Pecinta Alam Juga Kecam Malaysia

Kabar terbaru akhir - akhir ini adalah tentang maraknya perseteruan Indonesia dan Malaysia, yang sebenarnya tak perlu terjadi, tetapi memang harus terjadi jika suatu hak di kangkangi oleh pihak lain tanpa tedeng aling - aling. Gerakan anti Malaysia terus bermunculan tanpa basa - basi mengutuk kelakuan konyol negara yang hanya menumpang di wilayah Kalimantan Indonesia. Ya segala milik kita di santap mereka tanpa malu - malu, mulai dari Sipadan Ligitan, lagu Rasa Sayange, aneka tarian daerah, kok ya gak ngambil tari streaptease?...tubuh mereka buruk kali ya....Lalu ribut vs TKI, sekarang masalah pelanggaran batas wilayah, serta penangkapan warga Indonesia di wilayah Indonesia. Ya masalah ini kebanyakan sudah tahu, jadi tak perlu panjang lebar menulis nanti jatuhnya akan menjadi fitnah jika terlalu panjang dan berkesan mengada - ada.

Mencomot dari kabar Yahoo, bahwa tak hanya kalangan demonstran Mahasiswa saja atau para politikus yang berdemo menentang ketololan Malaysia, tetapi para Pecinta Alam di Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Kharisma Indonesia Serikat Cinta Alam, sekitar 500 pecinta alam akan turun gunung mengecam Malaysia.

Lengkapnya aku copy ya...silahkan: 
Sekitar 500 pecinta alam di Sulawesi Selatan akan menggelar unjuk rasa mengecam Malaysia tepat pada hari kemerdekaan negeri jiran tersebut, Selasa ( 31/8 ). Pemprakarsa aksi pendiri Kharisma Indonesia Serikat Cinta Alam Danny Kalangie di Makassar, Minggu, mengatakan, 500 anggota pecinta alam yang terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut terdiri atas 30 organisasi pecinta alam di Sulsel. "Unjuk rasa ini digelar karena kami geram dengan sikap arogan yang ditunjukkan oleh Malaysia sekaligus ekspresi kekecewaan kami terhadap pemerintah yang tidak tegas," jelasnya Aksi akan dimulai dengan berjalan kaki dari sekretariat di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Makassar dilanjutkan dengan menggelar orasi di depan Monumen Pembebasan Irian Barat di Jalan Jendral Sudirman. Rencananya, pada Senin ( 30/8 ) pihaknya akan menggelar simulasi aksi sekaligus mulai membentangkan kain putih sepanjang 200 meter sebagai media bagi masyarakat yang ingin mengekspresikan sikapnya. Menurutnya, aksi unjuk rasa ini digelar bukan hanya karena peristiwa penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan namun lebih merupakan akumulasi terhadap arogansi Malaysia selama ini dan keprihatinan atas sikap pemerintah. "Penangkapan petugas KKP menjadi akumulasi dari permasalahan selama ini seperti perlakuan terhadap TKI dan masalah kedaulatan negara," ujarnya. Ia juga mempertanyakan perlindungan pemerintah terhadap warga negaranya yang terjerat hukuman mati dan TKI yang mengalami perlakuan buruk oleh majikan. Pihaknya berharap, pemerintah tidak hanya diam dan bersikap lebih tegas serta tidak sekadar mengirimkan nota protes. Ia merasa pesimis dengan upaya perundingan yang akan dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kedaulatan negara. "Kita mau lihat sikap Indonesia yang lebih tegas, langkah perundingan akan memakan waktu dan proses lama," katanya. Selain menggelar aksi, pihaknya juga akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dasar bagi anggota organisasi pecinta alam dengan memasukkan materi nasionalisme dan bela Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam waktu dekat. 

Nah setuju kalau pecinta alam juga peduli dengan alam Indonesia, dari ancaman pembalakan liar oleh Malaysia di Riau, musik keroncong di curi, Rasa Sayange, Reog Ponorogo!.. Ya sana ambil Reog Ponorogo, gak bisa pasti hapus kata Ponorogo dari situ.  Tari Pendet di ambil, emangnya bisa nari Pendet? Taruhan dah jika bisa, malah kayak liat badut pasti! Lalu main selonong dan serobot perbatasan dan wilayah. Jadi mirip Israel ini Malaysia, main rebut negara Palestina jika Israel. Kelakuan hina, negara menumpang masih mau mencuri! Negara kecil bekas jajahan Inggris, hingga sampai saat ini, dengan bukti Malaysia tak punya Presiden dan hanya punya Perdana Menteri yang juga mirip badut, lucu! Betul dan kita dukung pernyataan Panglima TNI, Jenderal Joko Santoso, " TNI siap perang"....!! 

Malaysia adalah Malingsia, maaf bagi kawan dari negara kecil Malaysia atas pernyataan ini, tak pantas rasanya Malaysia menjadi negara, pantasnya menjadi Kabupaten, kecil dan payahnya suka mencuri! Indonesia adalah negara yang seharusnya berani dan makmur jika presidennya juga berani dan tak cengeng. Presiden penakut seperti sekaranglah yang membuat semua lambat dan negara Malaysia hendak mencuri. Pasang aksi masalah video porno, masalah perang dan wilayah, dia sembunyi di kolong tempat tidurnya. Akhir kata, Belantara Indonesia dukung dengan doa aksi para Pecinta Alam di Sulawesi Selatan dengan pengecaman kepada Maling..eh Malaysia..Ganyang Malaysia!!

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×