Inilah beberapa penyakit atau cedera yang kerap terjadi dalam kegiatan di alam bebas dan cara mengatasinya.
Luka
Luka / pendarahan walaupun kecil tetap saja mengganggu. Untuk mencegahnya, Anda dapat menggunakan kaos tangan saat mendaki gunung ataupun menjelajah hutan. Bila Anda mengarungi sungai atau bermain di pantai, usahakan memakai sandal gunung agar kaki tidak terluka oleh bebatuan.
Bila terluka, cucilah luka dengan NaCl 0,9%. Jangan mencuci luka dengan alkohol, karena itu dapat merusak jaringan baru yang akan menutup luka. Kemudian, oleskan salep antiseptik. Bagian yang terluka bisa ditutup dengan kasa untuk mencegahnya terkena kotoran.
Sesak Nafas
Sesak nafas bisa terjadi karena kadar oksigen yang semakin menipis di ketinggian. Untuk mencegahnya, Anda biasakan melakukan aklimatisasi ( adaptasi ) terhadap suhu. Jangan langsung mendaki gunung sampai dengan ketinggian tertentu. Lebih baik, Anda menginap dulu di beberapa titik untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi.
Bila terjadi sesak nafas, segera longgarkan pakaian. Hirup napas secara perlahan, lalu tahan beberapa saat. Hembuskan secara perlahan, lalu teruskan proses ini sampai dirasa cukup. Bila perlu, Anda dapat menggunakan tabung oksigen portable untuk mengatasi sesak nafas.
Kutu Air
Jangan anggap remeh penyakit yang satu ini. Dalam kondisi lembab atau basah, kutu air kerap menyerang sela - sela jari kaki dan tangan. Untuk mencegahnya, Anda harus menggunakan kaus kaki yang kering.
Bila sudah terkena, bersihkanlah bagian jari yang terkena kutu air, dan keringkan. Oleskan salep agar proses penyembuhan lebih cepat.
Nyeri Otot
Kegiatan di alam bebas membutuhkan kemampuan fisik yang cukup mumpuni. Anda dapat melakukan peregangan dan pemanasan sebelum memulai aktivitas.
Bila sudah terkilir, Anda dapat mengoleskan salep pereda nyeri di tempat yang sakit dan pijat secara perlahan. Resepnya, pemijatan harus dilakukan satu arah, tidak boleh bolak - balik.
Hipotermia
Penyakit kedinginan ini menjadi momok bagi Anda yang hobi menjelajahi hutan dan naik gunung. Untuk mencegahnya, usahakan pakaian tetap kering. Gunakan jaket, kupluk, dan kaos tangan. Dingin juga dapat dicegah dengan cara melakukan aktivitas, seperti membuat perapian, mendirikan tenda, dan memasak.
Cara mengatasi hipotermia ialah dengan menghangatkan tubuh penderita. Penderita sebaiknya menggunakan sleeping bag. Air panas dalam botol bisa menjadi tambahan. Masukan botol tersebut untuk mempercepat pemanasan tubuh penderita. Selain itu, berikan minuman hangat secara berkala. Pemberian minuman ini juga menjaga kondisi penderita agar tetap sadar.
ARTIKEL TERKAIT: