Sinila Dieng

Pegunungan Dieng berada di antara Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara dan Batang Jawa Tengah yang mempunyai ketinggian sekitar 2.565 mdpl. Dan yang hebat, walaupun hanya disebut pegunungan, tetapi Dieng adalah gunung api aktif yang memiliki 20 kawah! Diantara 20 kawah itu , sekitar 9kawah yang terus di pantau aktifitasnya. Salah satu kawah yang rutin dipantau yakni Kawah Sinila karena sempat menimbulkan kejadian luar biasa pada 20 Februari 1979 karena mengeluarkan gas beracun melalui retakan-retakan tanah sehingga menewaskan 149 warga sekitar yang menghirupnya.

Selain Sinila, Kawah Sileri juga pernah menyemburkan lumpur dan uap panas yang berlangsung selama empat hari, 21-24 Juli 2003, sehingga merusak tanaman perdu dan kentang.

Saat beraktivitas untuk pertama kalinya yang berlangsung sekitar 25 menit, Senin, 21 Juli 2003, sekitar pukul 15.10 WIB, Kawah Sileri menyemburkan lumpur dan uap panas dengan ketinggian sekitar 60 meter.

Semburan-semburan selanjutnya hanya berupa gerakan-gerakan air kawah yang mirip air.

Sebelumnya, Kawah Sileri pernah dua mengeluarkan letusan kegunungapian, yakni pada tahun 1964 dan 1984. Bahkan, diperkirakan aktivitas Kawah Sileri merupakan aktivitas siklus 20 tahunan yang kemungkinan masih akan terus berlanjut.

Selain itu, gempa juga sering melanda Gunung Dieng, salah satunya gempa tektonik yang terjadi pada 8 November 2007.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika, gempa tersebut terjadi dua kali sekitar pukul 03.00 WIB dan 08.00 WIB dengan kekuatan 3,6 skala Richter (SR).

Meski hanya gempa tektonik, jika terjadinya terus-menerus dampaknya sangat besar karena daerah Dieng merupakan wilayah rawan gas beracun. Guncangan akibat gempa tektonik dapat menimbulkan retakan-retakan pada tanah dan dikhawatirkan retakan tersebut terjadi pada tempat yang berdekatan dengan kantung-kantung gas beracun akan menyebabkan gas tersebut keluar khususnya di sekitar Kawah Sinila. Selain itu, ketebalan abu yang ditimbulkan letusan berkisar antara 1-2 milimeter yang menyebar sekitar 500 meter ke arah timur dari titik erupsi. Letusan juga membuat tanah milik Perhutani di sekitar lokasi, tepatnya petak 28 BKPH Karangkobar mengalami kerusakan. Pohon bintani, akasia, dan puspa yang ditanam tahun 2000, tinggi antara 1,5 meter sampai 2 meter, tertutup material letusan yang berupa lumpur.

Konon, letusan freatik tersebut terdengar hingga radius 1 kilometer dari Kawah Sibanteng.

Kawah Si Kidang

Jika ingin ke pegunungan Dieng, silahkan menuju Wonosobo, karena Belantara Indonesia sendiri belum pernah kesana, artikel ini kami sarikan dari berbagai sumber dan terinspirasi dari sahabat Link Tea, terima kasih atas inspirasinya.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×