Bermacam Alat Dan Bekal Petualangan

Hidup di alam bebas, memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang harus sigap diterapkan demi keamanan dan kenyamanan selama melakukan petualangan di alam bebas. Selain itu di wajibkan memiliki alat dan bekal yang memadai, yang juga mendukung keberadaan kita di sana nantinya. Bukankah ada sebuah idiom bagi para penggiat alam bebas? Pulang dengan selamat.

Secara umum, alat peralatan dibagi menjadi:

1. Peralatan dasar, yaitu peralatan yang selalu kita perlukan setiap saat seperti : peralatan pergerakan, peralatan memasak, makan / minum, peralatan MCK, peralatan tidur / berkemah dan peralatan penunjang lainnya.
2. Peralatan khusus, yaitu peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan medan perjalanan atau tujuan perjalanan apakah untuk penelitian, dokumentasi, pemanjatan tebing, penyusuran sungai dan sebagainya.
3. Peralatan tambahan, yang bisa dibawa atau tidak dan lebih kepada hal-hal kenyamanan.

Berikut kita perluas dari masing - masing alat tadi:

Peralatan Dasar

Peralatan Pergerakan
Sepatu
Untuk pendakian gunung dan hutan di Indonesia ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih sepatu yaitu :
a. Terbuat dari bahan yang kuat ( misal : kulit atau kulit sintetis ) namun tidak menyakiti kaki pemakainya. Banyak produksi sepatu sekarang lebih memilih menggunakan bahan sepatu bermembran antiair tapi tetap dapat bernapas, seperti bahan Sympatex atau Gore-Tex. Karena bahan jenis tersebut menjamin tidak akan masuknya berbagai jenis cairan dan menjamin tercukupinya syarat bahan sepatu yang baik.
b. Memiliki tumit, untuk menahan laju badan ketika menuruni lereng - lereng gunung.
c. Mempunyai leher yang cukup tinggi sampai mata kaki untuk mencegah bahaya terkilir dan memperkokoh pergelangan kaki.
d. Ukuran sepatu satu nomor lebih besar dari ukuran sesungguhnya, ini berfungsi agar jari - jari kaki tidak terdorong kedepan dan tertekuk.
e. Bentuk sol bawah dapat menggigit ke segala arah ( mempunyai ’kembang’ yang besar dengan ceruk yang tajam ) agar pemakainya tidak mudah tergelincir. Jenis sepatu yang baik sekarang biasanya menggunakan tiga jenis lapisan sol. Sol terluar ( outer sole ), paling bagus terbuat dari bahan karet campuran. Karena dapat mengurangi risiko terpeleset bila sedang melakukan aktivitas di alam bebas. Cobalah lihat sol bagian terluar tersebut, yang baik biasanya memiliki pola tapak bergerigi dan pada tumit terdapat pola setengah bulat sehingga dapat menggigit tanah. Dua lapisan sol yang lain adalah sol tengah ( mid sole ) dan sol terdalam (in sole ). Sol tengah biasanya terbuat dari plastik atau lapisan nilon yang biasanya berjenis sangat tipis. Sementara kaku tidaknya lapisan tersebut tergantung dari dan untuk apa sepatu ini dibuat. Lapisan sol tengah yang kaku dibuat untuk pendakian gunung salju, sedangkan lapisan sol tengah yang semi kaku digunakan pada sepatu yang diperuntukan untuk trekking sampai dengan scrambling. Sol bagian terdalam sepatu biasanya diambil dari bahan busa empuk. Tapi kebanyakan sepatu sekarang tidak didesain untuk mengoptimalkan fungsi ‘in sole’ tersebut. Fungsi sol terdalam yang mendukung kenyamanan dan kualitas peredaman terhadap kejutan sangat kecil.
f. Adanya sirkulasi udara, hal ini diperlukan bila sipendaki memakai kaos kaki dari wol, ketika melangkah udara didalam kaos kaki tsb akan keluar. Sepatu lapangan ABRI cukup baik dengan beberapa modifikasi seperti menambah busa lunak di bagian tepi leher sepatu, memberi lubang dibagian sampingnya untuk ventilasi udara dan mengeluarkan air yang terperangkap didalamnya serta diberi alas tambahan sehingga lebih lunak.
g. Nyaman dipakai, karena itu pakailah sepatu yang telah dikenal oleh kaki anda / bukan pinjaman.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Untuk mencegah lecet, mungkin kita perlu memberi plester pada bagian - bagian kaki yang bergesekan dengan sepatu.
- Jagalah kebersihan kaki dan kaus kaki dengan mengusahakan agar kita selalu memakai kaus kaki yang kering.
- Jangan mengeringkan sepatu pada panas yang ekstrim ( dibawah sinar matahari langsung atau didekat api ) karena akan mengakibatkan sepatu menjadi kaku dan kulit sepatu pecah - pecah.
- Rajin - rajinlah menyemir sepatu ( dengan minyak khusus ) agar kulit sepatu anda selalu dalam keadaan lembut sehingga nyaman dipakai.
- Sewaktu sepatu tidak digunakan jangan biarkan kaos kaki berada didalamnya, sebab kaos kaki yang kotor dan lembab menyebabkan ruangan di dalam sepatu tidak sehat.

Perlengkapan lain yang kerap dipakai untuk melindungi kaki yaitu :
a. Kaos Kaki
Kaos kaki berguna untuk melindungi kulit kaki dari gesekan langsung dengan sepatu dan menjaga agar kaki selalu dalam keadaan hangat. Kaos kaki yang baik akan dapat menjaga kaki kita dapat bernafas. Kaos kaki yang terbuat dari katun atau wool akan sangat baik untuk memenuhi syarat-syarat di atas. Ketebalan kaos kaki yang akan kita gunakan tentunya disesuaikan dengan medan yang akan dilalui, demikian pula panjangnya kaos kaki.

Akan sangat berguna bila kita membawa lebih dari satu pasang kaos kaki karena bila melakukan perjalanan dengan kaos kaki yang basah maka kaki akan mudah lecet. Untuk lebih nyaman, gunakan dua lapis kaos kaki. Bagian dalam kita gunakan kaos kaki yang terbuat dari bahan katun yang lembut dan bagian luarnya kaos kaki yang lebih tebal ( wol ).
b. Gaiter
Gaiter terbuat dari bahan kedap air. Pada gunung - gunung tak bersalju gaiter berguna untuk mencegah agar batu - batu kerikil atau pasir tidak menyusup kedalam sepatu, juga berguna untuk menutup celah antara sepatu dengan ujung celana terhadap tiupan angin dingin.

Ransel / Carrier
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih ransel, yaitu :
a. Ringan
Ransel sedapat mungkin tidak merupakan beban tambahan yang berlebihan, terbuat dari bahan kedap air misal : cordura, nylon ripstop, taslan dll.
b. Kuat
Harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi dan jahitannya tidak mudah lepas.
c. Nyaman
Ransel yang baik adalah yang nyaman dipakai, walaupun membawa beban berat. Kenyamanan ransel dapat diberikan dengan pemberian bahan yang cukup lunak dan lembut dibagian yang bersentuhan dengan punggung, sabuk ransel dan tali penyandang yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Ukuran ransel harus sesuai dengan kebutuhan dan ukuran tubuh pemakainya.


Perlengkapan pendukung lainnya, yaitu :
- Cover Bag
Berfungsi untuk melindungi carrier dari terpaan air hujan dan kotor, terbuat dari bahan kedap air. Ukuran cover bag harus disesuaikan dengan ukuran carrier.


- Plastik Sampah
Berfungsi untuk melindungi barang di dalam carrier agar tetap kering.

Pakaian

Dapat di perinci menjadi :
a. Celana Lapangan
Karena kegiatan berjalan adalah kegiatan utama dalam melakukan perjalanan di medan gunung hutan maka celana lapangan yang baik harus dapat menjamin bahwa gerakan yang dilakukan tidak menyiksa diri kita.
Celana lapangan yang baik mempunyai syarat sbb :
- Terbuat dari bahan katun yang lembut namun kuat. Celana yang terbuat dari bahan jeans sangat tidak dianjurkan karena bila basah akan menjadi sangat berat dan tidak mudah kering. Sedangkan celana yang terbuat dari katun selain menyerap keringat juga mudah kering.
- Desain celana memberikan ruang gerak yang leluasa bagi kaki kita. Hal ini dapat diperoleh dengan memberi lipatan pada bagian lutut dan ukuran pipa celana yang tidak terlalu sempit. Bagian pantat celana terdiri dari dua lapis karena bagian ini paling mudah sobek. Jahitan celana juga harus kuat.
- Celana yang baik mempunyai saku yang cukup. Bila tidak ada sakunya maka tidak akan berguna namun bila terlalu banyak saku akan sangat mengganggu. Saku celana sebaiknya mempunyai penutup agar isi di dalamnya tidak mudah keluar.


Sebagai perlengkapan pendukung yaitu : Ikat Pinggang / Gesper. Kegunaan ikat pinggang selain agar celana tidak melorot juga untuk menaruh benda-benda yang kita butuhkan dengan cepat seperti pisau pinggang, golok tebas air minum atau peralatan P3K. Dengan demikian ikat pinggang yang kita gunakan harus terbuat dari bahan yang kuat seperti kulit atau bahan lain yang kuat. Perhatikan bagian kepala ikat pinggang terutama jahitan antara ikat pinggang dengan tali ikat pinggang, bagian ini biasanya yang paling rentan terhadap kelapukan.

b. Baju Lapangan
Prinsip baju lapangan sama dengan celana lapangan yaitu terbuat dari bahan yang nyaman dipakai, menyerap keringat, mudah kering namun cukup kuat. Sebaiknya baju lapangan yang digunakan berlengan panjang karena akan berguna untuk melindungi dari sengatan matahari, duri tanaman, atau udara dingin. Jangan pernah membiarkan diri anda memakai pakaian basah karena hal ini akan sangat membahayakan. Bawalah pakaian ganti / cadangan yang cukup.

c. Jaket
Setiap pendaki gunung membutuhkan jaket untuk penahan angin dan hawa dingin, selain sweater wool dan polar ada dua jaket penahan dingin model lain yaitu :
1. Parka
Jaket yang panjangnya sampai menutupi paha, jaket jenis ini dilengkapi pula dengan penutup kepala terbuat dari bahan katun atau nilon.
2. Anorak
Berbeda dengan parka, jaket jenis anorak tidak dapat dibuka dari depan. Didepan dada atau perut anorak dilengkapi dengan sebuah kantong yang besar.


Jaket sebaiknya memiliki dua lapisan ( double layer ) lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai, saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkan keringat mampu menahan angin ( wind breaking ) dan resapan air hujan ( water proff ) sayang, bahan ini masih mahal.

d. Jas Hujan ( Rain Coat )
Tips memilih jas hujan ( Rain Coat ) :
1. Stelan baju dan celana, terbuat dari bahan kedap air ( Gore-Tex, Sestine, Biwaey, Taslan, Nylon Taffeta, PVC polyster ).
2. Sambungan jahitan dilapisi dengan sealling tape sehingga jahitan tidak rembes air.
3. Saku dada memakai velcro tape sehingga alat - alat elektronik ( handphone, GPS ) terlindungi dari air hujan.
4. Lapisan dalam diberi mess / puring sehingga tidak lengket dibadan ( bagian dalam memakai removable mesh sehingga enak dipakai dan nyaman ).
5. Manset tangan memakai karet elastis sehingga air / angin tidak masuk kebagian tangan.
6. Dilengkapi dengan topi / tudung kepala.


Ada beberapa tips untuk merawat jas hujan agar tetap awet, yakni :
- Jas hujan jangan pernah dicuci menggunakan deterjen, cukup dicuci dengan air bersih saja dicampur dengan pengharum. Untuk bahan Gore-Tex dapat menggunakan shampo khusus Gore-Tex.
- Jemur di tempat yang tidak langsung kena panas matahari dan jangan dijemur terlalu lama agar warna tidak cepat pudar dan kekuatan bahan dan jahitannya bisa tahan lama.
- Jas hujan yang berbahan karet jangan pernah disetrika.

e. Sarung Tangan
Kegunaan sarung tangan disini adalah untuk melindungi tangan saat menyibak semak duri atau saat menggunakan golok tebas. Karena itu sarung tangan sebaiknya terbuat dari kulit yang pas dengan ukuran tangan namun tidak terlalu kaku agar tidak mengganggu gerakan tangan kita.


f. Topi Lapangan / Topi Rimba
Topi lapangan berguna untuk melindungi kepala dari kemungkinan cedera akibat ranting/duri tumbuhan, melindungi dari curahan hujan ataupun panas matahari terutama kepala bagian belakang. Topi yang digunakan terbuat dari bahan yang kuat, biasanya katun, dan akan sangat baik bila diberi lubang ventilasi udara dan ada tali pengait untuk kebawah dagu. Selain itu Balaclava / Kupluk, merupakan jenis topi yang sangat baik pada daerah dingin, sebab didaerah dingin permasalahan utamanya yaitu bagaimana mempertahankan organ penting dalam tubuh yaitu hati dan otak agar darah tetap mengalir ke kedua organ penting tersebut.


Tempat air minum
Kegunaan tempat air minum yang dimaksud disini adalah untuk pergerakan. Saat ini banyak sekali bentuk tempat air minum yang beredar dipasaran / toko outdoor. Yang harus diperhatikan adalah, wadah air sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan dan mempunyai penutup yang rapat.

Peralatan Memasak, Makan dan Minum

a. Kompor + Bahan Bakar
Dengan kriteria : ringkas, ringan, mudah dipergunakan serta aman bagi pengguna. Sebenarnya banyak sekali pilihan kompor lapangan dengan bermacam – macam bahan bakar yang dapat di gunakan, namun pemilihan kompor lapangan sekali lagi tergantung dari kebutuhan pemakaian di lapangan. Dibawah ini adalah beberapa contoh kompor lapangan dan bahan bakarnya yang sering di pergunakan didalam pendakian.
Kompor bahan bakar padat ( parafin )
Jenis kompor ini memiliki bentuk yang ringkas dan tidak memakan tempat di ransel. Daya bakar yang dihasilkan paraffin cukup untuk memasak makanan dengan baik. Kekurangannya :
- Hasil pembakaran parafin biasanya meninggalkan bekas noda hitam dan lengket pada alat masak yang di pergunakan.
- Bau kurang enak yang keluar dari paraffin ikut masuk dalam aroma masakan sehingga mengurangi cita rasa dari masakan yang di persiapkan.
- Saat memasak memerlukan tempat yang terlindung dari terpaan angin kencang.
Selain kompor bahan bakar padat ( parafin ) type kotak, ada lagi kompor bahan bakar padat ( parafin ) jenis Military Gel ( kompor tentara ).

Kompor bahan bakar gas

Beberapa keuntungan jika memilih kompor jenis ini sebagai kompor lapangan adalah banyak varian yang beredar di pasaran sehingga pilihan model kompor jenis ini semakin banyak pula, kompor ini menghasilkan panas yang tinggi, ringkas untuk di kemas, biasanya memilki nyala api yang lebih bagus di banding kompor lain, mudah dioperasikan, lebih cepat untuk memasak, tidak perlu membutuhkan perawatan khusus, menghasilkan pembakaran yang bersih, tidak berisik, serta tidak menimbulkan bau busuk.
Kekurangannya :
- Tidak dapat bekerja dengan sempurna di temperatur rendah.
- Saat memasak memerlukan tempat yang terlindung dari terpaan angin kencang.
- Jika terlampau panas, tabung gas bisa meledak.
Kompor bahan bakar spirtus / alcohol

Tidak berisik, bahan bakarnya tidak mengotori dan tidak berbau. Bahan bakar mudah di dapat. Tidak membutuhkan perawatan dan penanganan khusus.
Kekurangannya :
- Bahan bakar mudah habis tertiup angin.
- Jika lubang - lubang kompor kotor, sering menghasilkan uap pembakaran yang pedih dimata.

Kompor bahan bakar bensin / minyak tanah

kompor lapangan dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah ini pada umumnya masih dapat bekerja dengan baik di tempat yang tinggi dan di temperature rendah, memiliki tingkat panas yang tinggi sehingga memudahkan dan mempercepat dalam memasak, selain itu minyak tanah cenderung mudah di dapatkan dan murah. Kompor jenis ini dapat dipergunakan untuk melakukan pendakian di gunung es dengan suhu yang ekstrim seperti di Alaska, Antartika, Himalaya, musim dingin di Eropa Utara.
Kekurangannya :
- Bunyi berisik yang di hasilkan oleh kompor lapangan.
- Hasil pembakaran bahan bakarnya menghasilkan asap yang menyebabkan mata pedih.
- Hasil pembakaran meninggalkan bekas noda hitam dan lengket pada alat masak yang di pergunakan.

b. Nesting / Panci Set
Nesting adalah panci set yang biasa dipakai tentara, terdiri dari dua buah panci dan satu piring yang dapat pula dipakai untuk menggoreng. Ada dua macam bentuk nesting yaitu kotak dan bulat. Kini selain panci jenis tersebut telah banyak beredar produk panci yang lebih komplit dan efisien misal produk Trangia, panci sekaligus penggorengan, ketel dan kompor dalam satu paket.

c. Lap / Kertas Pembersih
Tissue/napkins sangat berguna sebagai perlengkapan tambahan untuk membersihkan peralatan masak, makan dan minum yang sudah terpakai, terlebih di pendakian gunung yang minim air.

d. Jerigen Air ( Container Water )
Yang harus diperhatikan adalah, wadah air sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan dan mempunyai penutup yang rapat.

e. Korek Api
Karena cuaca digunung dingin dan lembab, pemantik api atau korek api harus selalu di jaga agar tetap dalam keadaan kering. Caranya, untuk korek api dengan bahan bakar minyak atau gas kita bungkus dengan kantung plastik agar batu pemantik tidak lembab atau basah terkena air. Sedangkan untuk korek api batang, kita dapat memindahkan / menukar wadah korek dengan tabung film yang kedap air.

Wind and Waterproof Matches: korek api untuk sang petualang

Korek api ini akan selalu bisa dinyalakan walaupun dalam keadaaan basah dan juga tahan terhadap tiupan angin kencang. Dan tempat penyimpanannya sendiri dibuat dengan bahan anti air. Korek api ini bisa bertahan selama 12 detik dan bahkan masih tetap akan menyala walaupun jatuh ke dalam air. Yang terdiri dari 2 tabung yang masing-masing tabung berisi 25 batang korek api. Harganya juga tak murah, sekitar Rp 150.000.

Cocok dibawa untuk ber-petualang di alam bebas. Bahkan bila anda sedang berada dilaut atau di puncak gunung dan berangin kencang sekalipun, korek gas ini tetap menjamin api tetap bisa menyala. Korek api Zippo yang termahal-pun belum tentu bisa menandinginya.

f. Piring, Gelas, Sendok dan Garpu
Dengan kriteria : bisa multi fungsi, ringan, anti pecah.
Untuk cup/gelas model sierra cup adalah pilihan yang baik sekali, karena selain bisa digunakan sebagai tempat minum kita juga bisa menggunakannya sebagai wadah untuk membuat eeg scramble atau jenis masakan simple lainnya, serta juga bisa dipakai untuk menghangatkan jagung manis dan lainya tergantung improvisasi.

Thank To : Jejak Langkah

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×