Sampai saat ini masih banyak pendaki yang terus mencoba mendaki sang Raja, hingga gunung Sibayak pada saat musim pendakian dengan cuaca bagus, akan terlihat laksana pasar malam.
Gunung Sibayak berada di sebelah gunung Sinabung dan termasuk gunung bertype stratovolcano yang memiliki kawah aktif.
Tinggi Gunung Sibayak sekitar 2.212 Mdpl, Sibayak menawarkan panorama alam yang eksotis, Mulai keindahan Telaga Kawah dengan tebing tingginya yang beraneka warna sampai puncaknya yang unik, berbentuk tapal kuda lalu meninggi seperti piramida.
Gunung Sibayak secara administratif terletak di Desa Raja Berneh atau lebih dikenal dengan sebutan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Karo ( 60 KM dari Kota Medan ).
Daerah yang berada di kaki Gunung Sibayak merupakan kawasan pertanian yang bercocok tanam sayuran dan hortikultura lainnya.
Tidak salah kalau lokasi ini menjadi salah satu daerah tujuan agrowisata yang ada di Sumatera Utara. Jalan menuju lokasi Gunung Sibayak tidak terlalu sulit.
Pendakiannya tidak membutuhkan teknik khusus. Bahkan pendaki pemula akan dengan mudah mencapai puncak serta menikmati embusan angin berbau belerang yang keluar dari kawah Gunung Sibayak.
Dari Kota Medan, lokasi ini bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum. Tarifnya bervariasi antara Rp 3000 — Rp 3500 sekali pergi.
Sementara itu, titik pendakian menuju Gunung Sibayak ada di beberapa lokasi, di antaranya kawasan jalur Lima Empat.
Disebut jalur Lima Empat karena lokasi ini berada pada posisi KM 54 dari Kota Medan. Jika perjalanan diawali dari jalur Lima Empat kita dapat menikmati santapan jagung bakar atau rebus sebelum melanjutkan perjalanan.
Dari titik ini perjalanan menuju puncak Gunung Sibayak dapat ditempuh dengan waktu 3 - 4 jam.
Selain udara sejuk, jagung rebus dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau berkisar Rp 1000 per buahnya.
Tidak jauh dengan lokasi ini, juga dapat melihat Air Terjun Sikulikap yang memiliki ketinggian di atas 7 meter.
Pendek kata kita dapat menikmati suasana tersebut untuk mendapatkan kepuasan dengan biaya yang terbilang ekonomis.
Jalur pilihan yang juga biasa dipergunakan adalah jalur Simpang Doulu atau jalur tangga yang berada di Desa Semangat Gunung.
Dari jalur ini, perjalanan relatif lebih pendek sekitar 2 jam dengan menempuh jalur tangga yang selama ini menjadi jalur yang ramai dilintasi.
Sebelum beranjak menuju puncak Gunung Sibayak, di kawasan Doulu akan ditemukan lokasi pemandian air panas yang bersumber dari kawah Gunung Sibayak.
Sedangkan jalur lintasan lainnya adalah jalur pariwisata dari Kota Wisata Brastagi dengan jarak tempuh 4 jam, dan jalur dari Kecamatan Sibolangit yang membutuhkan waktu perjalanan tiga hari.
DETAIL JALUR PENDAKIAN
Untuk bisa sampai ke puncak Gunung Sibayak ada tiga rute pandakian yang bisa digunakan. Ketiga jalur itu adalah sebagai berikut.
1. Jalur Sibayak I, bermula dari kaki gunung Sibayak di desa Raja Berneh atau Berna ( Terkenal juga dengan nama Desa Semangat Gunung ). Desa ini berjarak 15 km dari kota Brastagi. Jalur ini melewati pemandian air panas Lau Sidebuk-Debuk.
2. Jalur Sibayak II, bermula dari kaki gunung Sibayak di desa Jaranguda. Desa ini berjarak 3 km dari kota Brastagi.
3. Jalur 54 yang bermula dari kawasan tongkoh ( bakaran jagung ) yang terletak di jalan raya Medan - Brastagi.
Di antara ketiga jalur ini, jalur Sibayak II merupakan jalur paling mudah. Untuk sampai ke Desa Jaranguda, dari Medan ( Terminal Amplas ) naik bis jurusan Brastagi ( 1300 M dpl ).
Perjalanan ini memakan waktu tempuh 2 sampai 3 jam. Dari Brastagi, kita cukup berjalan kaki selama 30 - 40 menit untuk sampai ke Desa Jaranguda.
Di desa ini, ada penginapan dan warung makan tepat di sebelah kanan jalan. Dari Desa Jaranguda, perjalanan dilanjutkan ke gerbang awal pendakian yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki melaui jalan setapak selama 10 menit.
Dari gerbang awal pendakian, diperlukan waktu 1 - 2 jam untuk sampai ke Pertamina. Jalanan ke Pertamina beraspal, tetapi jalanan setelahnya berupa tangga beton. Setelah dari Pertamina, perjalanan dilanjutkan sampai ke bibir kawah selama 30 menit.
Di samping kawah yang selalu bersuara gemuruh dan berbau belerang, terdapat telaga. Di bibir - bibir kawah bisa didirikan tenda untuk bermalam.
Jika ingin melanjutkan perjalan sampai ke puncak tapal kuda, diperlukan waktu sekitar 30 menit lagi.
Dari puncak, pemandangan menakjubkan sudah menunggu. Suasana kota Medan dari kejauhan dan pesona Gunung Sinabung
ARTIKEL TERKAIT: