Mount Everest sendiri terletak di wilayah Nepal dan Tibet dan termasuk dalam rangkaian pegunungan Himalaya. Lalu, kenapa dinamakan Mount Everest? Nama ini diberikan sebagai penghargaan kepada Sir George Everest, pendaki asal Inggris yang pertama kali menemukan puncak tertinggi dunia ini pada 17 Januari 1841. Walau merupakan penemu, bukan berarti Everest-lah orang pertama yang berhasil mencapai puncak tertinggi ini.
Asal tahu saja, George Everest sendiri tidak berhasil mencapai puncak gunung ini. Puncak Mount Everest baru bisa dicapai pada 29 Mei 1953 oleh Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Tenzing Norgay, seorang penduduk asli Nepal. Mereka adalah anggota ekspedisi Inggris yang dipimpin oleh Sir John Hunt. Tim ini berangkat dari Kathmandu, Nepal, pada 1 Maret 1953, dan melakukan pendakian dari sisi selatan yang pada saat itu dikenal sebagai lereng yang tidak mungkin dapat didaki.
Namun, Hillary dan Norgay membuktikan bahwa pendakian dari sisi selatan pun bisa dilakukan dan sukses. Pada masa - masa setelah Perang Dunia II, peluang untuk mendaki puncak Everest memang makin besar karena mulai adanya peralatan yang lebih baik sehingga kegiatan mendaki gunung, termasuk gunung bersalju seperti Everest, menjadi lebih mudah.
Alat - alat itu misalnya crampon atau kait logam dan kain ultra hangat. Mungkin kamu bertanya, siapa yang pertama kali mengukur ketinggian gunung ini? Dia adalah Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika dari India. Melalui perhitungan trigonometrik pada 1852, Sikdar menyatakan Everest sebagai puncak tertinggi. Perhitungan ini dilakukan menggunakan teodolit dari jarak 150 mil di India.
ARTIKEL TERKAIT: