Edelweis kita semua tahu, hanya bisa hidup di ketinggian di atas 1500 mdpl. Sebuah bunga yang memiliki ciri khas, yakni tak akan layu walau di petik. Itulah makanya, Edelweis di beri julukan Bunga Abadi.
Di Gunung Lawu, Edelweis tumbuh mengembang pada sekitar bulan Oktober setiap tahunnya. Dan ada yang menjadi ciri khas Lawu selama ini tentang Edelweis, yakni Edelweis Ungu. Untunglah, menurut para penjaga Lawu, aksi pencurian Edelweis mulai berkurang di Lawu karena keagresifan para penjaga Lawu dalam wadah AGL ( Anak Gunung Lawu ).
Dalam waktu pendakian yang ramai, seperti malam minggu, hari libur, malam 1 Suro, pergantian tahun, razia pencurian Edelweis akan dilakukan para penjaga Lawu. Biasanya akan menggeledah tas carrier yang di bawa pendaki. Bila ditemukan, pendaki harus mengembalikan Edelweis di tempatnya semula. Yakni di atas 1500 mdpl! Tentu lelah jika terjadi.
Sebaiknya memang tidak ada gunanya melakukan pencurian dengan memetik Edelweis. Mengapa tidak kita jaga dan biarkan dia hidup di rumahnya, yakni diketinggian lereng gunung? Peringatan dan himbauan seperti tersebut sering kita temukan dan dengar, tetapi jarang yang bisa melaksanakan. Tetaplah mental pencuri tetap pencuri walau dengan alasan Edelweis adalah lambang cinta. Hindarilah menjadi pendaki pencuri...
Edelweis lambang kemegahan dan keindahan alam gunung. Marilah kita bersama merawatnya sehingga kita layak menyandang nama Pendaki Konservatif, bukan pendaki perusak dan pencuri. Benar kata Edelweis: Aku Ada Karena Kau Jaga. Salam Rimba Indonesia!
ARTIKEL TERKAIT: