Judi, selain di larang amat sangat oleh agama, juga sangatlah merugikan daripada menguntungkan, apapun itu bentuknya, berjudi memperbanyak masalah. Sekarang ini banyak sekali metode yang bisa di jadikan judi untuk meraup untung yang besar tanpa melihat kesusahan orang lain. Dan beda jika mendaki gunung, jelas tak berjudi, walaupun banyak yang mengatakan, daripada mati, lebih baik tidur daripada naik gunung. Mendaki adalah olahaga, perkara mati adalah kekuasaan Tuhan. Karena mati bisa terjadi kapanpun dan dengan cara apapun serta tak bisa di hindari. Tetapi judi? Bisa di hindari selama kita tahu dan mau.
Tiap stasiun televisi di Indonesia mempunyai acara
kontes-kontesan.Tengok saja misalnya AFI, Indonesian Idol, Penghuni Terakhir, KDI, Putri Cantik, dsb.
Sejatinya, tujuan dari acara ini bukan mencari bibit penyanyi terbaik.Acara ini hanya sebagai kedok. Bisnis sebenarnya adalah SMS Premium.
Bisnis ini sangat menggiurkan, lagi pula aman dari jeratan hukum, setidaknya sampai
saat ini. Mari kita hitung. Satu kali kirim SMS biayanya anggaplah Rp 2000.
Uang dua ribu rupiah ini sekitar 60% untuk
penyelenggara SMS Center (Satelindo, Telkomsel, dsb).
Sisanya yang 40% untuk "bandar" (penyelenggara) SMS.
Siapa saja bisa jadi bandar,asal punya modal untuk sewa server yang terhubung ke
Internet nonstop 24
jam per hari dan membuat program aplikasinya.
Jika dari satu SMS ini "bandar" mendapat 40% (artinya sekitar Rp 800), maka jika yang mengirimkan sebanyak 5% saja dari total pendudukIndonesia (Coba anda hitung, dari 100 orang kawan anda, berapa yang punya handphone? Saya yakin lebih dari 40%), maka bandar ini bisa meraup uang sebanyak Rp 80.000.000.000
(baca: Delapan puluh milyar rupiah). Jika hadiah yang diiming-imingkan adalah rumah senilai 1 milyar, itu artinya bandar hanya perlu menyisihkan 1,25 % dari keuntungan yang di raupnya sebagai "biaya promosi"! Dan ingat, satu orang biasanya tidak mengirimkan SMS hanya sekali. Masyarakat di minta mengirimkan SMS sebanyak - banyaknya agar jagoannya tidak tersisih, dan "siapa tahu" mendapatkan hadiah.
Kata "siapa tahu" adalah untung-untungan, yang mempertaruhkan pulsa handphone. Pulsa ini di beli dengan uang.
Artinya : Kuis SMS adalah 100% judi.
Begitu menggiurkannya bisnis ini,sampai-sampai sebuah produk minuman energi, suatu waktu membuat iklan yang saya pikir menyesatkan. Pemirsa televisi diminta menebak, "buka" atau "sahur", lalu jawabannya dikirim via SMS. Ada embel - embel gratis.
Ada kata, "dapatkan handphone... " Saya bilang ini menyesatkan, karena pemirsa televisi bisa menyangka : Dengan mengirimkan SMS ke nomor sekian yang gratis ( tool free ), saya bisa medapat handphone gratis. Kondisi ini sangat menyedihkan, bahkan sangat gawat. Lebih parah dari pada jaman PORKAS atau SDSB.
agen, jika dulu zaman jahiliyah orang berjudi dengan
anak panah, sekarang orang bisa berjudi, hanya dengan
beberapa ketukan jari di pesawat handphone!
Waspada dan hati - hati dan tetap berlandaskan agama adalah yang terbaik ya kawan..ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya