Gunung Ciremai Lewat Jalur Apuy

Gunung Ciremai, gunung tinggi di Jawa Barat, dan telah banyak referensi tentang Ciremai di banyak artikel disini. Sekarang akan megulas tentang jalur pendakian menuju puncak Ciremai lewat jalur Apuy.

Jalur Apuy merupakan jalur terpendek di banding dua jalur lainnya, dan menuju Apuy atau desa terakhir, kita menggunakan mobil pengangkut sayur.

 Gunung Ciremai Lewat Jalur Apuy

DESA APUY
Desa ini terletak pada ketinggian 1204 mdpl dan berada pada Kecamatan Argapura, desa kecil ini merupakan desa terakhir untuk pendakian Gunung Ciremai melalui rute ini.

Di desa ini juga terdapat sebuah objek wisata alam berupa sebuah air terjun bertingkat dua. Air terjun ini bernama Curug Muara Jaya. Para pendaki biasanya menginap di rumah Pak Kuwu atau Pak Kepala Desa.

JALUR PENDAKIAN

Desa Apuy – Pos I ( Blok Arban )
Dari Apuy ke Pos I atau yang disebut juga dengan Blok Arban ini berjarak sekitar 2 jam berjalan kaki, dengan melewati perkebunan penduduk dan banyak sekali jalan bercabang.

Alternatif menuju Pos I adalah dengan mencarter mobil Pick - up L300. Di pos ini merupakan tempat untuk mendapatkan air yang terakhir. Pos ini berada pada ketinggian 1.614 Mdpl.

Pos II atau Pos Simpang Lima Pos I – Pos II ( Simpang Lima )
Pos I ke Pos II atau Pos Simpang Lima ini berjarak sekitar 1 jam jalan kaki. Pos ini berada pada ketinggian 1.915 Mdpl. Pos ini tidak begitu luas bisa menampung sekitar 2 - 3 tenda.

Dan dilokasi ini ada tenda terpal yang ditinggalkan pemiliknya, kondisinya masih bagus hanya tidak di pasang sebagaimana mestinya.

Pos III ( Tegal Wasawa ) Pos II – Pos III ( Tegal Wasawa )
Dari Pos II ke Pos III yang dikenal juga dengan Pos Tegal Wasawa, bias ditempuh dengan waktu lebih kurang satu jam.

Pos III berada pada ketinggian 2.400 Mdpl. Pos ini cukup sempit dan hanya bisa menampung 2 tenda dalam posisi yang cukup rapat.

Pos IV ( Pos Tegal Jamuju ) Pos III – Pos IV ( Tegal Jamuju )
Dari Pos III ke Pos IV atau Tegal Jamuju ini berjarak sekitar 50 menit. Pos IV berada pada ketinggian 2.600 Mdpl. Pos IV ini cukup luas dan bisa menampung 5 - 6 tenda.

Pos IV – Pos V ( Sanghiang Rangkah )
Pos V atau Sanghiang Rangkah ini berjarak lebih kurang 1.5 jam perjalanan dari Pos IV. Pos Sanghiang Rangkah ini adalah pos yang terluas, disini juga terdapat pertigaan jalur ke Palutungan.

Dari Pos V ini keadaan medan sudah terbuka. Pos ini berada pada ketinggian 2.800 Mdpl. Pertigaan ke Palutungan juga bisa kita temui setelah kira - kira 30 menit pendakian dari Pos V.

Pos V – Pos VI ( Goa Walet )
Pos VI berada persis diatas Goa Walet dan kita bisa mendapatkan air di Goa Walet yang berasal dari rembesan air dari atap goa.

Akan tetapi perlu diingat dimusim kemarau kadang kala airnya kering. Pos VI berada pada ketinggian 2.950 Mdpl.

Pos ini medannya terbuka serta cukup luas dan bisa menampung 3 - 4 tenda. Selain di Pos ini kita juga bisa mendirikan tenda di areal Goa Walet dan lebih terlindung dari angin.

Pos VI – Daerah Puncak
Dari Pos VI ke daerah puncak tidak begitu jauh, kira - kira memakan waktu 30 - 50 menit. Tanjakan cukup curam. Sampai didaerah puncak bisa mengitari kawah dengan waktu tempuh sekita 2.5 jam.

Didaerah puncak ini kita bisa menemukan tiga titik trianggulasi. Jika kita memulai kearah kiri maka titik pertama yang kita temui adalah tiang 2.866 Mdplyang merupakan titik tertinggi ketiga, kemudian tiang trianggulasi yang sudah rubuh ini adalah titik tertinggi yaitu 3.073 Mdpl yang dikenal dengan nama Sunan Cirebon,

Dan berikutnya titik ketinggian kedua tertinggi yang dikenal juga dengan nama Sunan Mataram dengan ketinggian 3.056 Mdpl. Tiang Sunan Mataram ini berada persis dekat jalur turun ke Linggar Jati.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×