Jembatan tersebut menghubungkan dua desa yang juga menjadi obyek wisata terkenal, yakni Desa Kertayasa dengan Desa Batukaras. Di Desa Batukaras terdapat Pantai Batukaras yang terkenal sebagai kawasan berselancar air ( water surfing ).
Sedangkan nama Green Canyon muncul, karena biasanya pada musim kemarau air di dasar sungai akan terlihat berwarna hijau. Tapi, ada juga yang mengatakan julukan itu muncul dari dua orang wisatawan Eropa asal Perancis dan Swiss bernama Frank dan Astrid. Andaikan bukan wisatawan Perancis, tetapi wisatawan dari Jogjakarta, pasti namanya bukan Green Canyon, tetapi Mbah Maridjan! ( It's Joke ).
Green Canyon menjadi sangat terkenal, karena panorama sungainya sangat indah. Mereka yang berkunjung kesana pasti akan terpana oleh keindahan aliran sungai yang sepanjang Cijulang. Keindahan itu akan selalu menyambut para wisatawan begitu masuk ke gerbang obyek wisata tersebut.
Sungai tersebut begitu istimewa, karena memanjang dan membelah sebuah kawasan ngarai yang struktur fisiknya sangat mengagumkan. Mereka yang pernah berkunjung ke Green Canyon di Colorado, Amerika Serikat, pasti akan sepakat kalau ngarai di Cijulang itu sangat mirip Green Canyon.
Bagi yang belum pernah berkunjung kesana, pasti akan tertantang untuk bisa kesana. Karena, akan diajak berwisata menikmati keindahan ngarai dengan berperahu. Sambil menikmati wisata perahu yang bisa dinaiki dari Dermaga Ciseuruh, pelancong akan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa di sepanjang sisi kiri dan kanan sungai.
Berbagai binatang, seperti monyet, pun selalu siap menyambut wisatawan dengan teriakan - teriakannya. Untuk bisa sampai ke titik pertama, kita harus melewati alur sungai yang cukup tenang selama hampir 15 menit. Setelah melewati ‘lorong’ sungai, kita selanjutnya akan berjumpa dengan sebuah tempat yang memaksa kita harus turun dari perahu. Di tempat tersebut, kita akan menjumpai deretan batu karang yang sangat indah dengan hiasan stalaktit dan stalagmit yang memesona.
Batu karang juga yang memaksa kita untuk tidak melanjutkan perjalanan dengan perahu, karena alur sungai terhalang olehnya hingga sungai pun nampak bertingkat seperti tangga. Tetapi anda semua tidak perlu khawatir meskipun tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan perahu. Karena, pada titik inilah, wisatawan sebenarnya akan ditantang untuk bisa melihat keindahan Green Canyon yang sesungguhnya. Pilihannya: kita harus berani berenang hingga sampai ke hulu sungai! Dan dilarang buang air besar saat berenang, karena akan membuat perenang lain akan menggunakan metode renang zig zag menghindari meriam kuning anda!
Jika anda ingin menuju kesana, sebaiknya berkunjung pada musim kemarau karena pada musim ini, air sungai Cijulang berwarna hijau tosca. Sedangkan pada musim hujan, saat curah hujan tinggi, air sungai akan berwarna coklat. Selain itu pada musim hujan ada kemungkinan air sungai akan pasang atau aliran air sungai yang terlalu deras sehingga tempat ini ditutup untuk umum demi keselamatan pengunjung.
Ada banyak cara untuk bisa mencapai Green Canyon. Tujuan pertama yang harus dilalui para pengunjung adalah Pangandaran. Jadi, usahakan dulu sahabat semua bisa sampai ke kawasan tersebut. Terserah akan menggunakan kendaraan pribadi atau umum, dua - duanya pilihan yang baik. Dan sesampai di Pangandaran, bagi yang tidak menggunakan kendaraan pribadi silahkan naik angkutan terusan, baik angkutan kecil maupun bis, dan bisa juga dengan menyewa. Ongkosnya cukup Rp 6000 saja untuk sampai di Green Canyon.
Alternatif wisata alam yang menarik selain juga mengunjungi Pangandaran. Silahkan tentukan pilihan, tidur memeluk uang di rumah atau mengunjungi fenomena alam Indonesia yang masih terjaga keasriannya. Tentu akan membebat hati menjadi lebih mensyukuri pemberian Tuhan pada kita manusia.
ARTIKEL TERKAIT: