Mengunjungi Merapi

Mengunjungi Merapi dan sedikit survey lokasi untuk pendakian bersama Belantara Indonesia pada dua puluh Juli 2011, sedikit banyak meninggalkan rasa yang sebenarnya sulit untuk di tuliskan dengan untaian ribuan kata dan kalimat. Hanya satu kalimat yang bisa terungkap: Rindu. Rindu Merapi dan rimbanya. Megah dan kehebatan Merapi dari jarak dekat sangat terasa. Merapi kini masih banyak meninggalkan duka dan luka penghuninya setelah erupsi terakhir pada tahun 2010 yang lalu.

Belantara Indonesia dengan personil 3 + 1 berangkat dari Jogjakarta menuju Selo Boyolali pada hari Rabu, 13 Juli 2011 dengan bersepeda motor. Tujuan awal adalah Basecamp Bara Meru guna menitipkan kendaraan. Selanjutnya disambung dengan menyusuri jalan tanjakan beraspal menuju New Selo ( Joglo ).

Panas menderu hingga menyisakan lelah raga sesampai di kaki Merapi. Mengunjungi Merapi di wilayahnya tak juga menghapus rasa kagum kami. Merapi tetap rumah kami walau apapun terjadi dan sisa erupsi masih terpampang jelas didepan mata. Ini sebagian dari foto - foto di Merapi Para Sherpa Belantara Indonesia.

Di wajibkan bagi yang ingin mendaki Merapi, gunakan masker karena debu masih cukup tebal, dan dilarang menuju puncak utama, hanya sebatas Pasar Bubrah, karena jalur menuju puncak utama sudah banyak berubah dan lebih banyak memakan waktu pendakian. Bila ada yang nekad menuju puncak utama Merapi, maka resiko di tanggung sendiri. Lebih baik patuhi bukan? Demi keselamatan kita.

Mulai dari Joglo ( New Selo ), Selokopo Bawah hingga Selokopo Atas sebenarnya pepohonan masih tampak hijau. Tetapi setelah Selokopo Atas, bebatuan dan lokasi selayaknya padang tandus menghampar.

Memang, ada larangan pendakian oleh Taman Nasional Gunung Merapi, tetapi oleh penduduk setempat sudah dilakukan perbaikan jalur pendakian. Tetapi ada baiknya patuhi aturan demi keselamatan kita.

BELANTARA INDONESIA

Mengunjungi Merapi

"Salam Rimba Indonesia"