Merapi Lewat Jalur Selo

Gunung Merapi adalah gunung yang memiliki kemampuan daya rusak tinggi dan gunung paling aktif di Indonesia dan mempunyai jabatan sebagai gunung terganas di dunia! Ciri gunung Merapi sampai kini adalah sering mengeluarkan awan panas atau bahasa teknologinya adalah Glowing Avalanches yang di sebut oleh penduduk kawasan Merapi dengan Wedus gembel. Awan panas ini mempunyai suhu sekitar 1.000 °C yang turun berbentuk bulatan keriting mirip kambing.


JALUR PENDAKIAN SELO

Untuk mencapai Desa Selo dari Kota Yogyakarta kita naik bus menuju ke Magelang, turun di Desa Blabak, dan dilanjutkan naik minibus atau kendaraan barang ke jurusan Selo. Sebaiknya diperhatikan, diatas pukul 17.00 WIB kendaraan dari Blabak ke Selo mulai jarang beroperasi. Sebenarnya Selo lebih mudah dicapai dari arah Solo - Boyolali, karena dari Boyolali, ada angkutan yang langsung menuju Selo.

Desa Selo ( 1.560 m.dpl ) saat ini menjadi gerbang pendakian utama. Desa Selo terletak dipelana Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Desa ini mempunyai panorama alam yang indah karena letaknya yang strategis. Penduduk desa ini sebagian besar bertani sayuran dan tembakau. Di desa ini juga terdapat tempat wisata gua yang mempunyai tempat pertapaan, terletak 300 meter dari Pos Polisi Selo.

Awal pendakian ke puncak Gunung Merapi dari Selo, kita berjalan menuju jalanan yang terletak disebelah Losmen Agung Merapi menuju Kampung Plalangan ( 1.630 m.dpl ), Kampung terakhir untuk mencapai puncak Gunung Merapi. Sebelum melakukan perjalanan ke puncak di Kampung Plalangan kita bisa menginap terlebih dahulu di rumah Kami Tuwo, Bapak Suwito dengan biaya sukarela saja dan esok paginya kita teruskan per jalanan. Dari Plalangan perjalanan dilanjutkan mengikuti jalan desa menuju lapangan parkir yang merupakan Pos I. Pos ini bisa dicapai dengan mobil, tetapi sebaiknya mobil di Parkir di Plalangan karena lebih aman dan menjelang Pos I terdapat longsoran. Jarak antara Losmen sampai Pos I adalah 2,3 km, yang dicapai dengan 45 menit berjalan kaki.

Perjalanan dilanjutkan menuju Pos II yaitu Selokopo Bawah ( 2.040 m.dpl ) selama 1,5 jam perjalanan. Dari Selokopo bawah kita menuju Selokopo Atas ( 2.283 m.dpl ) sekitar 1 jam, menyusuri jalan tanah dan berbatu. Dari Selokopo Atas perjalanan diteruskan menyusuri jalan berbatu selama 1.5 jam, kita akan sampai di Pasar Bubrah ( 2.450 m.dpl ). Pasar Bubrah menurut keyakinan masyarakat di sekitar gunung ini, merupakan tempat setan atau memedi. Dari sini perjalanan diteruskan selama 2,5 jam melalui jalan yang sangat menanjak dan berbahaya menuju ke Puncak Garuda ( 2.911 m.dpl ). Total Perjalanan dari Selo sampai ke puncak memakan waktu 5 - 6 jam dan turunnya membutuhkan waktu 3 - 4 jam per jalanan.

Pemandangan di Puncak Garuda sangat menakjubkan sekaligus mengerikan, gemuruh kawah dan asapnya serta tebing batu di sekitar kawah nampak menyeramkan. Tetapi dari puncak ini kita bisa saksikan kota - kota di kaki - kaki gunung seperti Yogyakarta, Boyolali dan Magelang, pesisir Lautan Hindia di kaki langit. Kalau beruntung, kita bisa menyaksikan matahari terbit yang kemerahan diufuk timur yang merupakan panorama alam yang sungguh menakjubkan. Sayangnya, kini Puncak Garuda telah runtuh setelah Merapi meletus dan mengeluarkan kubah lava pada Oktober 2010 silam.

Untuk mengetahui kondisi vulkanis terakhir sebelum pendakian, kita bisa menghubungi petugas Vulkanologi di Selo. Untuk mendaki gunung ini kita harus ekstra hati - hati terhadap longsoran batu yang terinjak pendaki didepannya.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×