mengandung klorin berukuran sangat kecil dan menjadi bagian dari senyawa yang disebut chlorinated hydrocarbons. Sebelum terlarang di Amerika Serikat pada 1979-selanjutnya di seluruh dunia pada 2001. Bahan - bahan kimia tersebut ditemukan juga dalam berbagai produk seperti perangkat elektrik, cat, plastik, dan mesin fotokopi. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat ( EPA ) telah melakukan uji coba ke hewan.

Rupanya, rubuh hewan yang terekspos PCB semakin berisiko mengalami masalah kesehatan. Mulai kanker, menurunnya respons kekebalan tubuh, masalah saraf, hingga kelahiran prematur. Pada manusia, efek bahaya itu bisa berlipat. Itu sebabnya PCB ditetapkan sebagai bahan berbahaya yang bisa menyebabkan segudang problem kesehatan. Ilmuwan juga menyatakan PCB termasuk kontaminan yang sanggup bertahan dalam waktu lama di lingkungan dan luruh perlahan dari atmosfer.

Berpindah tempat lewat udara dan bisa berkelana sampai ke area terpencil seperti puncak - puncak gunung yang tinggi. Ilmuwan juga menduga, perubahan iklim menyebabkan penyebaran polutan sejenis ikut terdongkrak. Meracuni air "Penyusutan gletser dapat menyebabkan polutan yang tersimpan dalam salju gletser menyebar bersama dengan air saat mencair," kata Roberto Quiroz, sekarang di ELLA Chile Environmental Sciences Center. 

Peneliti yang merampungkan risetnya saat berada di IIQAB, institut penelitian bagi kimia lingkungan di Barcelona, Spanyol, tersebut menekankan juga bahwa air dari salju yang mencair selama ini digunakan untuk sektor pertanian dan air minum. Itu sebabnya kontaminan dalam air tersebut dapat menciptakan risiko kesehatan.

Ilmuwan mengakui hasil kerja mereka belum memberi gambaran yang cukup mengenai cemaran PCB dan mereka perlu lebih banyak sampel dari berbagai lokasi untuk memahami pergerakan dan pola penumpukan PCB di wilayah pegunungan. Walau demikian, dunia diminta mewaspadai ancamannya.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×