Menyaksikan Saat Hewan Bernyanyi

Ketika kami menuju Rinjani dengan penuh semangat, dan penuh harapan akan melihat alam yang fantastis, bertujuan untuk menyaksikan dan menjadi saksi bahwa alam Indonesia tak akan kalah pamor dengan alam di negara lain yang gencar meneriakkan Cintai Alam!  Jalur Senaru yang kami pilih dan hasil rekomendasi kawan memang jalur yang ramai baik pendaki lokal maupun asing.


Karena juga di Senaru kita bisa melihat tuan rumah Rinjani yang ramah dan eksotis. Akan mudah kita melihat Monyet berwarna perak yang asalnya dari Bali, juga kita bisa melihat Landak serta Rusa yang alangkah indahnya dengan keramahannya.

Jangan lupa kita bisa melihat beratus jenis burung yang bernyanyi, saat itu tak akan kita bisa bayangkan menemukan seperti itu di luar alam Rinjani. Bahkan di Sembalun Lawang kita bisa menemui monyet - monyet liar yang sebenarnya cenderung beringas, mereka sangat piawai membuka tenda pendaki, maka di sarankan untuk waspada terhadap monyet  monyet liar tadi. Serta menjaga perbekalan kita.

Tak jauh dari sana kita juga akan melihat jika kebetulan, yakni banteng liar yang gagah, bercanda dengan sesamanya. Lalu kenapa kita tak peduli?  kenapa kita memburunya? Mereka tuan rumah yang baik dengan segala keindahannya dan keliarannya, mereka tak punya kewajiban menerima kebuasan kita manusia yang katanya beradab.


Bagian tergelap dari hutan dan vegetasi rimba yang di penuhi nyanyian burung hutan yang merdu di alamnya sangat membuat kami melupakan rasa lelah, karena jalur tadi hampir tiada henti dengan tanjakan yang curam serta alam yang gelap. Tetapi itukan yang kita cari? Keindahan alam dan nyanyian sang penghuninya.

Di Gunung Lawu di Pos 1 dan Pos 2 akan mudah kita temui anak harimau yang ramah dan cenderung malah takut bertemu manusia, dia akan berlari menuju puncak pohon jika kita mencoba melihatnya dari dekat. Bagus dan hebat serta indah. Disertai suara nyanyian Elang Jawa yang sekarang semakin langka keberadaannya.

Demikian hal nya di Cigowong Gunung Slamet akan mudah kita bertemu anak harimau yang imut. Serta kera - kera pencari sisa makanan pendaki, kera - kera yang ramah dan hanya mencari sesuap makanan tanpa mengganggu secara garang. Mereka akan kabur jika kita tak berkenan. Jangan, biarkan mereka hidup di alamnya dengan gembira.


Di gunung Lawu dan Slamet menjelang puncak akan mudah kita bertemu Edelweis yang konon adalah bunga abadi. Indah di habitatnya. Sayang sekali manusia sering terlena dengan memetiknya bahkan menjualnya. Kasihan mereka. Edelweis hanya bisa hidup nyaman di daerah dingin di suatu puncak gunung bukan di dalam vas bunga kamar kita. Jadi biarkan mereka disana tanpa gangguan. Tahukah anda jika Edelweis hanya bisa hidup di daerah dingin puncak Gunung karena agar tak mudah di sentuh oleh tangan nakal manusia?

Ya mereka menjauh agar tetap di beri kesempatan hidup dan bernyanyi untuk alam serta keindahannya bisa di nikmati oleh mahluk ciptaan Tuhan termasuk manusia seperti kita. Kenapa kita tak memberi mereka kesempatan?. Kadangkala lupakan keegoisan kita, dengarlah hewan bernyanyi untuk menyambut kita dan untuk alam agar tetap ramah kepada mereka.

Biarkan bumi tetap hijau, Edelweis tetap gagah di puncak gunung, hewan tetap bercanda dan bernyanyi. Kasihani mereka seperti alam raya mencintai dan mengasihani mereka.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×