Di awali dari pos 1 hingga pos 3 hujan mengguyur dan senter badai kami padam! Akhirnya terpaksa berhenti langkah karena gelap bersarang. Menjelang pagi kami lanjutkan lagi perjalanan hingga sampai pos 5 di atas Cokro Srengenge di dekat taman Edelweis Lawu.
Singkatnya, dalam perjalanan turun, dari pos 2 Taman Sari Atas menuju pos 1 Taman Sari Bawah, hujan masih mengguyur deras, membuat tak sabar hingga pos 1 untuk rehat sejenak mengistirahatkan raga yang lelah. Hingga di pos 1 kami putuskan tidur di pos dan akan meninggalkan Lawu keesokan harinya.
Pagi tiba saat kami bangun, suasana pos 1 telah berubah, ada sosok yang baru kami temui sepanjang kami mengarungi Lawu. Kami jabat tangan dan memperkenalkan diri dari Belantara Indonesia Jogjakarta. Obrolan berlangsung akrab dengan pria tua berambut gondrong, yang kami panggil Eyang Lawu, karena dari obrolannya, kami tangkap, dia sangat mengenal medan Lawu dan sering membantu menjadi SAR di sana.
Eyang Lawu |
Hingga pada akhirnya, rencana kembali ke Jogja pagi menjadi siang hari baru terlaksana karena obrolan panjang lebar. Dan bagi kawan yang pernah atau ingin menuju Lawu lewat Cemoro Kandang, bila bertemu beliau, galilah banyak cerita dari beliau, karena banyak ilmu yang bisa kita ambil dari petualang tua. Ilmu baik dan berguna. Tidak hanya omong kosong belaka. Atau yang pernah berbagi cerita dengan beliau bisa di share kan disini.
Hanya sekedar sharing, dan mungkin bukan hal penting bagi anda, tetapi bagi kami ini adalah kenangan baik yang tidak akan terlupa bila menuju Lawu kembali. Selamat berpetualang, dan salam rimba Indonesia!
ARTIKEL TERKAIT: